Simpang siur kabar penetapan revisi RUU kekerasan terhadap perempuan masih mengalami kendala, Undang-undang yang bertujuan untuk melindungi perempuan dari tindak kekerasan di luar maupun di dalam rumah tangga masih macet belum juga di sahkan. Repotnya nanti kekerasan menjadi hal yang wajar boleh di lakukan entah dari pihak keluarga, teman, maupun beberapa kejadian kekerasan yang terjadi di jalanan.

Seolah tidak ada rasa belas kasihan perempuan menjadi salah satu luapan emosi dan sasaran yang begitu empuk seolah mereka berpikir perempuan seorang yang lemah tidak bisa membela diri sendiri.

Ane yakin perempuan Indonesia tidak semuanya lemah, tapi sekuatnya seorang perempuan juga butuh seorang pemimpin yang bisa melindungi dan memperjuangkan hak mereka.

Foto: medcom.id

Namun beberapa stigma pemikiran negatif yang sudah terjadi dalam konteks pembahasan perlindungan terhadap perempuan adalah tidak adanya suatu gebrakan serius dalam menangani permasalahan tentang kekerasan perempuan.

Seolah menjadi sebuah isu yang tertutup rapat selama ini, kinerja legislatif pun di pertanyakan sampai kapan ini terjadi? Kursi demi kursi yang tergantikan tak kunjung menyelesaikannya, semua hanya ada di atas kertas tanpa terealisasikan.

Foto: bbc.com

Untuk itu, sebagai perempuan yang mempunyai hak pilih pemilu 2019 harus lebih cerdas lagi dalam memilih calon legislatif (caleg). Pilih dan pilah visi misi caleg yang mampu memperjuangkan hak perempuan serta jangan mudah percaya hoax-hoax yang menjatuhkan salah satu caleg.

Ingat jangan salah pilih karena caleg inilah nantinya yang akan merevisi RUU kekerasan yang masih terabaikan sampai sekarang. Jangan cuma mau di perjuangkan haknya tapi tidak mau ikut serta dalam pemilu yang akan dilaksanakan pada 17 April mendatang.

Maunya enak kok ndak mau milih, mikir?

Sebuah problematika dalam hal kekerasan perempuan yang masih menjadi PR calon anggota legislatif yang terpilih nantinya. Satu pesan beberapa kalimat dari ane untuk perempuan dalam antisipasi terjadinya kekerasan sebagai berikut.

Lihat dan Amati

Ilustrasi: detik.com

Maksudnya disini, melihat apakah memungkinkan terjadinya kekerasan fisik maupun seksual terhadap perempuan salah satunya ketika berhadapan dengan jalan yang sepi karena kita tahu sepinya suatu lingkungan memungkinkan lebih banyak terjadinya suatu kekerasan. Kemudian amati keadaan sekitar, ambil contoh di keramaian apakah ada yang mencurigakan? Harus waspada dan jangan takut segera lapor.

Sekian dari thread ane dalam ikut serta event kreator "Kekerasan Terhadap Perempuan",ingat satu lagi ada tidaknya suatu kejadian yang mengakibatkan kekerasan terhadap perempuan itu tergantung dari sikap apa yang kamu lakukan dan kamu buat. Tetap waspada, tetap hati-hati.