- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Music
Mengenal Alunan Musik Lounge
TS
babygani86
Mengenal Alunan Musik Lounge
Pasti terlintas dalam benak Kaskuser, apa yang dimaksud dengan musik lounge. Apakah sebuah genre yang lain? Musik lounge sebenarnya bukanlah sebuah genre, hanya sebuah performa dari bermain musik. Yaitu musik yang dimainkan pada lounge dan bar yang ada di hotel atau tempat—tempat sejenis.
Pemusiknya bermain di atas panggung yang sudah disediakan, biasanya hanya memainkan piano tunggal. Umumnya musisi—musisi memainkan alat musik yang tak terlalu banyak dengan satu atau dua penyanyi saja. Para performer ini memainkan lagu lagunya sendiri atau membawakan lagu—lagu milik artis lainnya.

Namun musik lounge bisa juga diartikan sebagai musik dengan tempo sangat lambat, meskipun hal itu tak sepenuhnya benar. Secara komersil, para musisi musik lounge ini dibayar murah, namun tak sedikit musisi—musisi yang memiliki nama besar mengawali kariernya sebagai penyanyi lounge.
Musik lounge dikenal orang secara luas pada tahun 1950—an dan 1960—an. Musik yang dibawakan cenderung ceria dan sangat mudah dicerna oleh indera pendengar. Musik lounge pada saat itu sangat berseberangan dengan musik rock yang tengah mencapai popularitasnya secara luas. Meskipun demikian musik lounge pada tahun—tahun itu mencapai puncak keemasannya.
Meskipun memiliki popularitasnya juga. Musik lounge memang lebih mengena pada kalangan yang lebih 'mapan', bila tidak bisa dikatakan tua. Sedangkan anak—anak muda lebih memilih musik rock untuk didengarkan dan ditonton. Saat itu musik lounge lebih banyak memainkan musik yang lambat, manis dan ceria. Yang berbanding jauh dengan musik yang tengah populer saat itu.
Subgenre yang kerap dimainkan dalam musik lounge adalah musik swinging. Subgenre musik ini hanyalah penerusan dalam era swing jazz yang sangat popular di tahun 1930—an. Dalam era ini kemudian lahirlah Rat Pack yang melegenda. Rat Pack ini terdiri dari Frank Sinatra, Dean Martin dan Sammy Davis Jr. Bersama mereka juga hadir Jackie Gleason, Wayne Newton, Louis Prima dan Sam Butera. Penyanyi penyanyi ini kebanyakan bernyanyi di kasino—kasino yang ada di seputaran Las Vegas.

Musik lounge tak sebatas musik apik dengan satu atau dua penyanyi. Musik lounge juga berisikan musisi—musisi yang hanya memainkan alat musik tanpa olah vocal sama sekali. Lagu lagu yang dimainkan bisa merupakan lagu lagu aransemennya sendiri atau milik musisi dan produksi lainnya. Bahkan mereka juga memainkan lagu tema untuk film atau program televisi.
Instrumen—instrumen yang dimainkan juga cukup beragam. Mulai hanya piano tunggal, atau beberapa biola dan cello yang bisa berdiri sendiri bahkan digabungkan dengan piano. Ada beberapa musisi yang memainkan organ Hammond dan gitar elektrik yang kala itu sangat dekat dengan genre musik rock.
Dalam musik lounge tidak dikenal pembatasan. Sejauh musik yang diperdengarkan diterima orang, maka musisinya akan memainkannya. Di luar Amerika musik lounge jadi lebih beragam. Genre latin menyumbangkan warna yang tak sedikit dengan memasukan subgenre seperti Bossa Nova, Cha—Cha—Cha atau Mambo. Sedangkan di kawasan Polinesia, musik lounge jadi lebih hidup. Mereka memainkan instrumen musik bongo dan vokalis yang menirukan suara hewan, menjadikan performanya lebih menarik.
Yang menarik kala era teknologi ruang angkasa merasuki semua segi kehidupan manusia, maka musik lounge pun ikutan terpengaruh. Musik pop space age pun sering dimainkan dalam lounge.
Pemusiknya bermain di atas panggung yang sudah disediakan, biasanya hanya memainkan piano tunggal. Umumnya musisi—musisi memainkan alat musik yang tak terlalu banyak dengan satu atau dua penyanyi saja. Para performer ini memainkan lagu lagunya sendiri atau membawakan lagu—lagu milik artis lainnya.

Namun musik lounge bisa juga diartikan sebagai musik dengan tempo sangat lambat, meskipun hal itu tak sepenuhnya benar. Secara komersil, para musisi musik lounge ini dibayar murah, namun tak sedikit musisi—musisi yang memiliki nama besar mengawali kariernya sebagai penyanyi lounge.
Musik lounge dikenal orang secara luas pada tahun 1950—an dan 1960—an. Musik yang dibawakan cenderung ceria dan sangat mudah dicerna oleh indera pendengar. Musik lounge pada saat itu sangat berseberangan dengan musik rock yang tengah mencapai popularitasnya secara luas. Meskipun demikian musik lounge pada tahun—tahun itu mencapai puncak keemasannya.
Meskipun memiliki popularitasnya juga. Musik lounge memang lebih mengena pada kalangan yang lebih 'mapan', bila tidak bisa dikatakan tua. Sedangkan anak—anak muda lebih memilih musik rock untuk didengarkan dan ditonton. Saat itu musik lounge lebih banyak memainkan musik yang lambat, manis dan ceria. Yang berbanding jauh dengan musik yang tengah populer saat itu.
Subgenre yang kerap dimainkan dalam musik lounge adalah musik swinging. Subgenre musik ini hanyalah penerusan dalam era swing jazz yang sangat popular di tahun 1930—an. Dalam era ini kemudian lahirlah Rat Pack yang melegenda. Rat Pack ini terdiri dari Frank Sinatra, Dean Martin dan Sammy Davis Jr. Bersama mereka juga hadir Jackie Gleason, Wayne Newton, Louis Prima dan Sam Butera. Penyanyi penyanyi ini kebanyakan bernyanyi di kasino—kasino yang ada di seputaran Las Vegas.

Musik lounge tak sebatas musik apik dengan satu atau dua penyanyi. Musik lounge juga berisikan musisi—musisi yang hanya memainkan alat musik tanpa olah vocal sama sekali. Lagu lagu yang dimainkan bisa merupakan lagu lagu aransemennya sendiri atau milik musisi dan produksi lainnya. Bahkan mereka juga memainkan lagu tema untuk film atau program televisi.
Instrumen—instrumen yang dimainkan juga cukup beragam. Mulai hanya piano tunggal, atau beberapa biola dan cello yang bisa berdiri sendiri bahkan digabungkan dengan piano. Ada beberapa musisi yang memainkan organ Hammond dan gitar elektrik yang kala itu sangat dekat dengan genre musik rock.
Dalam musik lounge tidak dikenal pembatasan. Sejauh musik yang diperdengarkan diterima orang, maka musisinya akan memainkannya. Di luar Amerika musik lounge jadi lebih beragam. Genre latin menyumbangkan warna yang tak sedikit dengan memasukan subgenre seperti Bossa Nova, Cha—Cha—Cha atau Mambo. Sedangkan di kawasan Polinesia, musik lounge jadi lebih hidup. Mereka memainkan instrumen musik bongo dan vokalis yang menirukan suara hewan, menjadikan performanya lebih menarik.
Yang menarik kala era teknologi ruang angkasa merasuki semua segi kehidupan manusia, maka musik lounge pun ikutan terpengaruh. Musik pop space age pun sering dimainkan dalam lounge.
Spoiler for Referensi:
0
1.4K
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan