Indonesia sudah sejak lama dihantui oleh yang namanya Korupsi, sejak jaman orde lama hingga saat ini tetap saja korupsi menghantui Indonesia. Layaknya sebuah tradisi, setiap tahunnya pasti ada saja yang terkena OTT akibat korupsi.  Berkaca dari tahun 2018,  Indonesia bisa disimpulkan berada dalam kondisi gawat korupsi karena kondisinya yang sudah sangat memprihatinkan. Bagi beberapa masyarakat mungkin nyaris tidak ada lagi aparatur negara yang bisa mereka percayai di negeri ini. Tidak heran, karena setiap harinya masyarakat selalu disuguhi oleh berita yang memuat beberapa oknum aparatur negara melakukan tindakan korupsi, baik jaksa, anggota dewan, pejabat, dan lain-lain.



Saat ini, Indonesia memang berada di urutan ke 89 tentang negara terkorupsi di dunia. Memang tidak terlihat parah jika ditilik dari urutan tersebut. Namun, bukan tidak mungkin pertumbuhan korupsi suatu saat akan meningkat jika kita tidak ikut andil dalam mencegah tindakan korupsi itu sendiri.

Sebagai tonggak perubahan bangsa, generasi muda juga punya peran yang signifikan dalam menncegah tindakan korupsi. Simpel saja, pemuda selalu siap untuk melangkah ke depan jika ternyata sang pemegang amanat rakyat tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.  Lihat saja, Orde baru ditumbangkan oleh kekuatan pemuda sehingga melahirkan reformasi.

Contoh kecil peran pemuda dalam mencegah tingkat korupsi, misalnya Ketika ditilang saaat berkendara maka kita harus berani untuk tidak menyuap polisi, atau kita tidak menyogok aparatu negara supaya permasalahn kita selesai ataupun agar kita diprioritaskan dalam pelayanan, dan lain sebagainya. Jika memang hal tersebut dapat dilakukan oleh para pemuda, maka tingkat korupsi di lingkungan sekitar juga akan mulai menurun.

Di sekolah pun misalnya, pelajar berani membuat kelompok dan gerakan anti korupsi menjadi ekstrakulikuler. Tindakan awalnya dapat dimulai dengan mengawasi penggunaan anggaran sekolah, ataupun melaporkan setiap biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan acara disekolah. Begitupun dengan Organisasi mahasiswa dan kepemudaan, harus mampu secara konkrit mengambil bagian. Contohnya dapat dimulai dengan membuat bagian Anti Korupsi di dalam struktur organisasi itu sendiri, lalu terjun langsung ke dalam gerakan anti korupsi.  Yang perlu diingat, Pemberantasan korupsi tidak akan berhasil karena individu, kelompok ataupun satu organisasi melainkan oleh gerakan anti korupsi yang massive, terorganisir dan terkonsolidasi.

Dengan berkurangnya tingkat korupsi, maka keuntungan bagi negara itu pun banyak, misalnya
aset uang negara aman dan melimpah, karena sangat berguna untuk membangun negeri, potensi pemasukan dari sumber daya alam bertambah, investor asing berani berinvestasi di negara tersebut, warga negara yang tidak lagi curigaan kepada apartur negaranya, dan terakhir, citra dan kehormatan suatu negara akan baik di mata International.

Oleh karena, sebagai tonggak perubahan bangsa, arah negara ini ditentukan oleh kalian para generasi muda, semoga kalian benar-benar menjadi generasi yang membawa perubahan baik bagi Indonesia. Semoga juga, tingkat korupsi di Indonesia semakin surut, agar Indonesia menuju ke arah kemajuan. Terimakasih