Kaskus

Story

rayatek01Avatar border
TS
rayatek01
***Cita,Cinta & Harapan (Base On True Story&Life) - Part 03***
Rutinitas demi rutinitas saya jalani sebagai IT Tech support di perusahaan ini, sampai akhirnya saya bertemu kembali dengan seorang wanita yang berinisial "V".  Awal mula pertemuan dengan wanita ini, saya dikenalkan oleh mama saya, dan kebetulan wanita ini keponakan dari murid les mama saya.  Perjalanan kisah cinta saya dengan wanita ini berjalan lumayan lama juga, yah kurang lebih sekitar 2,5 tahun, namun berakhir dengan tragis dan mengambang.  ;( ;( ;( .

"Materi adalah nomor 1, Hidup hanya berdasarkan materi belaka, Hanya sebuah pelajaran berharga yang didapatkan untuk memperbaiki Diri & menambah materi agar tidak dipandang sebelah mata"

Saya dan wanita bernama "V" ini bertemu di jakarta pada awal mulanya, pada saat kakek dari wanita ini meninggal.  Pada awal pertemuan sampai saya memutuskan untuk menyatakan cinta saya ke wanita ini semua berjalan dengan indah sekali dan lancar pula dari pihak orang tua saya ataupun orang tua dari wanita ini.  V Ini merupakan sosok wanita yang tomboi, namun baik hati dan saat saya menjalani hubungan pacaran dengannya V masih kuliah di kota kembang.   Karena rasa cinta dan sayang serta harapan yang lumayan besar yang saya tanamkan terhadap wanita ini, saya rela setiap akhir pekan selepas pulang kerja, saya pergi ke kota tempat tinggal dari V,  rutinitas yang saya jalankan selama kurang lebih 1 tahun.  Masuk Tahun ke dua hubungan saya dengan V ini dijalankan di jakarta, karena waktu itu beliau melaksanakan praktek kerja lapangan di daerah jakarta.  Selama kurang lebih 6 bulan v bersama 3 orang teman kuliahnya menjalankan praktek kerja lapangan di jakarta di perusahaan mobil di kawasan Pulogadung.  Beliau masuk PKL pun lewat saya, karena waktu itu HRD Manager yang merangkap IT Manager di tempat PKL E adalah teman saya, jadi dengan sangat mudah sekali E bisa melaksanakan PKL dan mendapatkan honor juga.  Semua berjalan dengan lancar tanpa hambatan, sampai beliau menyelesaikan PKL nya dan menyelesaikan skripsinya.  Banyak pula pengorbanan yang saya lakukan terhadap wanita ini, dari waktu, materi,tenaga, dll.  Setelah selesai skripsi wanita ini bercerita kepada saya bahwa ia memiliki keinginan untuk bekerja di jakarta, dan saya pun sempat membantu mencarikan pekerjaan, namun sebelum mendapatkan pekerjaan ada muncul 1 permasalahan.  Waktu itu om saya main ke rumah wanita ini untuk membantu mengantarkan pembantu rumah tangga yang kebetulan dibutuhkan oleh keluarga dari wanita ini.  Sewaktu om saya main sekaligus mengantarkan pembantu rumah tangga itu, ayah dari wanita ini sempat berbicara yang sungguh sangat menyinggung diri saya.  Namun setelah saya mendengar cerita dari om saya, saya langsung mengkonfirmasi ke wanita tersebut via bbm, bermaksud hanya mengkonfirmasi tetapi hasil yang didapatkan malah wanita tersebut langsung mengambil langkah untuk mengakhiri hubungan kita berdua.  Setelah kejadian tersebut wanita tersebut menghilang, di bbm gak di balas dan dibaca, di telpon pun tidak diangkat.  Sangat sedih sekali dengan apa yang harus saya hadapi ini, dua setengah tahun banyak pengorbanan yang sudah saya lakukan untuk dirinya, namun dengan mudahnya dia bersikap dan mengambil keputusan sepihak.  Saat itu saya hanya bisa berpikir bahwa mungkin memang benar ayahnya berbicara yang sangat tidak mengenakan untuk diri saya, karena memang mungkin ayahnya seorang yang sangat materealistis, sehingga hanya bisa melihat orang sebelah mata saja, dan setelah kejadian tersebut saya mengalihkan pikiran saya dengan pekerjaan dan kegiatan-kegiatan pemuda di gereja.  3 Bulan kemudian, orang tua saya menjual rumah nya dan hasilnya buat DP rumah yang diperuntukan ke saya, karena orang tua saya pun sangat sakit hati terhadap omongan dari ayah mantan saya itu, dan orang tua saya bilang nanti cicilannya lu bayar sendiri ya...

Di balik kejadian menyakitkan yang saya alami dari perlakuan mantan saya dan ayah dari mantan saya masih ada orang tua saya yang sangat perduli sekali terhadap diri saya, terhadap kejadian pahit yang menimpa saya, yah sedikit bersyukur juga saya memiliki orang tua yang peduli terhadap diri saya, dan dari apa yang sudah saya alami tersebut menjadi pelajaran berharga pula untuk diri saya untuk lebih memperbaiki diri dan mengumpulkan modal untuk kehidupan masa depan saya kelak, agar nantinya saya tidak lagi dipandang sebelah mata lagi oleh orang yang dekat dengan saya. 

Selama 1 tahun selepas kejadian saya dengan mantan saya itu, saya mencoba untuk tidak dekat dengan wanita manapun, karena waktu itu saya merasakan sakit hati sekali terhadap wanita.  Namun mama saya mencoba kembali mengenalkan saya dengan seorang wanita yang berinisial "J" (nama sama dengan mantan saya sebelum "V").  Setelah saya pertimbangkan dan pikir-pikir kembali nasehat dari mama saya, akhirnya saya mencoba untuk membuka kembali hati saya untuk wanita yang berinisial "J" ini.  Kurang lebih sekitar 1,5 tahun saya menjalin hubungan pacaran dengan wanita ini, sampai pada akhirnya kembali lagi saya terbentur masalah.  Masalah yang saya hadapi saat ini adalah mama saya sendiri, sungguh sangat membuat diri saya bingung waktu itu, karena kondisinya waktu itu mama saya, papa saya, adik-adik saya diusir dari rumah tante dari wanita ini.  Awal kejadian saya membela pacar saya, dibandingkan dengan mama saya.  Namun setelah menjalani proses pacaran yang kurang mengenakan akhirnya dengan sedikit berat hati saya melepaskan wanita ini, karena wanita ini sangat boros sekali dalam membelanjakan keperluan-keperluan dirinya (tas,sepatu,kosmetik,dll), ditambah lagi sifatnya yang sangat posesif sekali.  Semua baranga-barang kelengkapan untuk dirinya tidak pernah mau kalau barang-barang tersebut tidak memiliki merk yang terkenal dan tidak mau kalau harganya di bawah 400 ribu rupiah, sungguh membuat diri saya pusing dengan hutang-hutang yang ada di kartu kredit yang saya miliki waktu itu, dan ketika saya larang dan menyarankan untuk membeli barang yang harganya lebih murah saya langsung dicuekin dan pernah sampai saya ditinggal sendirian di dalam mall.  Puncak kekesalan dan amarah saya meledak akhirnya, dan pada saat dirinya bersalah malah wanita tersebut yang memutuskan hubungan kami, dan sempat saya menahan namun tetap dia malah menyalahkan diri saya dan akhirnya ya saya akhiri saja hubungan kami berdua.  Selesai dari pemutusan hubungan tersebut, saya masih lagi dipusingkan dengan bayaran kartu kredit.  Sungguh sangat-sangat membuat stress diri saya (kesal, marah, dll) selepas kejadian tersebut. 

Untuk mengkamuflasekan pikiran yang kacau balau, saya kembali menyibukan diri dengan aktif di kegiatan gereja.  Saya aktif di bagian drama-drama gereja bersama teman-teman yang saya kenal dari lingkungan tempat tinggal almarhum ibu saya.   4 Bulan kemudian saya bertemu dengan seorang bapak-bapak yang pada waktu itu saya kenal dari salah satu teman gereja saya, bapak itu berniat bekerja di luar negeri, yang pada waktu itu saudara saya kebetulan sering membawa orang-orang dari indonesia untuk bekerja di luar negeri.  Dari awal saya ngobrol dan membantu untuk mengenalkan dengan saudara saya yang sering membawa pekerja dari indonesia, sampai saya curhat juga berbagai kehidupan masa lalu saya.  Semakin lama semakin dekat hubungan saya dengan bapak tersebut, dan sering juga bapak itu main ke rumah orang tua saya dan mengobrol juga dengan kedua orang tua saya.  Entah karna simpatik atau punya tujuan lain terhadap saya, bapak tersebut merekomendasikan saya untuk berhubungan dengan anak perempuannya.  Awal bapak tersebut membuka omongan untuk bertemu dengan anak perempuannya, saya tidak langsung mau mengikuti kemauan dari bapak itu.  Saya meyakinkan terlebih dahulu kepada bapak itu bahwa anak perempuannya itu sudah punya pacar atau belum, namun bapak itu meyakinkan diri saya bahwa anak perempuannya belum punya pacar, dan bapak itu bilang kalaupun udah, akan disuruh putus nanti sama pacarnya.  Namun saya tidak langsung juga menemui anak perempuannya, dan sampai akhirnya saya tau sendiri kalau anak perempuan dari bapak tersebut memang sudah memiliki pacar namun bapak itu dan istri dari bapak itu tidak setuju dengan pacarnya karena perbedaan suku dan agama serta kelakuan dari pacarnya itu sangat tidak sopan dan urakan.  Pada awal saya agak ragu untuk coba mendekati anak dari bapak itu karena jujur saya punya prinsip hidup tidak pernah mau mengganggu kehidupan orang apalagi orang yang sudah punya cowok, dan pun juga saya sangat tidak suka ketika hubungan saya kelak diganggu oleh orang lain.  Namun karena sikap yang meyakinkan saya dari bapak anak ini, akhirnya saya coba untuk membuka hati saya dan saya diajak ke rumah bapak ini untuk melihat anak perempuan dari bapak ini.  Pada suatu kesempatan saya dibonceng oleh bapak ini ke rumahnya dan dipanggilah anak perempuan dari bapak ini untuk menemui saya, pada pandangan pertama saya tidak terlalu merasakan apa-apa, namun seiring berjalannya waktu muncul ada perasaan yang beda, yah mungkin ada sedikit juga getaran cinta juga kali ya di hati saya...hahahahah.... emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin

Oh iya awal pertemuan saya ini sebenarnya itu pada kesempatan bahwa perempuan ini sedang mencari pekerjaan baru juga, dan pun saya bantu untuk mencarikan lewat beberapa situs pekerjaan di dunia internet.  Cari mencari di internet tidak perna ketemu sampai pada akhirnya perempuan ini menemukan pekerjaan di suatu bengkel di daerah gunung sahari dan itupun atas referensi dari teman sekolahnya.   Saat dia bekerja di bengkel ini rutin setiap hari sabtu saya antarkan dia karena di hari sabtu perempuan ini masuk kerja, dan terkadang saya bawakan makanan juga untuk dia makan siang.   Hari berganti hari saya lalui bersama perempuan ini, sampai pada masuk minggu kedua kira-kira perempuan ini bercerita bahwa ada seorang cowok yang katanya dulu bekas pacarnya sempat mengikutinya dan menemui dia di bengkel tersebut pada saat makan siang, namun dia tidak terlalu menanggapinya, dan yah jujur saya sempat kesal saat itu... hahaha mungkin karena perasaan cemburu kali ya.... ;D ;D ;D

Selepas kejadian itu, saya coba untuk cari-cari informasi mengenai perempuan ini dan kehidupan masa lalu nya lewat dunia maya dan beberapa social media, banyak sekali ternyata akun sosial media dari perempuan ini dan memang ada 1 orang cowok yang fotonya mesra banget dengan perempuan ini, dan namanya "n.h"(sorry inisial aja).  Sangat banyak sekali foto-fotonya yang mesra-mesra banget dengan cowok ini, hahahahaha... pose foto-fotonya layaknya anak-anak alay pacaran (terong-terongan dan cabe-cabe an) yang sering saya liat di dekat rumah saya... emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin

Pada saat saya lihat-lihat foto-fotonya muncul perasaan dan pikiran negatif yang sangat hebat sekali di dalam diri saya, yaitu apakah perempuan ini masih suci dan kesuciannya sudah di bobol atau belum ya oleh cowok ini ? dan sempat saya bicarakan dengan mama saya mengenai pemikiran saya ini, namun mama saya meyakinkan diri saya bahwa gak mungkin karena melihat dari penampilan perempuan ini adalah perempuan yang masih lugu,  sebenarnya waktu dahulu itu saya sempat berpikir untuk tidak melanjutkan hubungan saya dengan perempuan ini namun karena perkataan yang meyakinkan diri saya dari mama saya akhirnya saya melanjutkan hubungan saya dengan perempuan ini.  Sebulan kemudian saya memberanikan diri untuk menyatakan perasaan saya kepada perempuan ini, dan langsung diterima ke esokan harinya, dan akhirnya kita berdua menjalankan hubungan pacaran.  2 bulan kami menjalankan hubungan pacaran kami, sampai akhirnya pacar saya ini mendapatkan pekerjaan baru sebagai data entry di kantor yang sama dengan tempat saya berkerja dengan gaji yang lumayan lebih tinggi dari tempat sebelumnya, dan ini pun atas referensi dari saya sendiri ke General Manager kantor tempat saya bekerja.   Awal pacar saya bekerja hanya sebagai karyawan honorer saja dan berbeda divisi dan lantai serta PT dengan saya, namun masih 1 grup perusahaan.  Genap 4 Bulan, karena pacar saya mungkin punya kinerja yang bagus maka dia diangkat menjadi karyawan tetap di kantor kami, dan setelah itu kami memutuskan dan berkomitmen untuk melanjutkan ke jenjang hubungan yang lebih tinggi, yaitu menikah.  Pada saat saya ingin mengambil keputusan itu, saya sempat membicarakan terlebih dahulu ke mama saya sendiri, dan banyak pertanyaan yang inti nya sebelum memutuskan itu pikir dulu yang matang karena pernikahan menurut agama saya hanya sekali saja dan untuk seumur hidup, jangan sampai nanti menjadi keputusan yang salah.  Namun karena memang saya ingin cepat-cepat melepas masa sendiri saya dan pun saya juga sudah bosan dengan yang namanya pacaran makanya saya ingin mencoba untuk melangkah yang lebih jauh dengan seorang perempuan yang ada dan dekat serta saya cintai saat ini, maka saya putuskan untuk segera mempersiapkan pernikahan kami ini.  

Kira-kira sekitar kurang lebih 1 tahun kami menabung, mempersiapkan konsep acara untuk pemberkatan dan resepsi sederhana yang akan kami selenggarakan.  Jujur saat saya mengutarakan ke calon mertua perempuan saya bahwa saya ingin menikahi anaknya, saya sangat bersyukur sekali karena calon mertua perempuan saya hanya bilang jangan terlalu mewah cukup yang sederhana saja.  1 Tahun kemudian kami menjalankan semua yang sudah kami persiapkan , dari pemberkatan di gereja sampai resepsi sederhana, semua berjalan dengan lancar.. ya walau ada sedikit lah yang kurang dari sisi organizernya (maklum karena keterbatasan dana maka saya tidak pakai WO / Wedding Organizer). 

" Kekecewaan, Cinta Sejati, dan Misteri Ilahi "
Setelah acara pemberkatan dan resepsi sederhana pernikahan saya berdua,saya mendapatkan 1 malam untuk menginap gratis di salah 1 hotel dekat dengan tempat resepsi saya,saya pergunakan dengan istri saya 1 hari setelah acara resepsi saya. Kegiatan malam layaknya pengantin baru saya lakukan bersama istri saya, namun sungguh "Kekecewaan" besar yang saya dapat pada malam itu karena saya merasakan bahwa istri saya sudah tidak suci lagi emoticon-Frownemoticon-Frownemoticon-Frownemoticon-Frownemoticon-Frown,tidak ada tanda juga berupa darah yang keluar pada saat malam pertama seperti yang sering dibicarakan oleh orang-orang yang sudah pernah mengalami.  Bagai disambar petir waktu itu perasaan saya dan muncul banyak pertanyaan dibenak saya juga waktu itu, dan hanya 1 pertanyaan yang saya ajukan karena waktu itu yang muncul adalah pertanyaan yang pernah muncul juga waktu saya cari-cari informasi di dunia maya. Dan bagai di timpa oleh batu kali yang sangat besar sekali sewaktu saya mendapatkan jawaban dari istri saya bahwa istri saya dulu melakukan dengan orang yang sangat tepat sekali dengan perasaan dan pikiran saya waktu itu...emoticon-breakheartemoticon-breakheartemoticon-breakheartemoticon-breakheart.  Diam seribu bahasa dan sedih teramat dalam yang saya rasakan, dan saya gak habis berpikir kenapa koq istri saya tidak cerita sebelumnya ke saya ? kenapa ? dan kenapa ? Setelah kejadian itu, ke esokan pagi  harinya saya hanya bisa curhat kekecewaan besar saya ini ke mama saya sendiri lewat wa chat karena istri saya gak bisa diajak curhat mengenai apa yang saya rasakan ini, dan ketika ditanya istri saya hanya bisa bilang gak usah bahas masa lalu dan setelah itu saya dicuekin..1 Minggu kemudian saya berangkat ke bali bersama istri saya untuk berbulan madu,  karena saya sudah mempersiapkan pembelian tiket online ke bali jauh sebelum pelaksanaan pernikahan saya. Jujur setelah kejadian itu saya hanya bisa merasakan bahwa Bulan madu yang Basi, karena menurut saya Bulan Madu itu sebutan untuk pasangan pengantin baru yang masih menikmati manisnya cinta dan terlena oleh kenikmatan dunia yang dirasakan karena dua insan yang masih suci, namun saat itu salah 1 dari kami sudah tidak suci lagi, jadi ya sudah basi namanya... Pagi-pagi hari sekali saya berangkat naik taksi online bersama istri saya, dan tanpa diketahui oleh istri saya, sepanjang perjalanan ke bandara saya hanya bisa meneteskan air mata, karena rasa kecewa yang teramat dalam kembali bergejolak saat itu,  rasa di mana saya sudah tidak pernah lagi bisa tau bagaimana dan seperti apa seorang wanita yang masih suci dan belum pernah sama sekali berhubungan badan, dan bercampur juga dengan rasa kecewa juga karena istri saya tidak jujur terhadap saya sebelum kami berdua menikah.  Namun setelah saya sampai di bandara bilangan cengkareng, saya berusaha untuk tidak terlihat sedih di depan istri saya, karena saya juga berusaha bahwa saya tidak mau membuat istri saya sedih juga, ya walaupun saya sedih karena kelakuan buruk istri saya di masa lalunya, yah cukup saya saja lah yang sedih teramat dalam dan istri saya tidak boleh ikutan sedih juga dan mengingat masa lalunya.  Selama 4 hari 3 malam saya bersama istri saya di Bali, perjalanan demi perjalanan saya lalui sampai pada akhirnya rasa sedih saya tidak tertahan lagi dan kembali saya ungkapkan lewat pertanyaan ke istri saya namun apa yang saya dapatkan kembali terulang, dimana saya kembali dicuekin oleh istri saya, yah akhirnya ya sudahlah akhirnya saya mengambil langkah untuk curhat dengan kopi dan rokok saja, maksudnya ketika saya merasa sedih dan kesal atau kecewa yang datang kembali mending saya minum kopi dan merokok saja untuk menenangkan diri, daripada ujung-ujungnya saya dicuekin....
Selepas pulang dari bali, saya harus melaksanakan pernikahan catatan sipil, dan gelombang kembali bergejolak 2 hari sebelum pelaksanaan pernikahan catatan sipil saya, di mana mertua perempuan saya datang ke kost saya dan istri saya dan menangis dan meminta maaf ke saya karena masa lalu dan kondisi dari istri saya itu dan secara jujur mertua perempuan saya mengungkapkan bahwa hal itu tidak diketahui oleh mertua perempuan saya, karena dulu istri saya itu setiap pergi nginep keluar rumah selalu bilang nya sama teman-teman perempuannya.  Dan mertua perempuan saya waktu itu minta ke saya untuk membatalkan saja pernikahan catatan sipil kami dan meminta ke saya juga untuk tidak melanjutkan pernikahan kami berdua ini.  Saat itu saya tidak bisa menjawab langsung dan saya minta waktu 1 hari saja untuk keputusannya, karena dalam 1 hari itu pun saya juga perlu informasi tambahan bahwa istri saya ini pun belum pernah melahirkan atau menggugurkan anak, dan informasi ini saya titipkan ke mertua saya, saya minta tolong ke mertua saya untuk menanyakan nya ke istri saya, dan apabila jawabannya memang sudah pernah maka saya akan batalkan pernikahan catatan sipil dan langsung saya batalkan pernikahan saya dengan istri saya itu, namun apabila jawabannya belum pernah maka saya akan melanjutkan pernikahan catatan sipil serta melanjutkan hubungan kami berdua sebagai suami istri.  1 Hari kemudian saya di kabari oleh mertua perempuan saya dan kami mengatur pertemuan 4 mata untuk membicarakan informasi yang sudah di dapatkan oleh mertua perempuan saya, dan mertua perempuan saya bercerita bahwa anaknya belum pernah melahirkan atau menggugurkan anak, dan saat itu pula saya hanya bilang : Ok, ma kalau gitu saya akan lanjutkan nikah catatan sipilnya dan pun saya lanjutkan hubungan saya dengan anak mama.Sungguh yang namanya "Cinta sejati" (cinta yang menerima kondisi pasangan nya dalam bentuk apapun) di uji sekali di dalam diri saya waktu itu. 

(Bersambung Ke Part 4)
Diubah oleh rayatek01 27-03-2019 10:06
1
594
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan