

TS
santoh
Membongkar misteri kehidupan.
Hidup adalah misteri terbesar yang sedang kita jalani. Untuk apa kita hidup? Kemana kita pergi setelah kita menutup usia? Pertanyaan sejenis telah ditanyakan berabad abad silam oleh para filsuf. Dari mulai socrates sampai plato, dari phytagoras sampai descartes. Para ahli fisika sibuk merumuskan kejadian yang terjadi. Para ahli matematika sibuk menghitung susunan pembentuk kehidupan.
Teori yang satu hadir untuk membantahkan teori lain. Sesungguhnya, adakah teori final tentang kehidupan? Misteri tentang kehidupan memang menjadi menarik untuk dibahas. Namun ironi nya, semakin manusia mencari teori yg bisa menjawab misteri kehidupan, semakin jauh seseorang dengan jawaban final yang dapat dicapai.
Seseorang yg telah tercerahkan, seorang Buddha, atau apapun sebutannya, melihat kesempurnaan dalam tarian semesta. Ia hanyut dalam misteri dan menjadi bagian dari misteri tersebut. Untuk itu Buddha mengajarkan konsep Anatta atau tanpa diri. Ya, ia yang telah hanyut menjadi bagian dari misteri kehidupan tak akan ditemukan dimanapun. Ia menjadi satu dengan nafas kehidupan yang tak pernah putus.
teori Quantum mungkin dapat menjelaskan hal ini, bahwa hanya ada ruang kosong yang menopang kehidupan. Namun sekali lagi, kehidupan pun kosong adanya. Bagaimana ruang kosong dapat menopang sesuatu yang tidak kosong? Jika pikiran dapat menembus ruang dan waktu, maka penjelasan tentang pikiran adalah kekosongan mutlak. Jika pikiran hakikatnya kosong, ruang dan waktu pun sejatinya ilusi. Jika ruang dan waktu ilusi, maka tubuh yang sepertinya padat ini pun pada hakikatnya kosong. Ya, tiada apapun yang dapat ditemukan, karena seluruh misteri kehidupan sejatinya hanyalah permainan pikiran dan kesadaran yang menciptakan segala sesuatu.
Semuanya adalah tarian semesta. Ketika kita menolak menari bersama semesta, kita terpisah jauh dari kehidupan. Kehidupan selalu menari, dan mengajak kita untuk menari bersama. Larut dalam misteri kehidupan berarti kita terjaga. Dan kita pun bergabung bersama para Mistik, yang senantiasa berpesta merayakan kesempurnaan hidup. Tidak ada lagi yang perlu dikuatirkan. Inilah yang disebut Yesus jadilah di Bumi seperti di dalam Surga. Tidak ada dualitas, semua adalah tarian ke-u-Tuhan.
Bunga yang hari ini merekah indah, besok layu dan gugur. Dari kelopak bunga yang gugur, menyuburkan tanah yang kemudian kembali Cumiarkan bunga. Inilah kehidupan sebagai siklus. Senang, sedih, bahagia, kecewa hanyalah sejauh tarikan dan hembusan nafas. Ia yang menyadari hal ini berhenti mencari dan di titik tengah menemukan kesatuan yang merangkul kehidupan.
Teori yang satu hadir untuk membantahkan teori lain. Sesungguhnya, adakah teori final tentang kehidupan? Misteri tentang kehidupan memang menjadi menarik untuk dibahas. Namun ironi nya, semakin manusia mencari teori yg bisa menjawab misteri kehidupan, semakin jauh seseorang dengan jawaban final yang dapat dicapai.
Seseorang yg telah tercerahkan, seorang Buddha, atau apapun sebutannya, melihat kesempurnaan dalam tarian semesta. Ia hanyut dalam misteri dan menjadi bagian dari misteri tersebut. Untuk itu Buddha mengajarkan konsep Anatta atau tanpa diri. Ya, ia yang telah hanyut menjadi bagian dari misteri kehidupan tak akan ditemukan dimanapun. Ia menjadi satu dengan nafas kehidupan yang tak pernah putus.
teori Quantum mungkin dapat menjelaskan hal ini, bahwa hanya ada ruang kosong yang menopang kehidupan. Namun sekali lagi, kehidupan pun kosong adanya. Bagaimana ruang kosong dapat menopang sesuatu yang tidak kosong? Jika pikiran dapat menembus ruang dan waktu, maka penjelasan tentang pikiran adalah kekosongan mutlak. Jika pikiran hakikatnya kosong, ruang dan waktu pun sejatinya ilusi. Jika ruang dan waktu ilusi, maka tubuh yang sepertinya padat ini pun pada hakikatnya kosong. Ya, tiada apapun yang dapat ditemukan, karena seluruh misteri kehidupan sejatinya hanyalah permainan pikiran dan kesadaran yang menciptakan segala sesuatu.
Semuanya adalah tarian semesta. Ketika kita menolak menari bersama semesta, kita terpisah jauh dari kehidupan. Kehidupan selalu menari, dan mengajak kita untuk menari bersama. Larut dalam misteri kehidupan berarti kita terjaga. Dan kita pun bergabung bersama para Mistik, yang senantiasa berpesta merayakan kesempurnaan hidup. Tidak ada lagi yang perlu dikuatirkan. Inilah yang disebut Yesus jadilah di Bumi seperti di dalam Surga. Tidak ada dualitas, semua adalah tarian ke-u-Tuhan.
Bunga yang hari ini merekah indah, besok layu dan gugur. Dari kelopak bunga yang gugur, menyuburkan tanah yang kemudian kembali Cumiarkan bunga. Inilah kehidupan sebagai siklus. Senang, sedih, bahagia, kecewa hanyalah sejauh tarikan dan hembusan nafas. Ia yang menyadari hal ini berhenti mencari dan di titik tengah menemukan kesatuan yang merangkul kehidupan.




nona212 dan tata604 memberi reputasi
2
177
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan