- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Beasiswa Dari Pemerintah Sering Telat Cair, Mahasiswa Ini Makan Nasi Campur Air Garam


TS
magelys
Beasiswa Dari Pemerintah Sering Telat Cair, Mahasiswa Ini Makan Nasi Campur Air Garam
Salah seorang mahasiswa penerima beasiswa dari pemerintah, Bidikmisi, Iman Taufik Ramadhan mengaku uang saku yang dijanjikan sebesar Rp 650.000 per bulan kerap telat cair.
“Telatnya satu bulan, tapi kemaren ada senior yang telatnya sampai dua bulan,” kata mahasiswa Unpad semester III ini, Senin (25/3).
Menurutnya, hal tersebut tidak jarang membuat penerima beasiswa Bidikmisi yang berasal dari keluarga kurang mampu harus memutar otak ketika beasiswa telat cair.
“Kalau saya beli telu (satu) kemudian digoreng dan dibagi tiga. Masing-masing untuk makan pagi, siang, dan malam,” ungkap Imam sembari tertawa.
Namun hal tersebut menurutnya masih jauh lebih beruntung daripada teman-teman penerima beasiswa Bidikmisi lainnya. Sebagai ketua angkatan, Iman kerap mendengarkan keluh kesah teman-temannya.
“Ada juga yang putus kuliah karena orang tua sakit kanker kemudian meninggal. Jadi, dia harus bekerja untuk membantu keuangan keluarga,” ungkapnya.
Selain itu, menurut Iman ada pula yang membuat air putih dicampur garam dan vetsin sebagai kuah campuran nasi. Bahkan, ada juga yang memilih menahan lapar.
Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi lainnya, Sajidin, mengungkapkan hal serupa. Ia harus ekstra hemat untuk meyiasati beasiswa yang sering telat tersebut.
“Kalau saya, paling parah itu makan nasi sama kerupuk terus dikasih kecap,” ujarnya.
Direktur Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran (Unpad) Yan Muda Iskandarsyah mengatakan, ketika beasiswa telat cair banyak mashasiswa yang tidak bisa makan.
“Kasihan mereka. Dalam sehari belum tentu bisa makan seperti yang lain,” tuturnya.
http://politiktoday.com/beasiswa-dar...pur-air-garam/
duitnya ada
“Telatnya satu bulan, tapi kemaren ada senior yang telatnya sampai dua bulan,” kata mahasiswa Unpad semester III ini, Senin (25/3).
Menurutnya, hal tersebut tidak jarang membuat penerima beasiswa Bidikmisi yang berasal dari keluarga kurang mampu harus memutar otak ketika beasiswa telat cair.
“Kalau saya beli telu (satu) kemudian digoreng dan dibagi tiga. Masing-masing untuk makan pagi, siang, dan malam,” ungkap Imam sembari tertawa.
Namun hal tersebut menurutnya masih jauh lebih beruntung daripada teman-teman penerima beasiswa Bidikmisi lainnya. Sebagai ketua angkatan, Iman kerap mendengarkan keluh kesah teman-temannya.
“Ada juga yang putus kuliah karena orang tua sakit kanker kemudian meninggal. Jadi, dia harus bekerja untuk membantu keuangan keluarga,” ungkapnya.
Selain itu, menurut Iman ada pula yang membuat air putih dicampur garam dan vetsin sebagai kuah campuran nasi. Bahkan, ada juga yang memilih menahan lapar.
Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi lainnya, Sajidin, mengungkapkan hal serupa. Ia harus ekstra hemat untuk meyiasati beasiswa yang sering telat tersebut.
“Kalau saya, paling parah itu makan nasi sama kerupuk terus dikasih kecap,” ujarnya.
Direktur Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran (Unpad) Yan Muda Iskandarsyah mengatakan, ketika beasiswa telat cair banyak mashasiswa yang tidak bisa makan.
“Kasihan mereka. Dalam sehari belum tentu bisa makan seperti yang lain,” tuturnya.
http://politiktoday.com/beasiswa-dar...pur-air-garam/
duitnya ada


tien212700 memberi reputasi
1
3K
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan