- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ancaman Resesi Ekonomi Amerika Justru Untungkan Indonesia


TS
methadone.500mg
Ancaman Resesi Ekonomi Amerika Justru Untungkan Indonesia
- Amerika Serikat (AS) kini tengah dihadapkan dengan pelemahan ekonomi yang sebelumnya selalu menanjak. Perekonomian AS berpotensi mengalami resesi alias kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.
Adapun kekhawatiran resesi ekonomi negeri Paman Sam terjadi setelah munculnya fenomena kurva "yield" obligasi AS yang terbalik (inverted curve).
Kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS yang terbalik terbukti akurat menjadi indikator penanda akan munculnya krisis. Pekan lalu, yang baru mengalami kondisi terbalik adalah imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 dan 3 tahun.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada pada 2,44% atau menurun 0,26% dalam sebulan. Imbal hasil tersebut juga sedikit lebih rendah dibandingkan obligasi tenor tiga bulan sebesar 2,46%.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, pelemahan ekonomi yang tengah melanda Amerika Serikat ini justru berdampak baik kepada Indonesia. Sebab pelemahan ekonomi AS justru membuat Bank Sentral AS yakni The Fed melunak.
Pada tahun ini, The Fed hanya akan menaikan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate)-nya sebanyak satu kali saja. Efeknya ekonomi Indonesia akan semakin banyak modal asing yang masuk ke Indonesia.
"Perlambatan ekonomi AS itu membuat suku bunga AS tidak naik lagi. Itu justru membantu Indonesia untuk membiayai defisit (defisit transaksi berjalan)," ujarnya di Komplek Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Menurut Mirza, melunaknya Bank Sentral Amerika Serikat membuat modal asing ke negara berkambang termasuk Indonesia akan semakin berkembang. Selain itu, ini juga memicu penyempitan selisi imbal hasil oblogasi pemerintah AS dan imbal hasil negara berkembang.
"Fed policy ini akan mempengaruhi terhadap aliran modal masuk ke Indonesia atau aliran modal keluar dari Indonesia," ucapnya.
https://economy.okezone.com/read/201...donesia-kenapa
Adapun kekhawatiran resesi ekonomi negeri Paman Sam terjadi setelah munculnya fenomena kurva "yield" obligasi AS yang terbalik (inverted curve).
Kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS yang terbalik terbukti akurat menjadi indikator penanda akan munculnya krisis. Pekan lalu, yang baru mengalami kondisi terbalik adalah imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 dan 3 tahun.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada pada 2,44% atau menurun 0,26% dalam sebulan. Imbal hasil tersebut juga sedikit lebih rendah dibandingkan obligasi tenor tiga bulan sebesar 2,46%.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, pelemahan ekonomi yang tengah melanda Amerika Serikat ini justru berdampak baik kepada Indonesia. Sebab pelemahan ekonomi AS justru membuat Bank Sentral AS yakni The Fed melunak.
Pada tahun ini, The Fed hanya akan menaikan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate)-nya sebanyak satu kali saja. Efeknya ekonomi Indonesia akan semakin banyak modal asing yang masuk ke Indonesia.
"Perlambatan ekonomi AS itu membuat suku bunga AS tidak naik lagi. Itu justru membantu Indonesia untuk membiayai defisit (defisit transaksi berjalan)," ujarnya di Komplek Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Menurut Mirza, melunaknya Bank Sentral Amerika Serikat membuat modal asing ke negara berkambang termasuk Indonesia akan semakin berkembang. Selain itu, ini juga memicu penyempitan selisi imbal hasil oblogasi pemerintah AS dan imbal hasil negara berkembang.
"Fed policy ini akan mempengaruhi terhadap aliran modal masuk ke Indonesia atau aliran modal keluar dari Indonesia," ucapnya.
https://economy.okezone.com/read/201...donesia-kenapa
0
1.9K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan