- Beranda
- Komunitas
- Event from Kaskuser
Berantas Korupsi Mulai Dari Diri Sendiri, Saat Ini, dan Dari Hal Kecil. Sanggup?


TS
Surobledhek746
Berantas Korupsi Mulai Dari Diri Sendiri, Saat Ini, dan Dari Hal Kecil. Sanggup?

sumber Kaskus
Quote:
Setiap orang selalu marah dan sangat membenci ketika ada yang menyebut kata “korupsi”. Tahukah agan, ternyata kita semua telah melakukan korupsi tanpa sengaja. Apakah itu? Yuk, kita simak opini dibawah ini:
Spoiler for Definisi:
Dalam istilah korupsi berarti; penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara (perusahaan, organisasi, yayasan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.sumber KKBI
Quote:
1. Korupsi Akut
Spoiler for Di sini:
Korupsi yang terjadi secara sestimatis dan masif diberbagai sektor, khususnya di lingkaran kekuasaan.
Ketika kekuasaan berada di tangan orag yang salah maka segala sesuatu akan berarti korupsi. Mulai dari korupsi waktu. Contoh sederhana dengan diberlakukannya sidik jadi pada ASN/pegawai pemerintah.
Datang pagi hanya menyongsong sidik jari, kemudian pergi untuk urusan pribadi. Hal ini sudah terjadi bertahun-tahun hingga menjadi kebiasaan. Lalu, semua orang menjadi terbiasa dilakukan sengaja. Akhirnya menjadi sebuah budaya.
Tidak perlu membahas tentang milyaran duit negara yang raib karena ulah tangan-tangan kotor. Sudah jelas-jelas merugikan keuangan Negara.
Mari kita mulai dari hal kecil saja, budayakan untuk merasa bersalah ketika melakukan pencurangan terhadap kehadiran di kantor, di sekolah, dan di tempat lain fasilitas Negara.
Jika diwajibkan datang tepat waktu, ayo semua dengan sadar, kita datang tepat waktu, hingga itdak ada lagi istilah korupsi waktu. Secara sistimatis bisa kita hindari dengan saling mengingatkan sesame kawan seprofesi.
Ketika kekuasaan berada di tangan orag yang salah maka segala sesuatu akan berarti korupsi. Mulai dari korupsi waktu. Contoh sederhana dengan diberlakukannya sidik jadi pada ASN/pegawai pemerintah.
Datang pagi hanya menyongsong sidik jari, kemudian pergi untuk urusan pribadi. Hal ini sudah terjadi bertahun-tahun hingga menjadi kebiasaan. Lalu, semua orang menjadi terbiasa dilakukan sengaja. Akhirnya menjadi sebuah budaya.
Tidak perlu membahas tentang milyaran duit negara yang raib karena ulah tangan-tangan kotor. Sudah jelas-jelas merugikan keuangan Negara.
Mari kita mulai dari hal kecil saja, budayakan untuk merasa bersalah ketika melakukan pencurangan terhadap kehadiran di kantor, di sekolah, dan di tempat lain fasilitas Negara.
Jika diwajibkan datang tepat waktu, ayo semua dengan sadar, kita datang tepat waktu, hingga itdak ada lagi istilah korupsi waktu. Secara sistimatis bisa kita hindari dengan saling mengingatkan sesame kawan seprofesi.
Quote:
2. Korupsi Ekstortif
Spoiler for Di sini:
Korupsi dengan melakukan penyuapan secara terpaksa untuk menghindari kerugian pada dirinya; ia melakukan penyuapan untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Hampir semua orang sangat ingin segala urusan selesai tepat waktu, karena antrian yang tidak sabar kita lakukan. Akhinya denga alasan apa pun sebagian besar kita melakukan penyuapan. Contoh kecil saja, misalnya ketika berurusan dengan surat menyurat di Rt, Desa, atau Kecamatan.
Apa yang kita lakukan? Demi urusan segera selesai akhirnya kita memberikan amplop, dengan alasan ucaan terimakasih atau apa pun sebutannya. Tetap saja kita telah melanggar antrian yang seharunsnya sesuai dengan yang sudah ditentukan. Itu juga korupsi namanya.
Jadi jangan salahkan orang lain yang telah melakukan korupsi sementara kita dengan santi melakukan korupsi juga. Malah yang lebih menyedihkan, sudah tahu telah melakukan korupsi dengan penyuapan, bercerita kepada orang lain. Dengan menyuap petugas yang mengurusi urusan tersebut diberikan amplop alakadarnya. Meski tidak seberapa. Tetap korupsi namanya.
Hampir semua orang sangat ingin segala urusan selesai tepat waktu, karena antrian yang tidak sabar kita lakukan. Akhinya denga alasan apa pun sebagian besar kita melakukan penyuapan. Contoh kecil saja, misalnya ketika berurusan dengan surat menyurat di Rt, Desa, atau Kecamatan.
Apa yang kita lakukan? Demi urusan segera selesai akhirnya kita memberikan amplop, dengan alasan ucaan terimakasih atau apa pun sebutannya. Tetap saja kita telah melanggar antrian yang seharunsnya sesuai dengan yang sudah ditentukan. Itu juga korupsi namanya.
Jadi jangan salahkan orang lain yang telah melakukan korupsi sementara kita dengan santi melakukan korupsi juga. Malah yang lebih menyedihkan, sudah tahu telah melakukan korupsi dengan penyuapan, bercerita kepada orang lain. Dengan menyuap petugas yang mengurusi urusan tersebut diberikan amplop alakadarnya. Meski tidak seberapa. Tetap korupsi namanya.
Quote:
3. Korupsi Investif
Spoiler for Di sini:
Korupsi dengan menawarkan barang atau jasa sebagai pengganti pertolongan pada masa yang akan datang.
Ketika orag lain datang bersamaan dengan kita mengkuti antrian bersama kita. Kemudian orang tersebut didahulukan padahal harusnya kita yang dilayani lebih dahulu. Pasti rasa kecewa dan marah timbul dari dalam hati kita. Lantas kemudian ketika yang melakukan pemberian itu dengan niat ingin mendapat pelayanan istimewa, dengan bangga telah melakukan kerupsi juga namanya.
Ketika orag lain datang bersamaan dengan kita mengkuti antrian bersama kita. Kemudian orang tersebut didahulukan padahal harusnya kita yang dilayani lebih dahulu. Pasti rasa kecewa dan marah timbul dari dalam hati kita. Lantas kemudian ketika yang melakukan pemberian itu dengan niat ingin mendapat pelayanan istimewa, dengan bangga telah melakukan kerupsi juga namanya.
Quote:
4. Korupsi Otogenik
Spoiler for Di sini:
Korupsi yang dsiasati atau diprakarsai diri sendiri; korupsi yang dilakukan sendiri untuk memperoleh keuntungan finansial dengan memanfaatkan peran.
Ketika kita berada dalam jabatan menentukan, lupa kalau sebenarnya semua anggota masyarakat harus mendapat pelayanan yang sama. Dengan semena-mena kita mendahulukan urusan orang-orang yang dikenal, teman-teman, atau keluarga. Kejadian seperti ini juga sudah merupakan budaya di masyarakat kita. Hingga sebuah slogan tertanam di dalam kepala, “Sulit kalau mau urusan itu, tidak ada orang dalam yang bekerja di sana.”
Ketika kita berada dalam jabatan menentukan, lupa kalau sebenarnya semua anggota masyarakat harus mendapat pelayanan yang sama. Dengan semena-mena kita mendahulukan urusan orang-orang yang dikenal, teman-teman, atau keluarga. Kejadian seperti ini juga sudah merupakan budaya di masyarakat kita. Hingga sebuah slogan tertanam di dalam kepala, “Sulit kalau mau urusan itu, tidak ada orang dalam yang bekerja di sana.”
Quote:
5. Korupsi Politik
Spoiler for Di sini:
Korupsi yang motif utamanya untuk memberikan setoran kepada partai politik. Sudah jamak juga informasi tentang mereka yang akan menjadi calon anggota dewan, memberikan sumbangan atau apa namanya, yang jelas telah memberikan sejumlah uang dan asset lainnya demi keberhasila bersaing dengan calon lain dalam pemilihan parti untk menjadikannya anggota dewan dalam pemilihan.
Terlalu luas kalau soal itu, sebagian besar kita pasti menemukan ketika pemilihan kepada desa yang dipilih secara langsung. Tidak akan menjadi kepala desa jika anggota BPD tidak menerima sejumlah uang untuk proses pemilihan dan alasan lain. Artinya korupsi politik sudah biasa dilakukan.
Terlalu luas kalau soal itu, sebagian besar kita pasti menemukan ketika pemilihan kepada desa yang dipilih secara langsung. Tidak akan menjadi kepala desa jika anggota BPD tidak menerima sejumlah uang untuk proses pemilihan dan alasan lain. Artinya korupsi politik sudah biasa dilakukan.
Quote:
6. Korupsi Transaktif
Spoiler for Di sini:
Korupsi yang terjadi atas kesepakatan dua pihak dalam bentuk suap, yang memberi dan menerima sama-sama untung.
Dalam sebuah proyek besar ketika rebutan tender, yang menang adalah yang memberikan sejumlah pembagian keuntungan kepada pejabat yang berwenang. Dalam sekala besar hanya mereka yang telah berkecimpung di bidang itu lebih ahli.
Dalam skala kecil sering kita lakukan. Misalnya ketika membeli sebuah barang, kita selalu minta diskon untuk meringankan pembayaran, padahal sudah menjadi harga umum sebuah barang dibeli dan dilaporkan berdasarkan nota pembelian.
Banyak yang girang ketika membeli sesuatu atas perinta kantor, atau atasan, lalu mendapat potongan. Dengan senang menyatakan itu adalah hadiah akibat rasa lelah. Baik dalam bentuk konsumsi maupun transport pembelian. Padahal semuanya termasuk dalam korupsi yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Dalam sebuah proyek besar ketika rebutan tender, yang menang adalah yang memberikan sejumlah pembagian keuntungan kepada pejabat yang berwenang. Dalam sekala besar hanya mereka yang telah berkecimpung di bidang itu lebih ahli.
Dalam skala kecil sering kita lakukan. Misalnya ketika membeli sebuah barang, kita selalu minta diskon untuk meringankan pembayaran, padahal sudah menjadi harga umum sebuah barang dibeli dan dilaporkan berdasarkan nota pembelian.
Banyak yang girang ketika membeli sesuatu atas perinta kantor, atau atasan, lalu mendapat potongan. Dengan senang menyatakan itu adalah hadiah akibat rasa lelah. Baik dalam bentuk konsumsi maupun transport pembelian. Padahal semuanya termasuk dalam korupsi yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Quote:
Beradasarkan opini diatas, barangkali jika kita berada pada posisi Yang di uraikan akan dengan mudah dapat meninggalkan bentuk kerupsi tersebut. mulai dari dri sendiri, mulai saat ini. Dan mulai dari hal kecil.
Quote:
Sebuah kata bijak mengatakan, pelaku korupsi ibarat seseorang yang sedang meminum air laut, semakin dia mencicipi air lat tersebut maka akan semakin kehausan. Dan akan tetap kehausan, bahkan ketika seluruh air laut diminum.
Diubah oleh Surobledhek746 22-03-2019 20:01
13
3K
Kutip
148
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan