- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Mardani Ali Sera, Jago Bikin Tagar
TS
melolaksani
Mardani Ali Sera, Jago Bikin Tagar
Assalamuallaikum Wr.Wb
Sumbernya gan
Quote:
Sebetulnya politisi-politisi terkenal seperti Mardani Ali Sera tak perlu kami unboxing lagi. Karena Mardani berulang kali digadang-gadang menjadi calon pimpinan DKI Jakarta.
Terakhir, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampak yakin menyodorkan namanya untuk calon Wakil Gubernur DKI mendampingi Sandiaga Uno. Bahkan, PKS sempat mendeklarasikan pencalonannya ini.
Tapi entah angin apa yang membuat PKS akhirnya berubah arah di detik-detik terakhir. Mardani pun sekali lagi gagal memimpin DKI.
Namun justru karena kadung terkenal, kita suka melewatkan atau lupa dengan detil-detil informasi yang bisa jadi penting untuk keputusan kamu memilih caleg.
Terakhir, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampak yakin menyodorkan namanya untuk calon Wakil Gubernur DKI mendampingi Sandiaga Uno. Bahkan, PKS sempat mendeklarasikan pencalonannya ini.
Tapi entah angin apa yang membuat PKS akhirnya berubah arah di detik-detik terakhir. Mardani pun sekali lagi gagal memimpin DKI.
Namun justru karena kadung terkenal, kita suka melewatkan atau lupa dengan detil-detil informasi yang bisa jadi penting untuk keputusan kamu memilih caleg.
Quote:
Spoiler for Latar Belakang:
Mardani lahir di Jakarta, 9 April 1968. Berarti usianya sekarang menjelang 51 tahun. Ia menghabiskan masa kecilnya di Kelurahan Galur, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Entah Galur bagian mana, tapi setahu kami, daerah tersebut adalah wilayah padat penduduk dengan segudang masalah sosial.
Sejak kecil Mardani dikenal sebagai anak cerdas. Setidaknya terbukti dari prestasi akademis. Sejak duduk di SD Negeri 08 Tanah Tinggi hingga lulus pada 1981, Mardani langganan juara kelas. Prestasinya pun tak menurun saat melanjutkan studi di SMP Negeri 71 Jakarta dan SMA Negeri 1 Budi Utomo Jakarta.
Lulus SMA, Mardani melanjutkan studi di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Setelah mendapat gelar sarjana (insinyur?), Mardani langsung menjadi dosen di Universitas Mercu Buana (UMB) pada 1996. Profesi ini masih digelutinya hingga saat ini.
Sambil mengajar, Mardani juga melanjutkan pendidikan ke pascasarjana di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dan meraih gelar Master of Engineering pada 2000. Lalu ia juga meraih gelar Ph.D dari kampus yang sama, pada 2004.
Sementara aktivitas keorganisasian sudah dirintis Mardani masih SMA. Saat itu ia ditunjuk sebagai Ketua Seksi Kerohanian Islam (Rohis) OSIS. Di UI, Mardani ikut gerakan tarbiyah Islam. Seperti kita ketahui, gerakan tarbiyah Islam banyak dipengaruhi oleh gerakan Ikhwanul Muslimin, yang melahirkan Partai Keadilan (PK) yang kemudian berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Tak heran, saat masih menuntut ilmu di UTM, Mardani langsung menjadi anggota Pusat Informasi Partai PK. Tak lama kemudian, ia pun diangkat sebagai pengurus PKS di Johar pada 2000-2003. Sekembalinya ke Tanah Air, Mardani merintis jadi pengurus PKS mulai dari tingkat kecamatan. Tapi dalam waktu singkat, hanya kurun dua tahun, Mardani dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS sampai 2010.
Di internal PKS, sosoknya terkenal dengan disiplin dalam administrasi, dianggap sebagai sosok yang sangat taat hukum dan aturan.
Saat Pilkada DKI Jakarta 2017, PKS sempat mencalonkan Mardani sebagai calon yang dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Namun apa daya, di hari pendaftaran calon, PKS yang berkoalisi dengan Gerindra mengumumkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Mardani berganti peran menjadi ketua Tim Sukses Pemenangan pasangan Anies-Sandi. Hasilnya pasangan ini menang.
Pada 2017, Mardani resmi menjadi anggota DPR RI sebagai Pengganti Antar-Waktu (PAW) menggantikan Saaduddin yang maju pada Pilkada Bekasi berpasangan dengan Ahmad Dhani.
Oh iya, Mardani juga menjadi inisiator Gerakan Ganti Presiden 2019. Dia yang menggulirkan #2019GantiPresiden. Harus diakui, bisa jadi tagar ini adalah paling populer di musim pemilu 2019.
Sejak kecil Mardani dikenal sebagai anak cerdas. Setidaknya terbukti dari prestasi akademis. Sejak duduk di SD Negeri 08 Tanah Tinggi hingga lulus pada 1981, Mardani langganan juara kelas. Prestasinya pun tak menurun saat melanjutkan studi di SMP Negeri 71 Jakarta dan SMA Negeri 1 Budi Utomo Jakarta.
Lulus SMA, Mardani melanjutkan studi di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Setelah mendapat gelar sarjana (insinyur?), Mardani langsung menjadi dosen di Universitas Mercu Buana (UMB) pada 1996. Profesi ini masih digelutinya hingga saat ini.
Sambil mengajar, Mardani juga melanjutkan pendidikan ke pascasarjana di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dan meraih gelar Master of Engineering pada 2000. Lalu ia juga meraih gelar Ph.D dari kampus yang sama, pada 2004.
Sementara aktivitas keorganisasian sudah dirintis Mardani masih SMA. Saat itu ia ditunjuk sebagai Ketua Seksi Kerohanian Islam (Rohis) OSIS. Di UI, Mardani ikut gerakan tarbiyah Islam. Seperti kita ketahui, gerakan tarbiyah Islam banyak dipengaruhi oleh gerakan Ikhwanul Muslimin, yang melahirkan Partai Keadilan (PK) yang kemudian berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Tak heran, saat masih menuntut ilmu di UTM, Mardani langsung menjadi anggota Pusat Informasi Partai PK. Tak lama kemudian, ia pun diangkat sebagai pengurus PKS di Johar pada 2000-2003. Sekembalinya ke Tanah Air, Mardani merintis jadi pengurus PKS mulai dari tingkat kecamatan. Tapi dalam waktu singkat, hanya kurun dua tahun, Mardani dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS sampai 2010.
Di internal PKS, sosoknya terkenal dengan disiplin dalam administrasi, dianggap sebagai sosok yang sangat taat hukum dan aturan.
Saat Pilkada DKI Jakarta 2017, PKS sempat mencalonkan Mardani sebagai calon yang dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Namun apa daya, di hari pendaftaran calon, PKS yang berkoalisi dengan Gerindra mengumumkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Mardani berganti peran menjadi ketua Tim Sukses Pemenangan pasangan Anies-Sandi. Hasilnya pasangan ini menang.
Pada 2017, Mardani resmi menjadi anggota DPR RI sebagai Pengganti Antar-Waktu (PAW) menggantikan Saaduddin yang maju pada Pilkada Bekasi berpasangan dengan Ahmad Dhani.
Oh iya, Mardani juga menjadi inisiator Gerakan Ganti Presiden 2019. Dia yang menggulirkan #2019GantiPresiden. Harus diakui, bisa jadi tagar ini adalah paling populer di musim pemilu 2019.
Spoiler for Pros:
Yang paling kami suka dari Mardani adalah kedekatannya dengan dunia pendidikan. Sebagai dosen di UMB, ia pun diangkat menjadi Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat di kampus tersebut untuk periode 2005 – 2007.
Mardani juga concern dengan pendidikan anak. Ia tercatat sebagai pengurus Yayasan IQRO yang meliputi pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga SLTP. Mardani juga Ketua Yayasan Cendekia Ikhlas Madani untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pemberdayaan guru TK.
Di luar dunia pendidikan, Mardani juga membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat Madani (KSMM). KSMM adalah komunitas pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat usaha mikro, kecil dan menengah dalam bentuk modal bergulir untuk berbagai usaha. Antara lain perikanan, peternakan, garmen dan pertanian serta pelatihan jasa servis handphone, las listrik, komputer dan desain grafis.
Oke kan? Oke banget.
Mardani juga concern dengan pendidikan anak. Ia tercatat sebagai pengurus Yayasan IQRO yang meliputi pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga SLTP. Mardani juga Ketua Yayasan Cendekia Ikhlas Madani untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pemberdayaan guru TK.
Di luar dunia pendidikan, Mardani juga membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat Madani (KSMM). KSMM adalah komunitas pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat usaha mikro, kecil dan menengah dalam bentuk modal bergulir untuk berbagai usaha. Antara lain perikanan, peternakan, garmen dan pertanian serta pelatihan jasa servis handphone, las listrik, komputer dan desain grafis.
Oke kan? Oke banget.
Spoiler for Cons:
Boleh dibilang Mardani sering banget menanggapi pernyataan apa pun. Misalnya nih, bencana alam dikaitkan dengan hukum tak adil. Dalam cuitan di Twitter, Mardani menilai alam mulai bosan dengan ketidakadilan. "Bencana silih berganti, seharusnya pemimpin paham tanda-tanda alam yang mulai bosan," tulisnya.
Walaupun kita orang Timur, yang banyak percaya pada hal-hal ghaib, sebaiknya sebagai pemimpin lebih mengedepankan isu-isu yang rasional. Bukan apa-apa. Kalau sudah dihubungkan dengan hal-hal mistik, jadinya ya tidak ada diskusi. Mau diskusi bagaimana kalau dasarnya adalah ghaib? Padahal suasana diskusi penting untuk menumbuhkan masyarakat mardani eh madani.
Mardani juga pernah dilaporkan ke polisi terkait video pernyataan ganti sistem dalam gerakan #2019GantiPresiden. Saat itu Mardani tidak sendirian. Ia dilaporkan bersama Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto. Video yang beredar di sosmed tersebut diduga sebagai bentuk makar, karena mengandung unsur keinginan mengganti sistem kenegaraan NKRI yang sudah baku dan berlaku.
Walaupun kita orang Timur, yang banyak percaya pada hal-hal ghaib, sebaiknya sebagai pemimpin lebih mengedepankan isu-isu yang rasional. Bukan apa-apa. Kalau sudah dihubungkan dengan hal-hal mistik, jadinya ya tidak ada diskusi. Mau diskusi bagaimana kalau dasarnya adalah ghaib? Padahal suasana diskusi penting untuk menumbuhkan masyarakat mardani eh madani.
Mardani juga pernah dilaporkan ke polisi terkait video pernyataan ganti sistem dalam gerakan #2019GantiPresiden. Saat itu Mardani tidak sendirian. Ia dilaporkan bersama Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto. Video yang beredar di sosmed tersebut diduga sebagai bentuk makar, karena mengandung unsur keinginan mengganti sistem kenegaraan NKRI yang sudah baku dan berlaku.
Spoiler for Conclusions:
Mardani jelas punya kualifikasi sebagai anggota Dewan yang mumpuni. Pun dirinya tak punya rekam jejak terkait korupsi. Hanya saja itu tadi, kami meragukan komitmennya terhadap NKRI dan cenderung lunak, bahkan bekerja sama dengan kelompok pejuang khilafah (seperti HTI yang dibubarkan pemerintah). Selebihnya sih oke.
Spoiler for Penampakan:
Spoiler for spoiler:
Sumbernya gan
anasabila memberi reputasi
2
458
Kutip
1
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan