Di seluruh negara di bumi ini, ane yakin tak ada yang tak luput dari kekerasan, khususnya pada wanita dan anak-anak.. karena kita tahu bahwa mereka rentan sekali mendapatkan perlakuan kurang baik dari lingkungan. Untuk di Indonesia kekerasan pada wanita sudah sering kali terjadi dan kebanyakan dari mereka tak membuka suaranya kepada publik karena berbagai hal.

Kekerasan pada wanita seringkali disebut sebagai kekerasan berbasis gender, hanya karena ia wanita maka kekerasan berbasis gender ini bisa terjadi.



Lokus kekerasan pada wanita bisa mencakup beberapa hal yakni:

1. Kekerasan dalam ranah domestik
Kekerasan ini terjadi karena mereka berdekatan lokasinya seperti kekerasan dari suami untuk istri, paman kepada keponakan, orangtua kepada anak, bisa juga kepada pasangan yang masih berpacaran, juga dari orang yang bekerja di rumah orang lain dan menginap.

2. Kekerasan dalam ranah publik/komunitas
Kekerasan yang terjadi di komunitas seperti di tempat kerja, bisa karena pelecehan seksual, pemutusan kerja secara sepihak, perlakuan diskriminatif, atau bentuk-bentuk eksploitasi lainnya. Selain itu bisa juga kekerasan di tempat umum seperti jalan, pasar, transportasi umum, dll.

3. Kekerasan oleh Negara
Kekerasan ini terjadi karena adanya undang-undang yang diskriminatif dan memiliki unsur kekerasan pada wanita sehingga membuat perilaku penegak hukum berubah.



Perlu diperhatikan bahwa kekerasan pada wanita bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, dalam era digital ini pelecehan seksual juga bisa terjadi di dalam dunia digital seperti membuat fitnah, menyebar gambar, edit gambar, dll.



Terjadinya kekerasan pada wanita bisa menyebabkan berbagai masalah pada individu tersebut, dampak yang didapatkan tidak hanya satu dua saja, berikut ane rangkumin berbagai dampak yang bisa dihasilkan dari kekerasan ini.

1. Dampak secara fisik
Didapatkan karena kekerasan yang menghasilkan luka pada tubuh baik cacat permanen maupun tidak (luka, lebam, rasa sakit).

2. Dampak Psikologis
Kekerasan yang mengakibatkan seorang wanita merasa tidak berharga, malu, stres, terbebani, takut, kehilangan rasa percaya diri, merasa tidak berdaya.

3. Dampak seksual/reproduksi
Kekerasan pada organ reproduksi yang menyebabkan luka/cacat sementara maupun permanen pada bagian reproduksi luar maupun dalam

4. Dampak ekonomi
Kekerasan yang dilakukan dapat mengakibatkan wanita kehilangan sumber matapencaharian dan atau menurunnya kemampuan dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan.

5. Dampak sosial
Terjadinya kekerasan bisa menyebabkan hilangnya relasi, posisi dan modalitas sosial pada korban.

6. Dampak sipil dan politik
Menyebabkan berkurang atau hilangnya hak dalam pemenuhan sipil dan politik.

7. Dampak secara hukum
Akibat dari tindak kekerasan pada pemenuhan hak korban sesuai Undang undang yang berlaku.



Setelah mengetahui bagaimana dampak yang dihasilkan sebaiknya sebagai wanita menghindari hal-hal yang memancing kekerasan seperti sikap dalam keseharian, sopan dalam berpakaian, tidak nyinyir baik live maupun bersosial media, dll.

Sebagai wanita, kami berharap agar kedua capres - cawapres 2019 lebih memperhatikan tentang wanita, dimana kami sangat rawan sekali mendapat perlakuan tidak baik.. terlebih lagi undang-undang dan tatacara dalam pelaporan semoga lebih diringkas dan tidak memberatkan karena biaya ataupun prosedurnya.. :terimakasih
Semoga pilpres tanggal 17 nanti memberikan hasil yang terbaik untuk bangsa kita