Kaskus

Entertainment

esportsnesiaAvatar border
TS
esportsnesia
Strategi Monetisasi Esports untuk Bisnis (Bagian 2)
Strategi Monetisasi Esports untuk Bisnis (Bagian 2)




Tulisan ini adalah lanjutan dari artikel strategi monetisasi esports untuk bisnis yang sudah di-publish sebelumnya. Kalau sebelumnya kamu belum baca, silakan klik link yang tertanam di atas ya.





Sudah baca artikel sebelumnya? Sekarang kita akan lanjut membahas strategi yang bisa dijalankan di esports.






1. Menempatkan logo di merchandise




Strategi Monetisasi Esports untuk Bisnis (Bagian 2)





Jangan membatasi diri dengan penempatan logo hanya dalam papan iklan maupun media sosial. Logo juga bisa ditempatkan di beberapa platform merchandise, seperti topi, kaos, ataupun jaket. Hal ini bisa dilihat langsung di Piala Presiden Esports 2019.




Strategi ini mengharapkan nilai return dalam jangka panjang, sangat berbeda dengan strategi marketing sekarang yang sering dipakai melalui iklan di media sosial yang efeknya terlihat lebih instan.



Akan tetapi, jangan diremehkan juga efek dari promosi melalui merchandise karena ini adalah strategi yang sudah diandalkan dari zaman dulu.





Sebagai langkah pertama, perlu dipikirkan lebih dalam mengenai bagaimana bentuk dan desain dari merchandise yang diinginkan. Ssaat membuat desain merchandise, meskipun tujuan awalnya adalah untuk menyebarkan logo; beberapa orang berpikir kalau logo itu harus dibuat sebesar mungkin supaya terlihat banyak orang.




Namun, desain logo yang terlalu mencolok justru akan membuat desain merchandise menjadi kurang bagus, dan beresiko membuat merchandise menjadi tidak dipakai.



Oleh sebab itu, kita harus berpikir bagaimana agar orang-orang akan terus tertarik untuk memakai merchandise kita dalam jangka panjang, sehingga orang-orang juga bisa terus melihat brand kita.



Kamu juga boleh membahasnya dengan designer yang berpengalaman dalam membuat merchandise, khususnya bagaimana membuat desain merchandise yang cocok dengan logo yang dimiliki.





Salah satu poin penting yang harus dibahas adalah dimana lokasi strategis untuk menempatkan logo, bukan hanya ukurannya saja, tetapi juga warna dasar merchandise yang cocok dengan logo.



Beberapa jenis merchandise yang sering dipakai: kaos, jaket hoodie, topi, tas jinjing, sticker, pin, poster, gelang, gelas, payung, dan masih banyak lagi.




Kalau kamu belum punya pengalaman membuat merchandise, jangan langsung membuat banyak jenis merchandise sekaligus. Mulailah dulu dari satu jenis dan lihat bagaimana respon konsumen.





Kalau kamu masih bingung mau mulai dari mana, kamu bisa belajar bagaimana strategi yang dipakai oleh kompetitor. Perhatikanlah apa merchandise utama yang paling diandalkan dalam strategi mereka.




2. Nilai yang tercantum dalam kontrak itu bukan segalanya




Strategi Monetisasi Esports untuk Bisnis (Bagian 2)




Ini adalah poin yang sangat penting dan harus diperhatikan bukan hanya dari pihak kamu yang ingin bekerja sama dengan organisasi esports, tetapi juga dari sisi organisasi esportsyang ditawarkan.

Industri esports ini masih muda, sehingga banyak organisasi, pemain dan penyelenggara pertandingan yang masih kekurangan sponsor. Sebagai sponsor, ini adalah kesempatan yang menggiurkan.

Selain mempertimbangkan harga, perlu juga menimbangkan syarat dan ketentuan dalam kontrak. Sebagai contoh, dalam perjanjian mensponsori sebuah tim, bisa saja ada dibuat ketentuan meminta tim mengganti logonya untuk mengikuti logo perusahaan sponsor.

Hal seperti itu sangat tidak dianjurkan. Di hal ini, sebagai sponsor, janganlah terlalu memaksakan untuk membuat ketentuan yang bermacam-macam.

Terkadang, terlepas dari berapapun jumlah uang yang ditawarkan, logo suatu tim sangatlah berarti bagi identitas tim. Pada beberapa kasus, ada juga tim yang tidak begitu mempedulikan logonya, yang penting mereka bisa dibantu sponsor untuk berkompetisi.

Bagi organisasi penerima sponsor, jangan tergiur sekali dengan jumlah uang yang ditawarkan dalam kontrak. Jangan lupa untuk mengecek sejarah bagaimana perusahaan ini bekerja sama dengan tim lain.

Berwaspadalah jika pernah mendengar kabar tentang tim lain yang menyesali hubungan kerja samanya.

Hindarilah juga sponsor dari perusahaan judi, atau perusahaan makanan yang mempunyai sejarah menggunakan bahan kimia berbahaya dalam produknya, atau perusahaan yang tidak benar lainnya (di mata masyarakat).

Selain kita harus mempertahankan moral kita, perusahaan seperti ini tidak dijamin akan bertahan lebih lama daripada perusahaan yang sudah dikenal lama kredibilitasnya. Kalau mereka tidak mempedulikan perlakuan mereka kepada konsumennya, kamu harus lebih berhati-hati terhadap potensi jebakan yang ada dalam program sponsornya.

3. Pahami audiensnya

Strategi Monetisasi Esports untuk Bisnis (Bagian 2)

Sekilas kalau dilihat, para penikmat esports hanya terdiri dari kaum muda yang hobinya bermain game. Padahal sebenarnya populasi komunitas ini sangat luas dan beragam.

Kamu bisa mengamati karakteristik audiens berdasarkan genre dari game yang mereka ikuti. Genre di esports cukup bervariasi, mulai dari permainan individu, seperti genre fighting game, hingga genre permainan kooperatif berbasis tim, seperti MOBA.

Tiap genre memiliki daya tariknya tersendiri. Jadi jangan terlalu cepat menilai bahwa semua komunitas esports itu mempunyai jenis penonton yang sama. Pelajari dulu bagaimana komposisi dari komunitas yang mau kita dekati, apakah benar produk ini cocok untuk dipromosikan di komunitas ini.

Untuk point selanjutnya dapat dilihat selengkapnya disini Strategi Monetisasi Esports untuk Bisnis (Bagian 2)
0
1.1K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan