Negeriku adalah negeri seribu cerita, maklum saja di tengah gegap gempita dan hiruk pikuk pemilu, yang terjadi banyak daerah pun di terjang banjir bandang. Maklum saja cerita bencana pun kerap singgah di tanah yang serupa surga ini, alam yang rusak tentu saja menjadi penyebabnya namun tetap saja keserakahan dan uang menjadi sumbu yang utama.

Tapi bukan itu yang ingin kita bahas kali ini tapi mengapa Indonesia sebagai negara yang kaya akan ragam budaya, kaya akan alamnya, kaya akan tambangnya, kaya akan jumlah penduduknya tak pernah bisa menjadi negara maju.

Tak usah kita bandingkan dengan negara-negara besar seperti China atau Republik Tiongkok, cukup dari Singapura negara kecil namun menjadi industri bisnis di Asia yang berpengaruh, kenapa ?



Kuncinya masyarakat negara yang maju punya rasa "takut", mereka takut akan hukum yang ada di depan mata, mereka takut akan di penjara bila bersalah, mereka takut dan hormat kepada pemimpin nya. Bahkan di tingkat atas seperti pemerintahnya pun merasa takut dengan negara sekitar hingga mereka bergerak dengan cepat untuk memajukan negara mereka agar tak di pandang remeh oleh negara tetangga, seperti Singapura yang takut dengan Indonesia dan Malaysia, Korea Selatan yang takut dengan Korea Utara, Israel yang takut dengan negara Arab. Ketakutan itu membuat mereka harus lebih modern dibandingkan negara tetangga hingga akhirnya menjadi negara maju.



Lalu apa yang terjadi ketika membaca buku-buku tentang negara maju, secara teori mereka membahas Lokasi negara yang strategis, sumber daya alam yang melimpah, sumber daya manusia yang banyak, alat transportasi dan komunikasi alias infrastruktur, lalu kebudayaan yang bisa menjadi pembangkit sektor pariwisata. Tentu saja itu Indonesia Banget, namun faktanya berbanding terbalik dengan teori yang ada di dalam buku.



Seperti yang kita ketahui negara ini belum bisa menjadi negara maju karena benar-benar tak ada yang ditakuti, terlihat dari cuitan netijen di dunia maya seperti pendekar sakti mandraguna tak takut untuk membully user dari negara lain, tak takut juga dengan kepala negara hingga fitnah dan hoax pun bergentayangan menyerang pemimpin negeri ini nampaknya bully kepada pemerintah sudah biasa, tak takut dengan pelanggaran yang sering terjadi di masyarakat, bisa kita lihat masyarakat terlihat santai dan tak takut ketika melanggar banyak peraturan, baik itu peraturan lalu lintas, peraturan di sekolah, atau peraturan di tempatnya bekerja dan juga peraturan lainnya.



Ketika masyarakatnya tak takut untuk melanggar maka pejabatnya pun sama, mereka pun tak takut dengan Tuhan. Bayangkan sumpah jabatan yang diatasnya di tempelkan kitab-kitab suci hanya retorika dan hiasan semata, tetap saja mereka tak takut dengan hukum dan asik dalam nikmatnya korupsi. Jangankan hukum, dengan Tuhan saja sudah tak takut maka jangan harap bangsa ini akan maju karena rasa takut sudah hilang dalam jiwa masyarakat dari rakyat rendahan hingga rakyat yang menjabat dan berkata mereka adalah wakil rakyat.



Ketika sugesti masyarakat saat ini tak pernah takut, maka jangan harap kita akan menjadi negara tertib dan maju, rasa takut dan malu bangsa ini sudah menjauh. Inilah hal yang ditakutkan oleh Ronggo Warsito.

amenangi jaman édan,
éwuhaya ing pambudi,
mélu ngédan nora tahan,
yén tan mélu anglakoni,
boya keduman mélik,
kaliren wekasanipun,
ndilalah kersa Allah,
begja-begjaning kang lali,
luwih begja kang éling klawan waspada.

Terjemahnya :

menyaksikan zaman gila,
serba susah dalam bertindak,
ikut gila tidak akan tahan,
tapi kalau tidak mengikuti (gila),
tidak akan mendapat bagian,
kelaparan pada akhirnya,
namun semua telah menjadi kehendak Allah,
sebahagia-bahagianya orang yang lalai,
akan lebih bahagia orang yang tetap ingat Tuhan dan waspada.



Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 



:nyantai

Seruupuutt dolo... Ashhiappp

c4punk@2019

Gambar google

Referensi Disinidan Disini