Kaskus

News

luko.belitaAvatar border
TS
luko.belita
Kasus Penyekapan dan Perusakan Rumah Dilaporkan ke Polda
Kasus Penyekapan dan Perusakan Rumah Dilaporkan ke Polda
Kasus penyekapan dan perusakan rumah di lahan garapan Pasar IV, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhandeli, dilaporkan para korban ke Mapoldasu, Rabu (20/3/2019).

Dalam laporan itu, polisi menerima pengaduan kasus penyekapan dialami Musliadi alias Adi (42) bersama 2 temannya, serta laporan kasus perusakan 6 unit rumah milik warga yang tinggal di garapan tersebut.

Ketua penggarap, Syaifal Bahri, mengatakan, setelah mereka melakukan kordinasi, akhirnya laporan mereka dengan nomor LP/407/III/2019/Sumut/SPKT III tanggal 20 Maret 2019. Pihak kepolisian menerima laporan penyekapan 3 warga dan perusakan 6 rumah yang terjadi dalam peristiwa itu.

“Hari ini Rabu (20/3), kita sudah dimintai keterangan. Kita jelaskan kepada polisi aksi brutal para pelaku yang melakukan penyerangan dan penyekapan malam itu. Bahkan, barang bukti martil besar dan Hp milik pelaku sudah kita serahkan ke polisi,” ungkap Syaifal.

Syaifal berharap, polisi untuk mengusut kasus tersebut diduga dilakukan oleh mafia tanah. Berdasarkan teror yang selama ini mereka alami.

“Kami ingin kasus ini diusut, kemarin pihak pengembang sudah mencoba melakukan tindakan kekerasan dengan membayar sekelompok OKP. Kalau polisi serius, pelaku dalangnya pasti terungkap,” beber aktivia petani ini.

Mafia Menguasai Lahan
Selain itu, dalang atau mafia yang ingin menguasai lahan garapan, selama ini sudah mencoba ingin mempidanakan rakyat kecil di lahan itu, mafia itu terkesan membauat sandiwara seolah lahan mereka diseorobot. Padahal itu lahan negara, tidak ada hak pengembang di lahan milik negara yang dikuasai oleh rakyat.

“Ini sudah jelas, dengan kasus sebelumnya, merekalah pelaku yang melakukan penyerangan malam itu. Kami minta kepada Bapak Kapolda untuk mengusut ini, kami sebagai rakyat kecil sudah teraniaya dan kehilangan rumah yang dihancuri preman bayaran tersebut,” kata Syaifal.

Perlu dijelaskan, peristiwa penyerangan secara brutal itu terjadi dini hari, Minggu (17/3) kemarin. Saat itu, Musliadi alias dan 3 temannya sedang jaga malam di lingkungam tempat tinggalnya. Tiba – tiba, sebanyak 9 mobil pribadi masuk ke kawasan garapan tempat tinggal mereka.

Kedatangan puluhan pemuda itu sontak membuat ia dan temannya terkejut, aliran listrik dimatikan. Dalam keadaan gelap, puluhan preman menggunakan sebo bersenjata martil besar, kelewang dan pistol mengancam untuk tidak lari. Karena dikepung, Adi dan dua temannya diikat oleh sekolompok pemuda tersebut.

Para pelaku itu kembali brutal, sejumlah rumah yang baru dibangun mereka hancurkan, kemudian mereka juga merusak sejumlah pondasi rumah yang akan dibangun. Secara brutal dan mengancam akan menembak, para pelaku mengejar warga yang coba keluar rumah melihat kejadian brutal mereka.

Setelah para preman merupakan suruhan pengembang yang ingin menguasai lahan seluas 1 hektar tersebut, masyarakat sekitar keluar rumah menolong para korban yang diikat.


https://topmetro.news/59368/kasus-pe...-ke-polda/amp/
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

demikianlah reportase, mengenai mukapetak sumut penyerobot lahan milik Negara Indonesia yang mengadukan nasib nya ke polda sumut, karena diserobot lagi oleh "penyerobot" lain 5c95272160e94

Sesama penyerobot tidak boleh saling bertengkar 5c95272160e79

Contoh kearifan lokal putera petak mamak ngangkang sumut:
1. Ngaku tanah yang ditempati adalah tanah negara Indonesia
2. TIdak bayar sewa tanah ke Negara Indonesia
3. Tidak bayar pajak ke Negara Indonesia
4. Air dan listrik nyolong dari Negara Indonesia, gratis lifetime
5. Tidak ada IMB
6. Sertifikat tanah, berupa "fefek mamak ku sudah tercetak di tanah tu"
7. Digusur negara Indonesia, mintak ganti rugi

Kesimpulan dari kasus ini :
1. Aparat NKRI baik sipil maupun militer tidak pernah berniat mengamankan aset NKRI di sumut
2. NKRI TIDAK EKSIS DAN TIDAK PERNAH AKAN EKSIS DI SUMUT, HANYA ORMAS !!

Contoh terbesar praktik kearifan lokal sertifikat fefek makpetak  sumut di lahan negara, berada tepat di jantung ibukota sumut, yakni di medan, dengan perkampungan2  bantaran sei paret taik deli  di medan maimun, seperti kampung aur, kampung badur, dst

Peternakan preman, narkoba, begal, maling, pembunuh, penadah, pramuria, dan demit2 sejenisnya dari zaman ORBA !!


Sumut sudah dijual oleh moyang sipetak ke ormas, NKRI tidak eksis di sumut!!
4
1.9K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan