Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT) merupakan salah satu taman nasional yang tergolong baru di Indonesia. Taman nasional ini diresmikan pada 11 April 2015.
Penetapan taman nasional ini bersamaan dengan peringatan 200 tahun letusan dahsyat Gunung Tambora.
Taman nasional yang terletak di Nusa Tenggara Barat ini merupakan kawasan konservasi dengan potensi keanekaragaman hayati sangat tinggi. Selain itu, taman nasional ini juga dikenal karena memiliki potensi wisata alam yang sangat memukau.
Quote:
Secara geografis Taman Nasional Gunung Tambora terletak di antara 1170 47’ 00” BT – 1180 17’ 00” BT dan 080 07’ 00” LS. Secara administratif TNGT terletak di Pulau Sumbawa atau lebih tepatnya lagi berada di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Quote:
Kawasan TNGT memiliki topografi berbukit hingga bergunung dengan kelerengan 8% – 45% yang terdiri dari hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan.Formasi geologi di taman nasional ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas vulkanologi Gunung Tambora. Formasi geologi didominasi oleh batuan hasil gunung api dan sebagian kecil berupa batuan gunung api tua. Terdapat tiga jenis tanah di TNGT yaitu regosol, mediteran, dan aluvial.
Quote:
Sejarah Kawasan
Sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, Taman Nasional Gunung Tambora memiliki luas total seluas 71.644 Ha dan terbagi ke dalam beberapa kawasan yaitu Cagar Alam (23.840 Ha), Suaka Margasatwa (21.674 Ha), dan Taman Buru (26.130 Ha).
Selain itu, terdapat landscape alamiah di kawasan cagar alam yang dilindungi dan tidak boleh dijamah manusia kecuali untuk kepentingan penelitian
Pemerintah Provinsi NTB telah menetapkan kawasan Tambora sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan Pulau Sumbawa – Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah 2013 – 2028, Kawasan Tambora menjadi satu kesatuan destinasi dengan Teluk Saleh dan Pulau Moyo yang dikenal dengan sebutan “SAMOTA”
Kawasan Taman Nasional Gunung Tambora kemudian ditunjuk berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.111/Menlhk-II/2015 tanggal 7 April 2015 seluas 71.645,74 hektar dan diresmikan diresmikan pada tanggal 11 April 2015 oleh Presiden Joko Widodo bertepatan dengan peringatan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora
Quote:
Keanekaragaman Hayati
Potensi keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Taman Nasional Gunung Tambora sangat melimpah. Terdapat 625 spesies flora fauna di kawasan taman nasional ini yang terdiri dari 348 jenis fauna dan 277 jenis flora. Selain itu, terdapat satwa endemik Nusa Tenggara seperti ayam hutan hijau (Gallus varius), kacamata wallacea (Zoosterops wallacea), kipasan flores (Ripudura diluta) dan lain sebagainya. Beberapa satwa liar yang ditemukan di taman nasional ini juga merupakan jenis satwa langka yang dilindung
Keanekaragaman hayati di Taman Nasional Gunung Tambora kemungkinan besar akan terus bertambah seiring dengan banyaknya eksplorasi yang dilakukan oleh berbagai pihak. Eksplorasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman jenis flora dan fauna di kawasan Taman Nasional Gunung Tambora.
Quote:
Masyarakat Sekitar Taman Nasional
Kelompok masyarakat di empat desa sekitar TNGT mulai dibina oleh pihak Balai Taman Nasional Gunung Tambora untuk mengembangkan pariwisata berbasis ekowisata. Kelompok masyarakat tersebut terdiri dari kelompok masyarakat di Desa Tambora, Desa Soritangga, Desa kimpoida Toi, dan Desa Piong.
Adanya program pembinaan atau pemberdayaan masyarakat ini nantinya diharapkan mampu mengubah pola pikir masyarakat yang semula belum memperoleh manfaat dengan adanya TNGT menjadi pengelola dan penerima manfaat.
Wisata Alam Taman Nasional Tambora Taman Nasional Gunung Tambora menyuguhkan keindahan panorama yang sangat indah mulai dari hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan. Tak heran jika taman nasional ini juga sangat terkenal berkat potensi wisata alamnya.
Berbagai wisata alam yang dikembangkan di Taman Nasional Gunung Tambora meliputi:
Quote:
Spoiler for Pendakian Gunung Tambora:
Pendakian Gunung Tambora
Gunung Tambora yang berada di kawasan TNGT memiliki ketinggian 2.815 mdpl sangat cocok dijadikan sebagai lokasi pendakian. Pesona pemandangan alam yang disuguhkan Gunung Tambora dijamin akan membuat para pendaki tak kecewa setelah melakukan pendakian panjang. Terdapat empat jalur pendakian yang dapat ditempuh yaitu Piong (Kore), kimpoida Toi, Doroncanga, dan Pancasila.
Spoiler for Pesona Kawah Gunung Tambora:
Pesona Kawah Gunung Tambora
Gunung Tambora memiliki kawah yang merupakan kawah terbesar di Indonesia sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi taman nasioanal ini. Kawah Gunung Tambora memiliki ukuran lebar 7 kilometer, keliling 18 kilometer, dan kedalaman 800 meter. Kawah ini terbentuk dari letusan Gunung Tambora 200 tahun yang lalu pada 11 April 1815. Abu vulkanik dari letusan yang sangat dahsyat ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Akibat peristiwa ini, satu tahun berikutnya bahkan disebut sebagai tahun tanpa musim panas
Spoiler for Olahraga Ekstrem:
Olahraga Ekstrem
Di kawasan TNGT pengunjung juga dapat menikmati berbagai olahraga ekstrem yang telah disediakan oleh pihak BTNGT. Olahraga ekstrim yang patut dicoba oleh para pengunjung antara lain paralayang, panjat tebing, offroad, dan lain sebagainy
Spoiler for Jungle Tracking:
Jungle Tracking
Jungle tracking atau yang biasa disebut jelajah hutan merupakan salah satu kegiatan alam yang sangat diminati. Keadaan vegetasi kawasan TNGT yang masih rapat dengan kondisi jalur jelajah sejuk dan nyaman akan membuat para wisatawan betah berlama-lama berjalan-jalan di kawasan TNGT. Bukan hanya kondisi hutan saja yang dapat dinikmati oleh para pengunjung, di beberapa lokasi pengunjung juga dapat menikmati padang savana TNGT yang sangat luas juga indah
Spoiler for Wisata Air:
Wisata Air
Para pengunjung TNGT dapat menikmati keindahan sungai di sekitar kawasan TNGT misalnya dengan melakukan jelajah sungai Oi Marai. Pada aliran sungai ini air terjun Oi Marai yang biasanya dijadikan tempat peristirahatan oleh para pendaki setelah menempuh jalur pendakian panjang
Spoiler for Pulau Moyo:
Pulau Moyo
Pulau Moyo merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika berada di TNGT. Pulau ini menyuguhkan pemandangan pantai yang indah dengan warna air laut biru cerah. Di tengah pulau ini terdapat desa adat yang pernah dijadikan lokasi Istana Kesultanan Sumbawa. Pulau Moyo juga memiliki keindahan air terjun bertingkat yang sayang untuk dilewatkan
Akses dan Fasilitas Taman nasional ini dapat dicapai melalui rute darat dengan waktu tempuh kurang lebih 13 jam dari Kota Mataram. Perjalanan dari Kota Mataram ke Dompu membutuhkan waktu kurang lebih 11 jam termasuk penyebrangan menggunakan kapal ferry
Kemudian perjalanan dari Dompu ke Kore membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam untuk memasuki kawasan taman nasional melalui Pos Kore. Jika ingin masuk kawasan taman nasional melalui Pos kimpoida Toi maka membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam dari Kore. Selain itu, pintu masuk lainnya melalui Pos Doropeti yang dapat dicapai dengan menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dari Dompu.
Terdapat berbagai fasilitas yang disediakan oleh pihak Balai Taman Nasional seperti jalur pendakian, pos-pos pendakian, berbagai fasilitas olahraga ekstrem (paralayang, panjat tebing), tempat berkemah, mushola, warung makan atau restoran, penginapan, pusat informasi, dan lain sebagainya
Fasilitas terbaru yang disediakan pihak Balai Taman Nasional Gunung Tambora berupa fasilitas pendakian eksklusif seperti yang ada di Gunung Bromo, Jawa Timur. Fasilitas ini berupa pendakian gunung menggunakan kendaraan roda empat atau sepeda motor trailmelalui dua jalur yaitu Desa Piong di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima dan Doroncanga di Kabupaten Dompu