Kaskus

News

mendoan76Avatar border
TS
mendoan76
Pelaku UMKM : Dulu Omset Rp5 Juta, Kini Merosot Tersisa Rp2 Juta
http://share.babe.news/s/bedYQQQ

Pelaku UMKM : Dulu Omset Rp5 Juta, Kini Merosot Tersisa Rp2 JutaPelaku UMKM : Dulu Omset Rp5 Juta, Kini Merosot Tersisa Rp2 Juta


klikbabel.com
2019/03/22 21:02

Klikbabel.com, Toboali - Jumika Sahir, pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikenal dengan nama Toko Rizky Sahir di Kelurahan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), mengaku prihatin akan omset produk olahan hasil laut yang merosot drastis pada saat ini.

Biasanya, dalam sehari dirinya bisa meraup untung hasil penjualan getas bola pimpong, kempelang panggang, kempelang goreng, kerupuk ikan dan kericu cumi mencapai Rp 5.000.000 dengan produk makanan sebanyak 50 kg/hari.

"Kalau tahun-tahun lalu, permintaan banyak. Jadi kita gigih ngejar target produksi. Omset seharinya mencapai 5 juta, untungnya sekitar 700 ribu, pembeli ramai. Sementara sekarang paling tinggi omset 2 juta, untungnya paling tinggi 250 ribu dengan produksi hanya 20 kilo," ujarnya, Jumat (22/3).

Pemilik toko yang telah berdiri sejak tahun 1986 tersebut menerangkan, omset pendapatan meningkat hanya pada saat momen Hari Raya Idul Fitri saja. Sedangkan, hari biasa seperti saat ini kondisi pembeli sangat sepi. Bahkan menurut dia, pernah 1 hari dalam sepekannya produknya tidak laku.

Lesunya perekonomian Babel khususnya Basel lantaran harga komoditi lada, karet dan timah anjlok sangat memberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan UMKM. Terlebih, saat ini harga tiket pesawat mahal dan beberapa maskapai penerbangan juga menerapkan sistem bagasi berbayar.

"Biasanya untuk wisuda anak konsumen beli 3 kilo, sekarang hanya 1,5 kilo. Mereka terkendala bagasi berbayar, jadi wanti-wanti biar tidak bayar bagasi, itu berpengaruh besar. Mana harga bahan baku Ikan Tenggiri sekarang mahal, yang biasanya 45 ribu sekarang 65 ribu. Apalagi, harga pulsa listrik semakin naik," keluhnya.

Dengan kondisi itu, dia merasa pelaku UMKM seperti dirinya memang tetap mampu untuk bertahan, asalkan terus membuat terobosan seperti melakukan promosi produk melalui lapak dagang online. Dia hanya mengharapkan konsumen dari luar daerah karena nama UKM nya sudah cukup dikenal.
"Kami harap pemda dapat kembali menstabilkan perekonomian yang lesu saat ini. Pelaku UKM seperti kami mohon diperhatikan, baik bantuan dari pusat maupun pemda ke UKM di kota maupun di daerah terpencil," jelasnya.

Editor : A. Hairul
Sumber : klikbabel.com

++++
Hem tenang agan2..omset anjlok jawabannya ya kartu2...
Makar alias manusia kartu akan selesaikan smuanya..Pelaku UMKM : Dulu Omset Rp5 Juta, Kini Merosot Tersisa Rp2 Juta
Aaassshiyapp.....
Gimana koment agan2...

++++
Tol Bikin Omzet Pedagang Makanan dan Pernak-Pernik di Panjang Merosot 100 Persen


jejamo.com
2019/03/22 13:19

Jejamo.com, Bandar Lampung – Sejumlah pedagang makanan riang dan pernak-pernik di sekitar Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung mengeluhkan imbas pembangunan tol.
Pasalnya, usai diresmikannnya jalan tol tesebut, penjualan para pedagang turun drastis mencapai 100 persen atau tidak ada lagi pembeli. Akibatnya mereka mengalami kerugian.

Menurut Jenny (43), pedagang, sejak seminggu terakhir ini, barang dagangnya tidak laku terjual sehingga dirinya mengalami kerugian cukup besar.
“Sejak jalan tol ada, dagangan mulai sepi dari pembeli. Biasanya ada saja pengemudi dan orang mau berangkat ke Pelabuhan Bakauheni mampir ke sini membeli oleh-oleh,” ujar ibu empat orang anak ini saat ditemui di tempat usahanya, Jumat, (22/3/2019).

Jenny mengku dirinya sempat tidak mengetahui jika jalan tol menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan telah dibuka untuk pengendara mobil.

“Aku enggak tahu kalau tol sudah dibuka, mana aku sudah belanja barang-barang dagangan. Kalau seperti ini aku bisa rugi dan barang juga enggak bisa dikembalikan,” terangnya.

“Dulu omzet cukuplah untuk biaya sekolah anak dan makan sehari-hari. Tapi kalau sekarang sepi total, mau buat makan saja susah, apalagi buat biaya lain,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, kini ia mengandalkan suaminya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Tadinya toko saya penuh tapi sejak dibangun jalan tol, saya kecilkan. Baru terasa pas waktu Natal itu sepi benar, biasa paling sepi masih bisa dapat uang Rp300 ribu hingga Rp500 ribu,” jelasnya
Dia berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan dan solusi agar dirinya terus bisa berjumlah seperti biasa.
Ia pun meminta pemerintah memberikan tempat supaya dirinya bisa melanjutkan usahanya.
“Kalau enggak bisa dagang di sini pindah di pasar juga enggak apa-apa, kalau bisa dikasih lapak dagang di pasar. Saya sudah 20 tahun berjualan di sini,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]
Diubah oleh mendoan76 23-03-2019 10:00
0
2.5K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan