Sedikit intermezzo di awal thread. Sista sudah nonton Captain Marvel apa belum?  Film ini dirilis 3 Maret 2019 bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional lho. Ini seolah merupakan salah satu kampanye melawan kekerasan terhadap perempuan dan tuntutan kesetaraan gender bagi perempuan. Apalagi sosok Captain Marvel merupakan representasi bahwa wanita juga memiliki kekuatan dan tidak bisa diremehkan.

Kembali ke pokok bahasan thread, kekerasan terhadap perempuan di era milenial ini tidak hanyak berkutat dengan kekerasan fisik, tapi kekerasan itu mulai berkembang pula mengikuti perkembangan jaman. Dengan mudahnya mendapatkan akses internet, beberapa orang sering menyalahgunakan akses internet tersebut untuk melakukan tindakan digital abuseterhadap perempuan. Apa sih digital abuse itu?  Digital abuse adalah sebuah tindakan kekerasan yang dilakukan seseorang dengan menggunakan sosial media. Berikut tindakan yang bisa dikategorikan digital abuse:
1. Cyber Harasment: Gangguan seperti pelecehan, pemerasan atau intimidasi melalui media sosial.
2. Cyber Stalking: Pelacakan GPS melalui ponsel atau pengambilan video aktivitas pribadi tanpa ijin.
3. Morphing: Mengambil foto sesorang dan mengunggahnya tanpa ijin.
4. Revenge Porn: Menyebarkan foto atau video seseorang secara online sebagai bentuk balas dendam.
5. Cyber Grooming: Memperdaya dengan tujuan untuk melecehkan atau menipu.
6. Malicious Distribution: Ancaman penyebaran foto atau video pribadi.
7. Sexting: Pengiriman pesan bermuatan seksual.
Terkadang para pelaku digital abuse tidak harus mengungkapkan identitas mereka yang sebenarnya (anonim). Pelaku dapat menyiksa korban mereka 24 jam sehari dan dapat mengikututi korban di mana saja sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman dan aman dengan komentar atau postingan penghinaan yang dapat dilihat oleh ratusan atau bahkan ribuan orang  yang online, yang akan menimbulkan kerusakan psikologis bagi korban. Bagaimana donk cara mencegah supaya sista tidak menjadi korban digital abuse? 
1. Proteksi akun medsos sista.
2. Abaikan, jangan menanggapi apa yang dikatakan pelaku.
3. Jangan memberitahukan informasi pribadi apapun secara online.
4. Rekam atau capture kata-kata yang menurut Anda bisa menjadi bukti digital abuse.
5. Hapus pesan dari orang tidak dikenal.
6. Jangan pernah tanpa busana/telanjang di depan kamera.
7. Khusus orangtua, selalu dampingi dan awasi anak dalam sosialisasi di internet.
(sumber referensi: hellosehat.com)


Setiap tahun dunia internasional melakukan kampanye "16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan", terhitung mulai tanggal 25 November (Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan) sampai dengan tanggal 10 Desember (Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional). Dipilihnya rentang waktu tersebut adalah dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM. (sumber referensi: komnas perempuan)
Hingga hari ini, perempuan di berbagai belahan dunia masih rentan menjadi objek kekerasan, baik karena faktor budaya, relasi kuasa, maupun politik. Bahkan meski hukuman kekerasan terhadap perempuan cukup berat tapi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan di negeri ini justru bertambah gawat dan mengkhawatirkan.

Apa hubungan kekerasan terhadap perempuan dan pemilu 2019?  Jelas ada donk, TS jelasin ya, tahun ini Hari Perempuan internasional mengusung tema Balance For Betteryang mengajak seluruh perempuan untuk mempercepat perwujudan keseimbangan gender baik dalam politik, bisnis, liputan media di seluruh dunia. Kebetulan di tahun 2019 ini di Indonesia akan menggelar pemilu, ini berarti agan/sista harus pintar-pintar memilih calon wakil rakyat dan calon pemimpin yang menyuarakan perlindungan dan peduli perempuan.

1. Pilih calon presiden yang mewadahi suara perempuan dalam susunan kabinetnya dan pilih caleg perempuan yang peduli tentang persamaan gender dan perlindungan kaum perempuan dari kekerasan. Dalam Undang-Undang No.8 Tahun 2012 Tentang Politik, disebutkan jika perempuan berhak untuk berpolitik dengan menyuarakan pendapatnya. Perempuan juga berhak memilih dan dipilih untuk menjadi anggota dewan.

2. Baca perkembangan tentang RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, jangan memilih partai yang menolak RUU tersebut. Mencegah segala bentuk kekerasan seksual adalah sasaran utama RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Jadi itulah alasan agan/sista harus mendukung pengesahannya.


Kekerasan terhadap perempuan bisa terjadi dimana saja. Tanpa melihat bentuk tubuh, pakaian, umur ataupun strata sosial. Stop salahkan korban kekerasan, rangkul dia, dengarkan kisahnya dan bantu pulihkan mentalnya. Jangan biarkan dia berjuang sendirian, ini bukan hanya perjuangan perempuan, kita semua harus turut andil hentikan kekerasan terhadap perempuan. Saatnya agan/sista melawan, jangan diam dan takut untuk berbicara, saatnya suara agan/sista didengarkan. Kaskuser mendukung gerakan anti kekerasan terhadap perempuan.