- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Serang Sandi di Mata Najwa, KH Maman Imanulhaq Langsung Dibully Warganet


TS
db84x3
Serang Sandi di Mata Najwa, KH Maman Imanulhaq Langsung Dibully Warganet
SABTU, 30 MARET 2019 , 10:48:00 WIB

RMOLJakarta.Potongan video acara Mata Najwa Trans TV bertajuk "Kartu-kartu Jokowi vs Kartu Sakti EKTP"yang tayang Rabu (27/3) malam, ramai dibahas warganet.Narasumber acara itu menghadirkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Kubu TKN menghadirkan Meutya Hafid, KH Maman Imanulhaq, dan Adian Napitupulu. Sedangkan dari kubu BPN ada Mardani Ali Sera, Priyo Budi Santoso, dan Dahnil Anzar Simanjuntak. Dalam video tersebut, Maman menuding Cawapres Sandiaga Uno menyebutkan nama-nama fiktif dalam debat cawapres beberapa waktu lalu. Seperti saat Sandi mengungkap kisah tentang Ibu Lis, penderita kanker yang pengobatannya disetop oleh BPJS. "Sandi selalu menyebut nama-nama fiktif yang itu tidak ada, Mbak Lis misalnya, makanya ada protes Mbak Lis se-Indonesia," kata Maman.
Serangan Maman segera dipatahkan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil menegaskan persoalan Ibu Lis betul-betul peristiwa fakta. Dahnil juga menerangkan pada Maman bahwa buzzer kubu 01 yang membuat akun abal-abal dan mengaku sebagai Ibu Lis, lalu menyebarkan hoaks seolah kisah yang diungkap Sandi dalam debat cawapres itu fiktif.
Tudingan tidak berdasar Maman kepada paslon Prabowo-Sandi membuat warganet pendukung 02 kecewa. Pasalnya, pada Pilkada 2018 lalu, Maman adalah salah satu tokoh yang didukung oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilkada Majalengka. Prabowo meminta para kader dan simpatisan Partai Gerindra bersatu padu menggalang kekuatan, menyokong pasangan Maman Imanulhaq dan Jefry Romdony di Pilkada Majalengka. "Ayo kita menangkan calon bupati dan wakil bupati kita," katanya dalam acara bertajuk Prabowo Menyapa Jawa Barat di Gedung Islamic Center, Majalengka, Kamis, 29 Maret 2018.
Namun akhirnya Maman kalah, dan kembali mengikuti Pemilu 2019 lewat PKB untuk memperebutkan kursi DPR.
Berikut komentar warganet:
".Kyai terpandang tapi secara live di TV sebar hoax...Sahabat Gus Dur pulak...Saya sebagai pengagum berat Gus Dur merasa malu kalau sudah seperti ini jadinya kan. Kalau sekaliber kyai Maman bisa terang2an sebar hoax, yah gausah bermimpi pemberantasan hoax akan berhasil... (``,)," tulis akun @kafiradikal
"Ternyata orang2 yg sekrng bangkit melawan pak prabowo adlh orang2 yg telah dibantu olh pak prabowo dgn tulus hati. Betapa mulia hatimu jenderal. Seandainya klmpk mereka yg bantu pak prabowo berarti beritanya sdh tersiar ke segala benua & memuji diri sendiri selama berbulan-bulan," tulis akun @ChristWamena
"Dasar kacang lupa kulit," cuit @takehayadiseiya.
"Kalau sekiranya kemaren terpilih jadi Bupati, tidak terbayang apa yg diucapkannya ttg prabowo," cuit @DonAdam08.(dod)
http://www.rmoljakarta.com/read/2019...ully-Warganet-
Tanggapan BPJS Kesehatan
Kompas.com telah meminta konfirmasi kepada BPJS Kesehatan terkait pernyataan Sandiaga. Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma'ruf mengatakan bahwa kemungkinan pasien yang dimaksud Sandiaga adalah Niswatin, dan bukan Liswati. Hal ini diketahui Iqbal dari komentar kakak Niswatin di unggahan Sandiaga Uno. Iqbal melanjutkan, BPJS Kesehatan tak menghentikan pengobatan untuk Niswatin. Dia mengakui bahwa pengobatan sempat ditunda. "Sempat di-hold, ketika ada rekomendasi oleh dewan pertimbangan klinik," kata Iqbal, Minggu malam. Menurut Iqbal, dua obat yang dibutuhkan Niswatin, yaitu herceptin atau trastuzumab, telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sama seperti kasus yang dihadapi Juniarti dan Edy Haryadi. "Sesuai Permenkes Nomor 22 Tahun 2018," ujar Iqbal.
Penulis : Aswab Nanda Prattama
Editor : Bayu Galih
https://nasional.kompas.com/read/201...-lis-di-sragen
Untung dibawa kasusnya sama Uno di debat, kalau kagak bakal dihold terus selamanya pengobatan Ibu Niswatin sama BPJS. Cebong kaum elitis macam si Maman tau apa penderitaan rakyat kecil


RMOLJakarta.Potongan video acara Mata Najwa Trans TV bertajuk "Kartu-kartu Jokowi vs Kartu Sakti EKTP"yang tayang Rabu (27/3) malam, ramai dibahas warganet.Narasumber acara itu menghadirkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Kubu TKN menghadirkan Meutya Hafid, KH Maman Imanulhaq, dan Adian Napitupulu. Sedangkan dari kubu BPN ada Mardani Ali Sera, Priyo Budi Santoso, dan Dahnil Anzar Simanjuntak. Dalam video tersebut, Maman menuding Cawapres Sandiaga Uno menyebutkan nama-nama fiktif dalam debat cawapres beberapa waktu lalu. Seperti saat Sandi mengungkap kisah tentang Ibu Lis, penderita kanker yang pengobatannya disetop oleh BPJS. "Sandi selalu menyebut nama-nama fiktif yang itu tidak ada, Mbak Lis misalnya, makanya ada protes Mbak Lis se-Indonesia," kata Maman.
Serangan Maman segera dipatahkan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil menegaskan persoalan Ibu Lis betul-betul peristiwa fakta. Dahnil juga menerangkan pada Maman bahwa buzzer kubu 01 yang membuat akun abal-abal dan mengaku sebagai Ibu Lis, lalu menyebarkan hoaks seolah kisah yang diungkap Sandi dalam debat cawapres itu fiktif.
Tudingan tidak berdasar Maman kepada paslon Prabowo-Sandi membuat warganet pendukung 02 kecewa. Pasalnya, pada Pilkada 2018 lalu, Maman adalah salah satu tokoh yang didukung oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilkada Majalengka. Prabowo meminta para kader dan simpatisan Partai Gerindra bersatu padu menggalang kekuatan, menyokong pasangan Maman Imanulhaq dan Jefry Romdony di Pilkada Majalengka. "Ayo kita menangkan calon bupati dan wakil bupati kita," katanya dalam acara bertajuk Prabowo Menyapa Jawa Barat di Gedung Islamic Center, Majalengka, Kamis, 29 Maret 2018.
Namun akhirnya Maman kalah, dan kembali mengikuti Pemilu 2019 lewat PKB untuk memperebutkan kursi DPR.
Berikut komentar warganet:
".Kyai terpandang tapi secara live di TV sebar hoax...Sahabat Gus Dur pulak...Saya sebagai pengagum berat Gus Dur merasa malu kalau sudah seperti ini jadinya kan. Kalau sekaliber kyai Maman bisa terang2an sebar hoax, yah gausah bermimpi pemberantasan hoax akan berhasil... (``,)," tulis akun @kafiradikal
"Ternyata orang2 yg sekrng bangkit melawan pak prabowo adlh orang2 yg telah dibantu olh pak prabowo dgn tulus hati. Betapa mulia hatimu jenderal. Seandainya klmpk mereka yg bantu pak prabowo berarti beritanya sdh tersiar ke segala benua & memuji diri sendiri selama berbulan-bulan," tulis akun @ChristWamena
"Dasar kacang lupa kulit," cuit @takehayadiseiya.
"Kalau sekiranya kemaren terpilih jadi Bupati, tidak terbayang apa yg diucapkannya ttg prabowo," cuit @DonAdam08.(dod)
http://www.rmoljakarta.com/read/2019...ully-Warganet-
Tanggapan BPJS Kesehatan
Kompas.com telah meminta konfirmasi kepada BPJS Kesehatan terkait pernyataan Sandiaga. Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma'ruf mengatakan bahwa kemungkinan pasien yang dimaksud Sandiaga adalah Niswatin, dan bukan Liswati. Hal ini diketahui Iqbal dari komentar kakak Niswatin di unggahan Sandiaga Uno. Iqbal melanjutkan, BPJS Kesehatan tak menghentikan pengobatan untuk Niswatin. Dia mengakui bahwa pengobatan sempat ditunda. "Sempat di-hold, ketika ada rekomendasi oleh dewan pertimbangan klinik," kata Iqbal, Minggu malam. Menurut Iqbal, dua obat yang dibutuhkan Niswatin, yaitu herceptin atau trastuzumab, telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sama seperti kasus yang dihadapi Juniarti dan Edy Haryadi. "Sesuai Permenkes Nomor 22 Tahun 2018," ujar Iqbal.
Penulis : Aswab Nanda Prattama
Editor : Bayu Galih
https://nasional.kompas.com/read/201...-lis-di-sragen
Untung dibawa kasusnya sama Uno di debat, kalau kagak bakal dihold terus selamanya pengobatan Ibu Niswatin sama BPJS. Cebong kaum elitis macam si Maman tau apa penderitaan rakyat kecil

Diubah oleh db84x3 30-03-2019 21:10
0
4K
50


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan