

TS
santoh
laku spiritual bisa dievaluasi keberhasilannya
Setyo
Apakah laku spiritual bisa dievaluasi keberhasilannya? Begini, untuk menjawab ini kita perlu mengerti dulu mengapa evaluasi itu penting.
Dalam kehidupan ini ada Law of Universe yang berlaku pasti dah presisi. Apa yang dialami jiwa merupakan cerminan dari kualitasnya. Termasuk apa yang dialami jiwa dalam hidup saat ini maupun saat lepas dari tubuh sangat tergantung dari keadaan sang jiwa: semurni dan sesadar apakah sang jiwa?
Satu hal yang saya temukan, ada sebagian orang yang hidupnya serba sulit (dirundung sakit, kejatuhan finansial dsb) karena ngunduh wohing pakarti. Mereka memetik buah ketidaksadaran dan kemurnian jiwa. Tapi ada juga yang terlihat hidupnya baik baik saja, semua baru terbuka saat jiwa lepas dari tubuh. Ada jiwa yang tertahan di dimensi 4 - kita menyebutnya Sukma kang nglembara atau arwah gentayangan. Ada juga yang terjerat di dimensi 2 - jadi budak atau dipenjara di alam siluman.
Uniknya, label tidak berpengaruh terhadap apa yang dialami jiwa. Saya sering jumpai yang berlabel pelaku spiritual yang masuk ke dimensi 4 dan terlunta lunta di sana. Ada juga yang berlabel guru spiritual malah terjerat di dimensi 2 - terjerat makhluk astral yang menopang kekuatannya selama hidup.
Maka penting untuk bisa mengerti kita ada dimana. Sungguh tragis jika kita merasa berada di jalan spiritual dan tercerahkan malah ujungnya cuma jadi arwah gentayangan atau terpenjara di alam siluman.
Beberapa parameter untuk mengetahui kita selamat, antara lain: level of consciousnes, warna aura, tingkat kejernihan energi dan tubuh karma. Silakan pilih cara evaluasi yang pas.
Rahayu.
Apakah laku spiritual bisa dievaluasi keberhasilannya? Begini, untuk menjawab ini kita perlu mengerti dulu mengapa evaluasi itu penting.
Dalam kehidupan ini ada Law of Universe yang berlaku pasti dah presisi. Apa yang dialami jiwa merupakan cerminan dari kualitasnya. Termasuk apa yang dialami jiwa dalam hidup saat ini maupun saat lepas dari tubuh sangat tergantung dari keadaan sang jiwa: semurni dan sesadar apakah sang jiwa?
Satu hal yang saya temukan, ada sebagian orang yang hidupnya serba sulit (dirundung sakit, kejatuhan finansial dsb) karena ngunduh wohing pakarti. Mereka memetik buah ketidaksadaran dan kemurnian jiwa. Tapi ada juga yang terlihat hidupnya baik baik saja, semua baru terbuka saat jiwa lepas dari tubuh. Ada jiwa yang tertahan di dimensi 4 - kita menyebutnya Sukma kang nglembara atau arwah gentayangan. Ada juga yang terjerat di dimensi 2 - jadi budak atau dipenjara di alam siluman.
Uniknya, label tidak berpengaruh terhadap apa yang dialami jiwa. Saya sering jumpai yang berlabel pelaku spiritual yang masuk ke dimensi 4 dan terlunta lunta di sana. Ada juga yang berlabel guru spiritual malah terjerat di dimensi 2 - terjerat makhluk astral yang menopang kekuatannya selama hidup.
Maka penting untuk bisa mengerti kita ada dimana. Sungguh tragis jika kita merasa berada di jalan spiritual dan tercerahkan malah ujungnya cuma jadi arwah gentayangan atau terpenjara di alam siluman.
Beberapa parameter untuk mengetahui kita selamat, antara lain: level of consciousnes, warna aura, tingkat kejernihan energi dan tubuh karma. Silakan pilih cara evaluasi yang pas.
Rahayu.


nona212 memberi reputasi
2
513
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan