Setiap orang berhak bahagia sesuai dengan kapasitasnya dan kemampuannya masing-masing. Kadar kebahagiaan buat masing-masing pribadi pasti berbeda. Gak bisa disamaratakan definisi bahagia untuk setiap orang. Contohnya buat ane, ane hanya ingin mutasi ke Pulau Jawa supaya bisa kumpul dengan keluarga ane.

Setiap orang juga punya target masing-masing dalam mengarungi kehidupan. Gak melulu soal harta, kadang kebahagiaan juga bisa dijadikan target.

Cerita pertama datang dari seorang perantauan yang datang dengan segala ambisi. Seorang laki-laki gagah bernama Fafa, Tinggi, Putih, Ganteng, dan Idaman dari wanita di kantornya. Dia adalah orang yang cukup pintar dalam memilih kata dalam berbicara, tidak heran dalam beberapa tahun dia mendapat promosi jabatan dan selalu mendapatkan penilaian yang optimal dalam tiap semester dia bekerja.

Semua orang kagum dengannya, seorang pekerja keras yang pantang menyerah. Gak semua orang tahu, dia mempunyai sisi kelam yang amat dalam. Walau dia selalu koar-koar untuk 'berhijrah' namun pada akhirnya dia memutuskan untuk berpacaran dengan Ve, wanita yang halus dan lemah lembut. Cantik dan  mempunyai 'aset' yang membuat mata laki-laki betah untuk melihatnya. Hampir tiap weekend mereka ke kota untuk memuatkan hasrat Fafa. Gak ada laki-laki yang tahan dibuat mabuk kepayang oleh Ve. Walau sebenernya Ve memakai baju tertutup, tetap gak bisa menyembunyikan harta yang dimau oleh kaum Adam.

Betapa Fafa selalu menanti akhir pekan untuk jalan-jalan ke kota dan berduaan dengan kekasih hatinya. Pada akhirnya mereka tetap jalan di tempat dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan serius ke jenjang yang selanjutnya. Mereka nyaman dengan kondisinya masing-masing, sama-sama masih muda dan ambisius.

Cerita kedua. Namanya Toni, Bapak Anak Tiga yang sangat rajin dan patuh kepada atasannya. Bos adalah Tuhan, itu prinsipnya. Dia akan selalu berbicara baik kepada bosnya dan mendukung keputusan yang diambil bosnya. Begitu juga dengan teman-temannya dia bisa memposisikan dirinya. Dia amat disukai oleh teman-temannya dan dianggap teman yang baik. Padahal dia mempunyai tujuan yang lain ketika berteman dengan seseorang. Toni adalah bunglon yang sangat ahli. Bisa berganti warna dengan sesuka hati menyesuaikan situasi dan kondisi. Secara finansial dia amat mampu terbukti dengan mengendarai sedan silver tiap hari ke kantor.

Cerita ketiga. Seorang yang amat mandiri dan melek fashion. Seorang yang harusnya sudah menikah dan mempunyai momongan, namun memilih hanya berpacaran dengan anak buahnya sendiri. Namanya Rina, Orang Jawa yang lemah lembut dan pintar bermakeup. Seorang yang hypersex, hampir tiap pulang kantor dia meminta pacarnya untuk mampir ke rumah dan 'bermain' sampai malam hari. Dia punya fantasi yang jauh lebih tinggi dibanding dengan pasangan Fafa dan Ve. Bahkan Rina tidak segan-segan untuk ambil cuti dan keluar negeri hanya untuk memuaskan fantasinya. Hingga umur 35 dia masih status single dan masih nyaman dengan statusnya, yaitu pacaran dengan anak buahnya. Seorang Bos yang galak ke bagian lain tapi tidak ke anak buahnya sendiri.

Cukup Tiga Cerita fiksi yang ane berikan, jadi tiap orang punya zona nyaman sendiri, gak melulu soal harta, gak melulu soal uang, tapi ini soal kenyamanan tentang apa yang ingin ente capai, Kalo ente nyaman dengan hidup ente yang sekarang kenapa harus nyari masalah.