Kaskus

Hobby

santohAvatar border
TS
santoh
Agama dan Pemakan Nasi
Apa yang kau inginkan sebelum kau mati? Bila kau bisa memutar waktu dan mengulangi kisah hidupmu, adakah yang ingin kau lakukan dengan cara berbeda?

Pertanyaan yang klise. Mungkin sudah ratusan kali kita dengar.

John Izzo punya beberapa kali pengalaman menemani saat-saat terakhir seseorang sebelum meninggal. Itu adalah bagian dari sebuah kerja sosial, terutama bagi orang yang tidak punya teman dan keluarga yang menemani pada minggu-minggu terakhir hidupnya. Dalam masa ini John akan benar-benar menjadi teman dekat dan saling bertukar banyak cerita dengan mereka. Dan dari rangkaian pengalaman inilah, John mendapat sebuah pertanyaan untuk dijawab yaitu "Why do some people find wisdom and die happy?"

Pertanyaan itu membawa John memulai sebuah proyek besar. Pertama-tama John mengumpulkan daftar orang-orang yang dianggap "bijaksana" oleh teman-teman dan keluarga mereka, juga oleh komunitas mereka. Dari 4.000 orang yang dinominasikan, akhirnya dipilih 235 orang berusia 60 hingga 105 tahun, dan mereka diwawancara satu per satu oleh John. Mereka dianggap mewakili orang-orang yang sudah "kenyang pengalaman hidup" yang mampu menemukan kebijaksanaan saat melihat kembali perjalanan hidup mereka.

Cara berpikir John sederhana, "Whenever I am going to take a trip, I choose hotels by using a website that taps into the experiences of hundreds of other travelers. It occurred to me that one could apply this same method to discovering the secrets to living well and dying happy."

Bila hidup ini adalah sebuah "hotel", maka membaca berbagai "review" dari orang-orang yang sudah "lebih dahulu" berpengalaman tinggal di sana, rasanya akan cukup membantu kita menentukan hotel bagaimana yang ingin kita pilih saat meneruskan "perjalanan" kita.

Hobby membaca merupakan sebuah berkat yang paling saya syukuri. Membaca adalah sebuah ritual berdoa teragung bagi saya. Membaca adalah momen-momen terindah dimana alam semesta membisikkan kata-kata cintanya bagi saya, sebuah sonata yang sungguh tiada duanya.

Melalui membaca saya menemukan "live changing moments". Dan salah satunya melalui buku John Izzo ini, "The Five Secrets You Must Discover Before You Die", sekitar 10 tahun lalu. Begitu hebatnya pengaruh buku ini bagi saya, hingga setiap butirnya merupakan sebuah "kebangkitan spiritual" bagi saya. Itu yang saya rasakan bahkan hingga saat ini, dan inilah beberapa kutipan dari 5 rahasia tersebut yang menjadi "treasure moments" bagi saya (sebagian saya biarkan dalam bahasa aslinya agar tidak mengubah arti). Dan tentu saya sangat menyarankan agar anda membaca bukunya dari awal hingga akhir.


Rahasia Pertama:
Jujurlah Pada Diri Sendiri (Be True to Your Self)

"Tragedi terbesar adalah bila kita menghabiskan seumur hidup untuk memancing, tapi kelak baru menyadari ternyata mencari ikan bukanlah tujuan utama hidup kita."

Inti pelajaran terpenting yang saya dapatkan di sini adalah, selalu miliki waktu untuk "diam" dan menonton hidup kita sendiri. Dengan diam kita baru bisa mendengar bisikan halus dalam hati kita tentang apa yang penting dan membuat kita bahagia sesungguhnya.

"Bila kita hanya menjalani kehidupan secara rutin, tanpa perenungan dan hanya menjalani waktu demi waktu, maka kemungkinan besar kita menjalani kehidupan 'orang lain', bukan kehidupan kita sesungguhnya."

Filsuf Yunani, Socrates mengatakan "the unexamined life is not worth living". Pastikan kita punya waktu untuk evaluasi apa saja yang sudah kita lalui hingga hari ini. Pastikan kita benar-benar tahu apa yang membuat kita bahagia dalam hidup ini, bukan sekedar membuat orang lain bahagia.


Rahasia Kedua:
Jangan Ada Penyesalan (Leave No Regrets)

"Pilihlah jalan hidupmu yang akan menciptakan kisah paling indah."

Kita hidup setiap hari selalu dihadapkan pada pilihan demi pilihan, dari terkecil hingga terbesar. Dan begitu membaca kata ini, sudah tidak pernah lepas lagi dari diri saya. Mulai saat itu secara sadar maupun tidak, saya berusaha memilih "kisah paling indah" yang bisa saya tuliskan dalam buku kehidupan saya.

Hal ini secara pribadi juga sangat membantu saya dalam menolak rangkaian "programming" yang sudah tertanam lama sebelumnya. Membuat saya bisa mengenali "harapan tidak masuk akal" yang ditanamkan orang lain pada diri saya, dan membantu mengatakan "tidak" kepada setiap orang yang ingin "mengubah" atau membuat saya berpaling dari hal-hal yang membuat saya merasa bahagia.

"Penyesalan tidak pernah timbul akibat mencoba namun gagal. Penyesalan justru timbul akibat kita kurang berani mencoba, akhirnya mati dengan impian yang terkubur selamanya."

Pesan seragam yang disampaikan lebih dari 200 orang tersebut adalah untuk "take more risks". Semakin bertambah usia seseorang, semakin dia menyadari bahwa sesungguhnya "tidak mengambil resiko" adalah sebuah "resiko yang lebih besar". Tidak ada resiko yang lebih besar daripada "berhenti sebelum memulai." Tentu saja semua ini harus berpedoman terlebih dahulu pada Rahasia Pertama sebelumnya di atas.


Rahasia Ketiga:
Jadilah Cinta (Become Love)

"Cinta adalah sebuah keputusan."

Jhon mengajak kita mengenali bahwa "love is not an idea, it is an action." Love is a choice not just an emotion. Dalam setiap pengalaman dari 200 lebih orang tersebut, pengalaman memberi dan menerima cinta adalah pondasi terpenting dalam menemukan tujuan hidup dan kebahagiaan.

"Jika aku tidak bisa mendapatkan cinta, biarlah aku menjelma menjadi cinta itu. Bila kita memilih cinta, maka kebahagiaan akan mencari dan menemukan kita." Be a loving person. Although we may not have the ability to feel love at will, we have the power at every moment to choose to become love. The power to choose to love transforms us.


Rahasia Keempat:
Jalani Hidup Dengan Sepenuh Hati (Live the Moment)

"Pastikan kita benar-benar menjalani kehidupan kita, bukan sekedar merencanakannya."

Filsuf Romawi, Seneca berkata "we should count each day as a separate life." Tiap hari bukan sekedar sebuah langkah atau bagian dari perjalanan menuju ke suatu tempat nun jauh di sana. Tiap hari itu adalah sebuah tujuan itu sendiri, sebuah destinasi. Nikmati berkat hari ini.

"Jika kamu ingin menjalani hidup secara maksimal, coretlah kata bosan dari kosa-katamu."

John mengingat saat-saat dia membawa anjingnya pergi jalan-jalan di suatu sore. Anjing tersebut sangat menikmatinya, berhenti di sana-sini, mengendus sana-sini, dan "bercengkrama" dengan anjing-anjing lain yang ditemui sepanjang perjalanan. Sementara John sendiri hanya sibuk melihat jam, apakah sudah waktunya untuk pulang.


Rahasia Kelima:
Berikan Lebih Banyak Dari Yang Kau Dapatkan (Give More Than You Take)

"Kau tak akan membawa apapun dari dunia ini. Sebaliknya, kau dapat meninggalkan sesuatu."

Pesan yang ingin disampaikan di sini adalah bahwa, hidupmu akan menjadi berarti jika kau berhasil menjadikan dunia lebih baik dari yang kau lihat sebelumnya.

Saat membaca rahasia kelima ini, saya teringat dengan kutipan dari George Berhard Shaw: "Hidup ini seperti obor terang yang dapat kugenggam untuk sesaat, dan aku ingin memastikan obor itu terus menyala terang sebelum aku menyerahkannya kepada generasi penerus di masa depan."

Pesan ini juga mengingatkan kita untuk konsisten melalukan "Service to others". Contributing beyond yourself creates the positive in you. Did I make the world a better place this week in some small way?


Kata "sin" (dosa) berasal dari "syn" dalam bahasa Yunani kuno yang berarti "meleset dari sasaran", dan dipakai dalam konteks kegiatan memanah atau melempar tombak.

Apakah yang disebut dosa itu sesungguhnya adalah ketika kita meleset dari sasaran utama hidup kita? Dan "upah" atas dosa itu adalah kita tidak menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya?

Sampai berapa kali kita harus mencoba memanah atau melempar tombak dalam hidup kita, agar "tepat sasaran"?


Have a super great holiday friends!!

And remember, you will pass through today only once, and love will sustain you.
Diubah oleh santoh 03-04-2019 14:19
0
167
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan