Kamera depan yang bisa keluar masuk
Guna menghadirkan layar penuh tanpa poni dengan bingkai tipis, OPPO F11 Pro menggunakan rising camera di depan. Jadi modul kamera akan keluar otomatis dari bodi bagian atas saat mengambil foto selfie atau Face Unlock. Selesai, dan kamera depan akan kembali ke tempatnya.

Kamera depan F11 Pro tersebut dapat mengambil swafoto 16 megapixel. Tidak ada fitur Portrait Lighting seperti pada OPPO F9, tapi fitur HDR kamera depannya kini lebih baik. Berikut contoh hasil swafoto dengan kamera depan OPPO F11 Pro.
IMG20190322122712by yangcanggih.com, on Flickr

Mode Portrait akan menambahkan efek bokeh alias latar yang kabur pada hasil swafoto. Memang efeknya memang belum sempurna dengan potongan area yang kurang rapi. Tapi setidaknya efek bokehnya lebih halus dan lebih kentara dibanding OPPO F9, seperti ditunjukkan hasil foto berikut ini.
IMG20190101130811 by yangcanggih.com, on Flickr

Sensor gambar 48 megapixel
Untuk kamera belakang utama, OPPO F11 Pro menggunakan sensor ISOCELL GM1 dengan resolusi maksimum 48 megapixel. Sensor ini berbasis pada teknologi ISOCELL Plus yang mengoptimalkan performa untuk pixel gambar dengan dimensi kecil.

Selain itu, juga ada teknologi Tetracell. Dengan teknologi ini, empat pixel akan dapat bekerjasama untuk menghasilkan satu pixel dengan sensitivitas cahaya lebih baik. Jadi Anda dapat memilih antara dua resolusi foto 4:3 yaitu 48 megapixel (6000 x 8000 pixel) dan 12 megapixel (3000 x 4000 pixel).

Seperti diketahui, besaran megapixel sebuah kamera tidak menentukan kualitas hasil foto. Jadi apa gunanya sebuah ponsel dilengkapi dengan kamera beresolusi hingga 48 megapixel? Satu kegunaan paling praktis dari foto 48 megapixel adalah saat melakukan cropping. Dengan resolusi foto yang tinggi, Anda bisa mengambil satu area pada gambar dengan resolusi yang tetap tinggi. Perlu diingat, besaran file foto 48 megapixel dan 12 megapixel berbeda cukup jauh.

Sebagai informasi, memotret dengan setting 48 megapixel akan lebih boros sekitar 3-4 kali dibandingkan dengan setting hasil foto 12 megapixel. Berikut perbandingan hasil foto 48 megapixel dengan 12 megapixel.
12 megapixel
12 megapixelby yangcanggih.com, on Flickr

48 megapixel
48 megapixel by yangcanggih.com, on Flickr

Mencermati di layar ponsel, Anda akan sulit menemukan perbedaan antara dua foto ini. Dilihat di monitor komputer berukuran besar, hasil foto 48 megapixel terlihat sedikit lebih detail. Namun bagi kebutuhan pengguna kebanyakan yang hanya menikmati foto di ponsel atau layar TV tanpa memperbesar hingga 100%, pilihan setting 12 megapixel sudah sangat memadai dan menghemat ruang penyimpanan.

Untuk memotret dalam kondisi cahaya ideal atau terang, kamera belakang utama F11 Pro mampu menghasilkan foto yang amat baik. Dengan menggunakan AI, kamera F11 Pro akan dapat mengenali subyek dan obyek yang sedang dibidik.

Misalnya saat mengenali makanan (Food), OPPO F11 Pro akan menaikkan saturasi warna sehingga makanan terlihat lebih sedap untuk disantap. Berikut contoh foto makanan yang diambil dengan OPPO F11 Pro.
Food Mode by yangcanggih.com, on Flickr

Night Mode pertama di F-Series
F11 Pro juga menjadi ponsel OPPO F-Series pertama dengan Night Mode. Modus foto malam hari ini berbeda dengan AI Scene Recognition. Night Mode OPPO F11 Pro akan menggabungkan beberapa foto dalam exposure berbeda untuk meningkatkan dynamic range pada foto minim cahaya.


Saat digunakan, Night Mode akan mendeteksi apakah kondisi cahaya terlalu terang atau tidak. Jika terlalu terang, maka Night Mode tidak akan bekerja. Namun jika kondisi cahaya cukup minim, baru Night Mode dapat bekerja.

Untuk mengambil satu foto dalam Night Mode, dibutuhkan waktu sekitar 4 detik bagi F11 Pro untuk memroses hasil foto akhirnya. Jadi selama 4 detik, pengguna diharapkan dapat menjaga agar tangan tetap stabil dan tidak banyak bergerak. Ketajaman hasil foto akan bergantung pada kestabilan tangan.

Hasil foto Night Mode sendiri cukup impresif. Noise tergolong rendah, dengan dynamic range yang meningkat. Detil pada area bayangan dan keseimbangan exposure meningkat drastis dibandingkan mode Auto. Berikut perbandingan hasil foto dengan Night Mode dan mode Auto OPPO F11 Pro.
normalby yangcanggih.com, on Flickr
nightscape mode by yangcanggih.com, on Flickr

Night Mode juga bisa digunakan untuk subyek manusia, dengan catatan subyek yang difoto tidak terlalu banyak bergerak agar hasilnya maksimal. Exposure dan dynamic range menjadi prioritas utama Night Mode, sehingga akurasi white balance dan warna kulit akan jadi nomor dua seperti pada hasil foto berikut.
IMG20190101141523 by yangcanggih.com, on Flickr
IMG20190101130924 by yangcanggih.com, on Flickr

Bagi yang suka menangkap suasana malam atau di kondisi gelap, Night Mode akan dapat mengabadikan momen tersebut dengan baik. Dengan tangan yang stabil, hasilnya akan mengesankan seperti foto berikut.
Night Mode by yangcanggih.com, on Flickr
Night Mode by yangcanggih.com, on Flickr
IMG20190101123543 by yangcanggih.com, on Flickr

Portrait Mode lebih baik
Satu peningkatan lain pada OPPO F11 Pro adalah Portrait Mode alias mode bokeh yang lebih baik dibandingkan OPPO F9.

Walaupun masih kurang rapi dalam beberapa kondisi, hasil foto OPPO F11 Pro dengan Portrait Mode terlihat menawan. Tingkat kualitas bokeh juga tergantung pada jarak subyek ke latar dan kompleksitas latar.
Berikut hasil foto OPPO F11 Pro dalam Portrait Mode dengan latar yang ideal.
IMG20190101121154by yangcanggih.com, on Flickr

Seperti terlihat, efek bokeh yang dihasilkan tergolong baik dan terlihat alami. Hal lain yang perlu diperhatikan; pastikan subyek ada di sisi terdepan agar efek bokeh terlihat meyakinkan.

Sayangnya, tidak ada opsi untuk mengatur daerah yang akan dikaburkan setelah memotret. Efek bokeh dengan Portrait Mode akan sulit diterapkan pada obyek selain manusia sehingga membatasi penggunaannya. Namun jika jaraknya tepat dan Portrait Mode aktif, maka hasilnya akan amat baik seperti contoh berikut.
Portrait Mode by yangcanggih.com, on Flickr

Memotret orang dengan mode Auto juga bisa jadi pilihan jika Anda tidak ingin foto dengan efek bokeh berlebih. Diafragma lensa OPPO F11 Pro yang cukup besar (f/1,79) juga memberikan DOF (Depth of Field) atau bagian blur di latar yang cukup baik. Seperti terlihat di foto berikut.
IMG20190106171643 by yangcanggih.com, on Flickr

F-Series dengan kamera terbaik sejauh ini
Evolusi dari OPPO F9 Pro ke F11 Pro ternyata cukup banyak. Walaupun sekilas hanya berbeda satu generasi, sensor kamera depan dan belakang yang baru menjadi kekuatan OPPO F11 Pro.

Tidak hanya itu, UI dari ColorOS 6 kini lebih jelas dan lebih nyaman digunakan. Ada beberapa fitur kamera yang dipangkas atau dipindahkan, seperti hilangnya Portrait Lighting serta berpindahnya AR Stickers di dalam Photo Editor.

Namun seperti terlihat di atas, kualitas hasil foto F11 Pro berhasil ditingkatkan OPPO. Fitur Night Mode dan Portrait Mode menjadi bintang utama untuk kamera OPPO F11 Pro. Opsi resolusi foto 48 megapixel sepertinya akan jarang digunakan mengingat ukuran file foto 48 megapixel yang boros ruang penyimpanan, tanpa memberikan perbedaan kualitas yang signifikan.

Dengan beragam fitur dan spesifikasi terbaru, OPPO F11 Pro merupakan ponsel OPPO F-Series dengan kamera terbaik sejauh ini.

Yang Canggih:
+ Hasil foto selfie tergolong baik, walaupun tidak ditonjolkan sebagai fitur utama
+ Mekanisme rising camera gegas dan meyakinkan
+ Hasil foto kamera belakang utama amat baik di kondisi cahaya ideal
+ UI kamera lebih sederhana dibanding ColorOS versi 5 dan sebelumnya
+ Night Mode efektif untuk foto malam hari
+ Efek bokeh Portrait Mode amat baik jika penggunaannya tepat

Yang Kurang:
– Beberapa fitur dari F9 dihilangkan, seperti Portrait Lighting
– Perbedaan kualitas hasil foto 48 megapixel dan 12 megapixel tidak terlihat
– Menerapkan efek bokeh pada subyek selain manusia agak sulit
– Belum ada stabilizer optik maupun elektronik pada kamera belakang