Sang Ratu Adil, pemilu saat ini nuansanya memang tak sepanas 2014 kenapa ? Masyarakat sudah pintar menganalisis calon pemimpinnya dari 5 tahun pertama, pro dan kontra memamg biasa ada yang merasa kepemimpinan saat ini bagus dan ada juga yang tak nyaman.

Tentu saja keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidaklah sama, ada yang merasa adil ada juga yang belum namun yang jelas bagi sebagian orang pemilu adalah sarana menghamburkan uang saja. Tapi bagi sebagian lainnya pemilu adalah berkah untuk mengais rezeki, bayangkan tukang panggung, tukang sablon, tukang nyanyi, pedagang asongan dan lainnya berebut dalam euforia pagelaran kampanye ketika pemilu.



Tentu saja apa sih yang dicari dalam pemilu setiap lima tahun ini ? Mencari pemimpin yang adil, atau ada istilah mitologi dalam kepercayaan Jawa yaitu Ratu Adil, maklum saja pemimpin negeri ini saat ini hanya berkutat pada orang Jawa seakan-akan tak ada prestasi dari anak bangsa di luar pulau Jawa. Inilah yang membuat keanehan pada negeri ini yang erat dengan kaitannya dengan mistis.

Memang di masa kampanye ratu adil seringkali disebut-sebut, ramalan jayabaya yang lekat dengan Sabdopalon Nayagenggong dengan Satria Piningitnya ini memang menarik dan menjadi pembicaraan masyarakat yang mendambakan ratu adil, bahkan sang ratu adil pun kerap dikaitkan dengan Imam Mahdi.

Tapi banyak sekali politikus memanfaatkan nama si ratu adil dengan jagoannya di pemilu nanti, makna ratu adil pun menjadi ambigu penuh dengan topeng yang indah. Masyarakat pun terlena hingga suara voters pun bertambah, memang dari dulu ratu adil memang menawan untuk menghimpun massa. Perang Jawa menjadi bukti dimana saat itu Diponegoro dianggap sebagai ratu adil.



Tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan Diponegoro untuk melawan kelaliman dari kolonial dan juga kraton di masa itu, dengan sugesti mencari Ratu Adil tentu saja masyarakat pun terpacu semangatnya untuk memberontak di berbagai tempat. Dan taktik ini pun cukup sukses dan efektif, mendongkrak spirit baru yang mulai lemah di sanubari masyarakat.

Maka tak heran setiap lima tahun sekali saat ini masyarakat pun kembali mencari sang ratu adil, yang bisa mengayomi dan bisa menjadi pelindungnya selama lima tahun ke depan. Namun hendaklah merenung sesaat Ratu Adil tetaplah menjadi mitologi, siapapun presidennya korupsi akan tetap ada, ketimpangan sosial pun ada, rakyat susah akan tetap ada.



Hanya satu yang harus kita ketahui ratu adil itu ada dalam diri kita sendiri, untuk mencapai keadilan yang kita idamankan di mulai dari diri sendiri. Bagaimana kita menciptakan keamanan di sekitar kita, mampu menjalankan hubungan antara sesama, alam dan Tuhan, dan juga mempunyai ilmu pengetahuan yang luas tidak sempit.



Diri kita sendiri yang dapat membangunkan ratu adil, bila kita semua sudah berusaha untuk berbuat adil maka sudah pasti negara ini pun akan semakin adil kehidupannya, dan kesejahteraan bukan lagi hanya cerita. Karena masyarakatnyalah yang sudah berbuat adil.

Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 

:nyantai

Seruupuutt nyokk...

c4punk@2019
Gambar google
[URL=https://S E N S O R@omahaksara/ratu-adil-yang-dinantikan-803b4439b63b]referensi tulisan[/URL]