sitinur200Avatar border
TS
sitinur200
Aku, Pelakor! (Fiksi Komedi)

Sumber foto by Google

Namanya Sumi. Seorang Asissten Rumah Tangga di perumahan elit di Jaderta. Parasnya yang ayu rupawan, kerap membuat anak majikannya tergoda. Walaupun Sumi seorang janda beranak satu, tidak memudarkan kecantikan wajahnya yang mirip Cita Citata tercapai.

Dari kejauhan, Ojim. Anak majikan. Memperhatikan setiap gerak-gerik Sumi saat membereskan rumah sambil nyanyi dangdut kesukaannya. Meriang.
Lenggak-lenggok bak penyanyi dangdut lagi konser di panggung.

"Sum, tolong carikan kacamata saya, ya. Udah kesiangan ini mau berangkat ke toko," seru Bu Wati, majikan Sumi.

"Iya sebentar, Bu." Sumi segera beringsut mencari kacamata.

Kebiasaan Bu Wati selalu lupa di mana menyimpan kacamatanya, untung tidak lupa menyimpan matanya.

"Ini, Bu." Sumi menunjukkan kacamata renang yang didapatnya dari laci. Itulah kepolosan Sumi, yang terkadang membuat lucu juga membuat jengkel majikannya.

"Bukan kacamata yang ini, Sum. Ini mah kacamata renang, kamu kira saya mau nyari ikan. Cari lagi!"

Setelah beberapa menit mencari ke sana ke mari, rupanya kacamata yang dimaksud bertengger di kepala Bu Wati.

"Mama cari apaan, sih?" tanya Ojim, heran.

"Kacamata. Yang biasa Mama pake itu, lho."

"Ya ampun ... kacamatanya, kan di kepala Mama." Ojim menepuk jidatnya.

Bu Wati meraba kepalanya, kemudian tertawa dengan ulahnya sendiri. Sedangkan Sumi, masih sibuk mencari. Namun, Bu Wati tidak memberhentikannya malah berlalu menuju toko. Membiarkan Sumi keder mencari kacamatanya.

"Kacamatanya ketemu, Bu." girang Sumi, sambil membawa teropong. "Lho, Ibu ke mana?"

***

"Bi Sum, mau gak jadi pacarku?" ujar Ojim, sambil memegang tangan Sumi.

"Hmm, tapi ...." Sumi menarik-narik ujung bajunya. Malu.

"Kenapa? Bukankan cinta tidak memandang status?" Ojim memegang pipinya sendiri, mau memegang pipi Sumi tapi malu.

"Emangnya Mas Ojim gak malu punya pacar kayak Sumi?"

"Ya enggak lah, kamu itu cantik, manis, montok, ...."

Sumi hanya terdiam, menatap tubuh tegap Ojim. 'Lumayan juga. Kapan lagi dapet berondong.' batinnya.

"Jadi, gimana? Mau, kan?" tanya Ojim kembali.

Sumi menganggukan kepala sembari senyum sumringah. Ojim memeluk tubuh montok Sumi. Membenamkannya dalam dada bidangnya.

***

Malamnya, Sumi dan Ojim bertemu di belakang rumah. Mereka menutup rapat hubungannya, agar tidak ketahuan Bu Wati. Seperti halnya pasangan muda dimabuk cinta, mereka bercumbu mesra di bawah pohon nangka.

Entah, apa yang dilakukan Ojim terhadap Sumi, hingga membuatnya menjerit. "Aaaawwwwww."

Bu Wati yang tengah tidur terlelap, terbangun dari tidurnya. Menghampiri sumber suara, takutnya maling.

"Heh, kalian sedang apa di sini? Ojim?" Bu Wati kaget, mendapati Sumi dan anaknya berduaan di gelap malam dengan pembantunya pula.

"A-anu, ...." jawab Sumi dan Ojim, bersamaan.

"Sumi! Kamu mau jadi pelakor?" cecar Bu Wati.

"Pelakor? Emangnya Mas Ojim udah punya pacar?" tanya Sumi heran, padahal dia tidak pernah melihat Ojim membawa pacarnya ke rumah.

"Pelakor. Pencuri lanang korengan."

Hahahahahahahha


Tamat.
Diubah oleh sitinur200 30-03-2019 02:34
5
1.9K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan