Walaupun sudah sering memainkan karakter yang jago bela diri dalam film, bukan berarti Joe Taslim nggak butuh persiapan dalam memainkan sosok Li Yong dalam serial 'WARRIOR'. Justru ada sederet persiapan yang dilakukan oleh sang aktor untuk bisa masuk ke dalam karakternya itu. Yang paling basic, kalau kata Joe, adalah mencari tahu lebih banyak soal karakternya dari sang showrunner, Jonathan Tropper. Jonathan adalah sosok di balik 'WARRIOR' yang menghidupkan dan memecah-mecah cerita dari tulisan legendaris Bruce Lee ke dalam satu season berisi 10 episode serial televisi yang akan tayang mulai 6 April mendatang.

"Saya tanya umur Li Yong berapa, bela dirinya apa, agenda dia di TV series ini apa, apa interest dia dengan orang-orang di sekitarnya, apa hubungan dia dengan lead character di serial ini, ya hal-hal itu sih yang harus kita pelajari secara teknis," cerita Joe Taslim saat diwawancarai lewat sambungan telepon pada Senin (25/3/2019). KASKUS mendapat kesempatan untuk mengobrol dengan pemeran Li Yong dalam serial 'WARRIOR' yang akan tayang di channel CINEMAX itu di sela-sela kesibukannya di Cape Town, Afrika Selatan.

Nah selain itu GanSis, ada sederet persiapan lainnya yang harus dilakukan oleh Joe untuk menyempurnakan karakternya. Kira-kira apa saja ya? Yuk simak Thread ini sampai habis!

Mempelajari teknik kung fu



"Kalau film action Indonesia kan akarnya silat. Di sini saya bekerja sebagai tamu dalam produksi luar negeri, saya harus mengikuti koreografi yang dibentuk oleh tim produksi sana. Dan sebagai aktor profesional, saya harus bisa tampil dengan berbeda style. Kita nggak boleh stuck di satu style, kita tetap harus bisa belajar. Itu  juga tantangan. Di serial ini akarnya kung fu, jadi harus belajar kungfu. Saya beruntung pernah belajar wushu, jadi adaptasinya paling sedikit, adjustment-nya juga sedikit," ceritanya.

'WARRIOR' berlatar tahun 1878 sampai akhir tahun 1800-an di San Francisco, ketika banyak imigran dari Tiongkok mulai masuk ke Amerika. Joe pun harus menyesuaikan style bela dirinya dengan era tersebut.



Body building dan latihan minimal 3 jam sehari sebelum produksi

Karena 'WARRIOR' adalah sebuah produksi serial televisi, proses syutingnya terbilang intens dan juga cukup panjang. Belum lagi kalau misalnya cerita dilanjutkan ke season baru. Untuk season pertama 'WARRIOR', Joe Taslim berkisah kalau dia diharuskan untuk membentuk tubuh dan berlatih secara intensif dengan tim koreografi dan para pemain lain paling tidak 3 jam sehari.

"Saya harus build muscle untuk ini. Mulai Oktober 2017 saya sampai di Cape Town dan langsung latihan intens. Karena memang tim koreografi dan stunt-nya sangat profesional, jadi mereka bertemu aktor yang banyak adegan berantem atau yang nggak ada adegan berantem tetap disuruh latihan. Aktor yang banyak adegan berantem, latihannya lebih banyak. Jadi kita 3 sampai 4 jam di studio untuk latihan walaupun syuting atau nggak syuting. Selama empat bulan kita fokus untuk syuting season 1 dan berasa cepat karena setiap hari sibuk," katanya.

Harus menguasai aksen Amerika

Satu hal yang juga disebut tantangan oleh Joe Taslim dalam perannya sebagai Li Yong di 'WARRIOR' adalah bahwa dia harus bicara dalam bahasa Inggris dengan logat Amerika. Walaupun terdengar sangat sederhana, tapi ini butuh keterampilan khusus dan kerja keras. Setidaknya buat Joe Taslim.

"Karena saya biasa main film dengan dialog bahasa asli saya, Bahasa Indonesia, dan sekarang saya harus mengekspresikan suatu maksud dalam bahasa yang bukan bahasa saya sehari-hari," katanya.

Untuk itu Joe Taslim diharuskan untuk belajar aksen Amerika dan berdialog dengan bahasa Inggris yang enak di telinga. "Saya harus hati-hati soal intonasi," katanya. "Saya juga harus tahu saya ngomongin apa. Harus bisa mengekspresikan hal secara baik dengan bahasa Inggris dan aksen Amerika. Nggak boleh terdengar saya seperti menggunakan aksen lain karena akan jadi aneh," lanjut Joe.



Harus siap dengan kejutan-kejutan

Selain persiapan teknis soal seni bela diri dan aksen, Joe Taslim juga diharuskan untuk siap dengan kejutan-kejutan yang mungkin terjadi dalam perjalanan cerita dan perkembangan karakter Li Yong di 'WARRIOR'. Berbeda dengan produksi film yang dia sudah tahu betul apa yang akan terjadi pada karakternya dari awal sampai akhir, menurut Joe, memainkan sebuah karakter dalam serial televisi adalah seperti menjalani hidup.

"Kita nggak pernah tahu karakter kita akan dibawa ke mana," katanya. Ini adalah salah satu poin yang menurut Joe sangat menarik dari sebuah produksi serial televisi.

"Setelah season satu, kita nggak pernah tahu apakah akan jalan seberapa panjang. Kayak hidup aja sih, kita selalu berbuat yang terbaik untuk karakter kita karena kita nggak tahu akan ada berapa season. Kadang bisa 5 season, atau 7 season, kadang-kadang proyeknya bisa jalan 5 tahun sampai 7 tahun. Jadi perjalanan karakternya ini seperti hidup karena nggak cuma satu project yang 4 bulan selesai," lanjut Joe.

Kita sih ingin Joe bisa langgeng dalam memerankan sosok Li Yong di 'WARRIOR' sampai bermusim-musim. Karena semakin lama Joe Taslim memerankan karakter ini, berarti semakin panjang juga kariernya di kancah pertelevisian Amerika! Dan tentu saja buat Joe, semakin panjang umur sebuah serial televisi akan semakin memberikan efek positif buat perkembangan karakter dan juga kualitas akting para aktornya.

"Sebagai seorang aktor, hal yang seperti ini jadi seru karena kita nggak stuck di satu titik. TV series itu akan terus ada konflik baru, kita nggak akan tahu intrik baru yang akan terjadi, apa yang akan terjadi ke depannya, perkembangan baru apa. Kita akan growing dan growing terus sebagai aktor. Jujur saya suka banget proses ini karena saya juga nyalir terus tanpa tahu apa yang akan terjadi nantinya," tutup Joe.


---

Thread interview dengan Joe Taslim lainnya:

BAGIAN 1: Joe Taslim Ceritakan Karakter Li Yong dan Proses Casting 'WARRIOR'