- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jonan: Tidak Banyak yang Tahu, 50 Persen Anggaran Kementerian Dikembalikan ke Rakyat


TS
salabint
Jonan: Tidak Banyak yang Tahu, 50 Persen Anggaran Kementerian Dikembalikan ke Rakyat

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, dalam dua tahun terakhir ini, 50 persen anggaran kementerian yang dipimpinnya dikembalikan ke rakyat. Pernyataan itu disampaikan Jonan saat memberikan sambutan dalam acara Peresmian Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU TS), Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dan Sumur Bor Air Bersih untuk NTT di Sekolah Luar Biasa Negeri Kupang, Kelapa Lima, Kota Kupang, Sabtu (23/3/2019) sore. "Saya yakin ini dalam sejarah penggunaan anggaran Kementerian ESDM mungkin tidak banyak tahu, 50 persen lebih dikembalikan kepada rakyat," ujar Jonan.
Kebijakan itu dibuat merujuk arahan Presiden Joko Widodo bahwa APBN harus sebesar-besarnya dipergunakan dan dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat. Selanjutnya, kata dia, pembangunan untuk seluruh rakyat harus berkeadilan sosial dan merata. Menurut Jonan, bangsa Indonesia dengan berbagai suku dan latar belakang pendidikan yang berbeda perlu perhatian pemerintah pusat secara merata.
"Kita yang dipercaya atau ditugaskan untuk mengabdi ke masyarakat, sebaiknya tidak mempunyai hati yang egois, tetapi hatinya harus untuk rakyat. Kita harus kembalikan untuk rakyat," ucapnya. Selain itu, ia juga mengaku jarang mengikuti kegiatan peresmian proyek yang dibangun Kementerian ESDM. "Tahun ini ada sekitar 200 peresmian, tetapi saya hanya datangi sekitar 10 dan itu termasuk di NTT. Saya akan pilih daerah yang membutuhkan perhatian yang lebih baik," ujar Jonan.
Adapun, pada tahun 2018, Kementerian ESDM telah membangun 1.034 penerangan jalan umum tenaga surya di tiga kabupaten dan kota di NTT, yakni Kota Kupang sebanyak 175 titik, Kabupaten Belu 425 titik dan Manggarai Barat ada 434 titik. Sementara itu, lampu tenaga surya hemat energi pada tahun 2018 berjumlah 4.288 unit yang tersebar pada 52 desa di 9 kabupaten yakni Ende, Flores Timur, Lembata, Alor, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Sumba Timur, dan Sumba Tengah. Sementara untuk pembangunan sumur bor pada tahun 2018 sebanyak 11 buah yang tersebar di Kabupaten Rote Ndao 2 unit, Alor 1 unit, Belu 6 unit, Timor Tengah Utara 1 unit, dan Malaka 1 unit.
Kebijakan itu dibuat merujuk arahan Presiden Joko Widodo bahwa APBN harus sebesar-besarnya dipergunakan dan dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat. Selanjutnya, kata dia, pembangunan untuk seluruh rakyat harus berkeadilan sosial dan merata. Menurut Jonan, bangsa Indonesia dengan berbagai suku dan latar belakang pendidikan yang berbeda perlu perhatian pemerintah pusat secara merata.
"Kita yang dipercaya atau ditugaskan untuk mengabdi ke masyarakat, sebaiknya tidak mempunyai hati yang egois, tetapi hatinya harus untuk rakyat. Kita harus kembalikan untuk rakyat," ucapnya. Selain itu, ia juga mengaku jarang mengikuti kegiatan peresmian proyek yang dibangun Kementerian ESDM. "Tahun ini ada sekitar 200 peresmian, tetapi saya hanya datangi sekitar 10 dan itu termasuk di NTT. Saya akan pilih daerah yang membutuhkan perhatian yang lebih baik," ujar Jonan.
Adapun, pada tahun 2018, Kementerian ESDM telah membangun 1.034 penerangan jalan umum tenaga surya di tiga kabupaten dan kota di NTT, yakni Kota Kupang sebanyak 175 titik, Kabupaten Belu 425 titik dan Manggarai Barat ada 434 titik. Sementara itu, lampu tenaga surya hemat energi pada tahun 2018 berjumlah 4.288 unit yang tersebar pada 52 desa di 9 kabupaten yakni Ende, Flores Timur, Lembata, Alor, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Sumba Timur, dan Sumba Tengah. Sementara untuk pembangunan sumur bor pada tahun 2018 sebanyak 11 buah yang tersebar di Kabupaten Rote Ndao 2 unit, Alor 1 unit, Belu 6 unit, Timor Tengah Utara 1 unit, dan Malaka 1 unit.
Kompas
1
1.8K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan