Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

prabowosandiiAvatar border
TS
prabowosandii
Tak Ada Ujian Nasional (UN) di Amerika Serikat - Kok Bisa ??
Tak Ada Ujian Nasional (UN) di Amerika Serikat - Kok Bisa ??
Tak Ada Ujian Nasional (UN) di Amerika Serikat

Kelakuan anak saya ketika SMA. Bisa nebak yang mana anak saya? (Dokumentasi pribadi)."][/caption]Mungkin anda terkejut, ternyata di Amerika Serikat TAK ADA Ujian Nasional (UN). Kemudian anda bertanya, bagaimana menentukan kelulusannya? Jawabnya, cukup pakai nilai rapor. Itu terjadi untuk tingkat pendidikan di SD, SMP dan SMA. Pada kesempatan ini saya hanya akan bicara untuk siswa SMA saja, mengingat pentingnya SMA sebagai tonggak masa depan siswa.

SMA di Amerika ada 4 kelas: freshman, sophomore, junior dan senior. Untuk lulus, siswa harus menyelesaikan sekitar 24 kredit (setiap pelajaran ada kreditnya setengah, kebanyakannya satu). Jumlah kredit dan pelajaran tergantung pada tujuan siswa, apakah mau meneruskan ke perguruan tinggi atau mau bekerja. Kalau yang mau bekerja setelah tamat SMA, siswa bisa minta disalurkan ke tempat tempat magang saat kelas 4 (senior), setelah mengikuti mata pelajaran tertentu (komputer, otomotif, kuliner dan sebagainya). Bagaimana yang mau masuk perguruan tinggi?

Tidak Ada Ujian Masuk PTN
 Selain tak ada ujian nasional, juga tak ada ujian masuk perguruan tinggi negeri atau swasta (PTN/PTS). Loh, kok aneh? Waktu “junior” (kelas 3) siswa bisa mengajukan “permohonan” masuk ke PTN/PTS melalui jalur bakat (musik, olahraga dan bakat bakat lain yang ditentukan sekolah) dan atau melalui jalur umum.
Siswa yang melalui jalur bakat akan ditanya oleh sekolah, dia punya nilai rapor dan rekomendasi kepala sekolah akan dikirim ke universitas mana saja . Siswa boleh pilih 4 univesitas. Pada saat naik kelas 4 (senior) si siswa sudah tahu, dia diterima di universitas mana, dan beasiswa apa yang akan diterima saat kuliah.
Untuk yang melalui jalur umum, agak beda sedikit, yaitu siswa “diwajibkan” ikut tes ACT (American College Testing) atau SAT (Scholastic Assessment Test). Boleh salah satu atau dua dua. Kalau dua dua, boleh pilih skor yang paling bagus. Kemudian siswa minta sekolah mengirimkan nilai rapor  ke alamat empat universitas yang dia pilih. Sama dengan jalur bakat, waktu kelas 4 (senior), siswa sudah tahu perguruan mana yang menerimanya dan apakah dapat beasiswa atau bayar penuh.

ACT atau SAT adalah tes memprediksi kemampuan akademik siswa, salah satu pertimbangan untuk masuk perguruan tinggi di Amerika (sumber: pbs.org, 2016)
Tak Ada Ujian Nasional (UN) di Amerika Serikat - Kok Bisa ??

Tes ACT atau SAT bukan tes masuk ke perguruan tinggi, tapi hanya sebagai salah satu pertimbangan perguruan tinggi untuk menerima siswa. Tes “memprediksi” kesuksesan siswa di PTN/PTS. Tes diselenggarakan di sekolah dan badan swasta yang ditunjuk oleh pemerintah.

Beda dengan UN atau Tes masuk PTN secara nasional di tanah air yang hanya sekali dalam setahun (periode tertentu dalams etahun). Tes ACT/SAT boleh diikuti oleh siswa sebanyak 7 kali dalam setahun. Siswa memilih nilai tertinggi untuk dilampirkan saat melamar masuk ke PTN/PTS.    
Kasus Anak Saya
Anak saya melamar masuk ke perguruan tinggi melalui dua jalur, baik melalui jalur bakat maupun jalur umum. Kenapa anak saya bisa melalui jalur bakat ? silahkan baca tulisan saya sebelumnya yang berjudul : Bagaimana Amerika “Melahirkan” Musisi Beken Tingkat Dunia?
Untuk jalur bakat, anak saya diterima oleh satu universitas dengan beasiswa berupa bebas SPP dan uang saku sebesar AS$5 ribu (Rp65 juta) pertahun. Tiga universitas lain hanya membebaskan SPP.
Untuk jalur umum, keempat universitas yang dilamar oleh anak saya menerima dengan beasiswa berupa bebas SPP dan uang saku sekitar AS$ 6 ribu (Rp 78 juta) sampai AS$8 ribu (Rp 104 juta) pertahun. Tentu yang dia pilih yang sesuai dengan keinginannya.
Ada beberapa teman anak saya dapat beasiswa bebas SPP, uang saku AS$ 1 ribu (Rp 13 juta) sebulan dan bebas uang asrama plus gratis uang makan tiga kali sehari. Jenis jenis beasiswa (spp, uang saku , gratis asrama atau gratis makan) sangat tergantung dengan universitas yang dituju (apakah universitas TOP atau biasa biasa saja). Untuk masuk universitas TOP tentu saja nilai Rapor, ACT/SAT dan prestasi non-akademik harus TOP pula.

Jika Nilai Rapor dan ACT Rendah ?
Di Amerika, siswa yang nilai rapor dan ACT rendah tidak berarti “the end of life,” akhir dari kehidupan. Banyak college, tepatnya “community college” yang syarat masuknya cuma “tidak buta huruf” alias asal bisa baca dan tulis. Syarat lain adalah usia di atas 18 tahun.
Anda kenal dengan Steve Job ? Rasa rasanya kehidupan moderen yang serba digital dan serba wireless tak bisa dipisahkan dari orang ini. Apple, iPhone, smartphone adalah kata kunci yang berkaitan dengan Steve Job. Beliau kuliah di “Community College” yang syarat masuknya adalah : TIDAK BUTA HURUF.
Bagi mahasiswa yang bukan sekaliber Steve Job, impiannya meneruskan ke perguruan tinggi bergengsi, termasuk ke Harvard University juga bisa. Presiden Obama adalah contohnya, beliau mulai kuliah di College kecil, nilainya bagus, kemudian bisa transfer ke Columbia University (New York). Di New York nilainya juga bagus, akhirnya beliau bisa masuk ke Harvard University (universitas TOP dunia).
Terakhir, Di Amerika Serikat, nasib siswa tidak ditentukan oleh hasil ujian nasional atau nilai rapor atau masuk PTN Top. Tapi banyak jalan untuk menggapai sukses, terbukti sudah ditempuh oleh orang sekaliber Steve Job dan Presiden Obama. Artinya tak satu jalan ke Roma !


sumber
0
3.8K
47
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan