- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Moba Sesat!! Yang Menukar Pacar Jadi Mantan #saatnyamoveon


TS
zeref162534
Moba Sesat!! Yang Menukar Pacar Jadi Mantan #saatnyamoveon

Semilir sejuk angin pantai yg tertiup menyusuri setiap helai rambutku. Sedang tampak matahari yg sudah cukup redup menyelimuti permukaan laut. Aku dan kamu yg tengah memandangi laut orange ini. Sambil membicarakan masa depan yg sedang kita hayalkan bersama. Sudah bertahun tahun, Ini menjadi tempat favorit. Bersama dengan kamu yg membuat suasana menjadi lebih favorit.

:::::
Aku yg saat ini tengah duduk diatas motor matic, sedang dia menyandarkan kepalanya ke punggungku. Sambil memandangi laut,
dia berkata “sayang, sepertinya aku sidah siap”
Lalu aku memutar badanku, dan menyandarkan kepalanya di pundak kiriku.
“siap apa yang?” tanyaku sambil membetulkan rambutnya yg tertiup angin.
“menikah, bukankah sudah cukup lama kita seperti ini? aku ingin hubungan ini menjadi jauh lebih baik lagi.” Jawabnya.
Ini adalah pertama kalinya dia meminta kita menikah secara langsung. Karena biasanya dia selalu bercanda lewat chat saja. Aku yg menganggapnya sebuah candaan, menjawabnya dengan tidak serius.
“santai dulu aja yang, matahari aja tenggelamnya santai. Itu lihat. Bagus kan?”
Dia memandangiku seakan akan dia menyimpan sebuah kekecewaan. Bahkan dia tidak tertawa. Wanitaku yg biasa ceria dan nyeselin ini tampak aneh dan lesu. Aku memandangi wajahnya.
Dan bertanya “kamu kenapa yang?”
Dia menjawab dengan pandangan yg dalam dan tanpak kosong.
“gak papa kok” jawabnya.
lalu dia memalingkan wajahnya, dan memandangi laut lagi. Aku yg merasa aneh, mencoba untuk mengingat ingat apa yg sebenarnya sedang terjadi. Lalu aku ingat, bahwa ayahnya masih sakit. ini adalah hari ke 11 ayahnya di rumah sakit. Setelah cukup lama terdiam dan memandangi laut. Aku mengajaknya pulang.
:::::
Saat di jalan aku sengaja tidak mengajaknya ngobrol. Karena kupikir ada saat dimana orang ingin fokus memikirkan masalahnya sendiri. Selain itu aku juga berfikir kenapa dia jadi aneh. Padahal kesehatan bapaknya makin membaik. Toh kata dokter 2 atau 3 hari lagi sudah bisa pulang. Dulu dia pernah begini saat awal awal pacaran karena dia mencurigaiku selingkuh. Walau akhirnya cuman salah paham.
Aku mengantarnya ke rumah sakit. Ku lihat bapaknya Misa sudah bisa memakai tongkat untuk berjalan. Tidak lama, azhan magrib terdengar. Aku memutuskan untuk pamit.
Malam ini aku ngopi seperti biasa. Sudah beberapa hari aku tidak bertemu teman teman karena sibuk antar jemput Misa ke rumah sakit. Seperti biasa aku ngopi sampai larut pagi dan tidur subuh.
:::::
Ku lihat jam sudah pukul 11:08 siang. Aku mengecek Hp, anehnya Misa tidak mengabariku. (tumben sekali) gumamku dalam hati. Aku coba mengechatnya dan pergi mandi. Seusai mandi, ku lihat Misa masih belum membalas chat. Karena merasa bosan, aku memutuskan untuk ngopi lagi. Sesampai di sana aku bermain moba seperti biasa.
Saat asik di tengah permainan, chat Misa masuk. Entah kenapa aku ingin sekali membukanya. Padahal gameku lagi seru serunya. Lalu ku baca, Misa memberitahuku bahwa bahwa bapaknya sudah di bawa pulang. Dia juga bilang saat ini sudah di rumah dan mau tidur siang. Setelah membaca chat itu, entah kenapa aku jadi kangen banget sama dia. Bahkan aku sempat bengong dan nganggurin gameku. Saat cukup puas bermain, aku akhirnya pulang.
Ku lihat pukul 16:12. Misa telfon seperti biasa. Namun ia tak seceria biasanya, seakan akan setiap tawa yg dia keluarkan serasa di batasi. Bahkan suara di akhir tawanya tampak ia sedang memikirkan sesuatu. Aku tau karena sudah bertahun tahun aku bersamanya. Dalam pembicaran ini dia menyuruhku untuk datang kerumahnya besok pagi.
Setelah selesai telfon, ku jalani malam ini seperti malam biasanya. Besoknya aku berencana ke rumah Misa jam 7an. Jadi malam ini ku putuskan ngopi sebentar saja.
Aku bangun, ku lihat jam sudah pukul 07:12 pagi. Ku periksa Hp, tampak Misa mengirimiku emotion hati. Entah kenapa setelah ku lihat emotion itu aku jadi kangen banget sama dia. Ku balas emotionya dengan emotion muntah. Lalu ku putuskan untuk mandi. Usai mandi, ku periksa chat dia menulkan
“kalo kesini jangan pake celana pendek ya?”
lalu ku balas, “siap nyonya”
Saat ganti baju, aku mulai kepikiran. (Ada apa kok Misa menyuruhku pake celana ya?) gumamku dalam hati. Sambil ku pandangi fotonya yg ku selipkan di samping cerminku. (kamu benar benar menggemaskan Misa) gumamku dalam hati. Padahal beberapa waktu lalu aku selalu mencuekinya dan bermain moba. Bahkan pernah sehari penuh aku kelupaan gak ngabarin dia. Tapi perasaanku saat itu terasa biasa aja. Walau Misa saat itu ngomel ngomel dan marahnya gemesin kaya biasanya. Namun entah kenapa setelah sikapnya berubah jadi aneh, aku kok jadi kangen terus sama dia.
:::::
Setelah selesai, aku langsung berangkat. Akhirnya tibalah aku di sana. Lalu aku berjalan menuju rumah. Tampak suasana canggung di ruang tamu pagi itu. Ibunya tampak melamun. Sedang bapaknya juga sedang memikirkan sesuatu. Dan kakak iparnya sibuk bermain Hp.
“asalam mualaikum” sapa ku.
“waalaikum salam” jawab mereka
Lalu bapaknya Misa menyuruhku masuk. Saat aku melewati pintu, ibu misa langsung berdiri dan masuk. Dia duduk di samping Misa yg sedang asik nonton TV di ruang keluarga. Aku memilih duduk bersebelahan dengan kakak ipar Misa. Ku lihat dia juga sedang bermain moba. Suasana jadi cukup canggung. Untung sang bapak berinisiatif membuka percakapan.
“tumben Ki kamu pake celana?” tanya bapak.
“hehehe iya pak, Misa yg suruh. Oh iya pak gimana udah lebih baik pak kakinya?” tanya ku.
“alhamdulilah Ki.” Jawabnya
Setelah basa basi cukup lama, kakak ipar Misa akhirnya meletakan Hpnya. Tampak sudah selesai dia bermain game. Dia juga akhirnya ikut dalam percakapan ini. Terasa seprti keluarga sungguhan.
selang beberapa lama kakak perempuan Misa menyajikan cemilan. Lalu dia ikut duduk di samping suaminya.
Setelah itu, entah kenapa suasana kembali tegang. Ku tengok Misa tampak acuh dan menonton TV bersama ibunya. Lalu bapak membuka percakapan.
“Ki, gimana hubungan kamu sama Misa?” tanya bapak
“alhamdulilah pak” jawabku
“emm aku pengen ngomongin kelanjutan hubungan kalian Ki” kata sang bapak
“oo iya pak.” Jawabku.
Ku lirik raut wajah kedua kakak Misa tampak serius.
“kapan Ki, kamu akan melamar misa?” tanya bapak lagi
“maaf pak, aku masih belum siap” jawabku.
lalu kakak perempuan misa menyahut.
“ya jangan gitu Ki, kamu harus sudah punya keputusan. Kamu kan sudah pacaran 3 tahun sama Misa. Toh sudah hafal sifat masing masing. Pasti bakalan bahagia kok”
“iya mbak.” Jawabku sambil nunduk.
“kamu sekarang di kampung kerja apa Ki?” tanya kakak iparnya
“emm masih belum kak.” Jawabku.
“kamu harus gerak Ki, kamu kan laki laki. Aku tau apa yg terjadi dengan warungmu dulu. Tapi putus asa itu bukan jawabnya Ki” seru kakak iparnya.
“hm sudah sudah. Jangan desak Roki terus” bela bapaknya.
Aku saat itu diam dan merasa bener bener down. Jantungku di pompa sangat kencang. Bahkan telapak tanganku berkeringat. Aku bingung. Aku mau bilang iya, tapi uang apa yg kugunakan untuk menikah? Lalu aku juga nafkahin Misa pake apa? Kalau aku bilang tidak, lalu bagaimana kelanjutanya hubungan ini? Saat itu aku sadar, betapa seramnya game yg selalu ku mainkan ini. Sudah berbulan bulan aku bermain game ini. bahkan saat warungku masih jaya dulu, aku selalu menyempatkan main sebelum aku tutup.
“Ki, kemarin pas bapak di rumah sakit. Pakdenya Ivan jenguk. Dan dia menawarkan putranya untuk menikahi Misa. Lah pas waktu itu aku bingung Ki, aku mau menolaknya. Tapi hubunganku sama dia baik sekali. Bahkan Rofia ketemu sama Ivan itu berkat dia yg temuin Ki” kata bapaknya.
Aku yg kehabisan kata, hanya bisa diam. Lalu bapak melanjutkan omongannya.
“makanya sekarang bapak mau bicara serus Ki. Aku tahu Misa pasti milih kamu ki. Jadi aku nawarin kamu dulu. Agar kamu ambil keputusan secepatnya.” Seru bapaknya.
Aku yg masih tercengang degan perkataan bapaknya barusan. Lalu aku di kagetkan dengan sentuhan kakak perempuan Misa.
“ayo Ki, putusin, gausah gerogi kaya gini santai aja.” Kata dia sambil memijat pundaku.
“maaf pak, apa harus secepatnya? Aku masih belum siap sebenarnya pak” jawabku pelan dan sedikit gemetar.
“apa yg kamu tunggu Ki?” tanya bapaknya
“bapak sudah gak sehat seperti dulu lagi, Rofiah sama Ivan juga beberapa hari lagi balik ke kalimantan. Di rumah ini butuh laki laki Ki,” lanjut bapak.
Aku bingung. Telapak tanganku berkeringat. Apa yg seabiknya aku putuskan. Aku yg pengangguran ini. Bahkan hari hari aku ngopi itu uang celengan sisa aku jualan dulu.
Setelah diam cukup lama dan tampak canggung. Terlihat Misa masuk ke kamar dan menutup pintunya.
“yasudah ki, besok kamu kasih jawaban ya? Kalo memang kamu siap, bawa orang tua kamu kesini besok, kita perlihatkan niat kita saja. Soalnya bapak gak enak aja sama pakdenya Ivan. Kalo sempat ya sekalian ngitung tanggal. Gausah bawa jajan segala ya? Mumupung Rofia juga masih di rumah.” Lanjut bapak.
“iya pak” jawabku.
Lalu bapak meminta kakak ipar Misa untuk membatunya berdiri dan mengantarnya kekamar mandi.
“Ki, aku tau kok posisi kamu” kata kakak misa.
Aku hanya diam dan melihatnya.
“ya sudah kamu pulang dulu aja. Tegasin niat ya.” Lanjut dia
Ku jawab dengan anggukan kepala saja. Lalu aku berjalan menuju motor diluar. Tampak ibu Misa menghampiri kakak perempuanya. Sedang Misa masih mengurung diri di dalam kamarnya.
:::::
Sasampai di rumah aku memikirkan berkali kali. Tapi pada akhirnnya aku menyerah. Keluargaku bukan keluarga kaya. Jadi untuk biaya menikah yg mendadak seperti ini tidak mungkin ada begitu saja. Lalu ku coba telfon Misa. Tapi dia tidak mengangkatnya. Dia hanya membalasnya dengan chat.
“jangan telfon, aku lagi gak pengen ngomong” tulis dia.
Aku tahu persis bahwa sekarang dia sedang nangis.
“maaf yang, aku masih butuh waktu” balasku
“jadi kamu besok belum bisa kesini ya?” tanya dia
“iya maaf yang. Aku harus ngumpulin uang dulu” balasku
“oh iya yang gak papa” tulis dia plus ada emotion senyum.
“kamu yakin gak papa yang? Apa kita keluar? Jalan jalan gitu?” tanya ku
“ gak usah yang” bales dia
Setelah itu aku tiduran dan memikirkan keputusanku. Tepat apa tidak ya? Dalam hati aku bener bener takut kalau Misa bakal di jodoh kan.
:::::
Tanpa ku sadari aku ketiduran. Ku lihat sudah pukul 16:05. Aku mengechat Misa. Tapi dia balasnya lama, dan dingin. Seperti dia sedang membatasi kata katanya. Lalu ku coba telfon, tapi dia tidak mengangkatnya. Lalu dia mengechat katanya dia lagi sibuk di dapur.
Karena suntuk aku mencoba mengalihkan pikiran dan membuka moba kesayangan. Tak terasa, terdengar qiroah jelang azhan magrib. Lalu ku putuskan untuk mandi.
Malamnya aku pergi ngopi seperti biasa. Dan memikirkan pekerjaan apa yg bisa aku kerjakan. Aku juga bertanya kepada beberapa orang yg sedang ngopi di sana. Ada yg memberi tahu lowongan pabrik di kota. Ada juga kerja jadi kuli di pasar. Dan masih banyak juga yg lain. Entah kenapa banyak sekali pekerjaan yg di tawarkan. Tapi aku malah bingung. Lalu ku putuskan main moba lagi bareng teman teman.
:::::
Dua hari telah berlalu sejak pertemuanku dengan keluarga Misa. Namun aku masih belum memberi jawaban kepada keluarganya. Karena selama dua hari ini aku sibuk mencari kerjaan.
:::::
“maaf yang, kita harus putus” aku kaget. Kulihat pukul 08:45. Ini adalah chat kiriman Misa jam 05:42 tadi pagi. Seketika mataku langsung terbuka dan seluruh tubuhku jadi tegang. Aku mencoba menelfonya. Tapi dia selalu merejecknya. Jantungku berdetak cepat.
Lalu dia mengechat “ini adalah keputusan terbaik. Maaf”
Lalu ku balas “ memang kenapa yang?”
“apa kamu ingat laki laki yg dikenalkan kakak iparku 2 tahun lalu? Aku di jdodhkan dengannya.” Tulis dia.
“kamu jangan bercanda yang, lalu gimana hubungan kita?” tanya ku.
“bukankah seharusnya aku yg bertanya begitu? kamu kenapa hah..? kemana jati diri kamu? Apa selama ini kamu lebih cinta game mu?”lanjut dia ketus.
“maaf yang, aku butuh waktu. Besok aku mau cari kerjaan yang, ngumpulin uang buat nikah” jawabku
“terus kemarin kemarin kamu ngapain?” tanya dia lagi
“maaf yang tolong pikirin lagi ya? Jangan putus.” Tulisku.
Tapi dia tidak membalasnya.
Ku kirim chat banyak sekali. Yg isinya memohon mohon.
Lalu ku chat dia, kalau aku mau kerumahnya sekarang.
Dia membalas ”gak usah, nanti kamu bakalan malu dan kecewa.”
“tapi yang” balasku
“nanti sekitar habis magrib coba kamu lihat kesini. Kamu bakal tau. Yasudah aku mau kedapur bantu bantu” tulis dia
Saat itu aku benar benar bingung, rasanya campur aduk. Bahkan saat ngopi aku gak bisa tenang.
Magrib telah usai dan aku berangkat ke rumah Misa.
Sesampai digang tampak rame ada mobil di depan rumahnya. Aku saat itu hanya melihat dari luar saja. Karena di dalam tampak ramai, dan banyak orang. Dalam hati ku berfiki (apa ini keluarga dari laki laki itu ya? Pantas ibunya Misa menyukainya.) ibunya misa itu matre menurutku. Dia selalu menginginkan menantu yg kaya. Makanya dia gak pernah restuin aku.
Ku chat Misa. “ yang di rumah kamu ada apa”
“jangan panggil aku sayang lagi, kita udah putus. Di sini ada lamaran. Kamu lihat sendiri kan.” Tulis dia
“jadi hubungan kita benar benar berakhir ya?” tanya ku
“maaf Roki, kuharap kamu bakal ketemu yg lebih baik dari aku.” Balas dia
“itu gak akan pernah ada..”tulis ku.
Dia tidak membalas chatku. Setelah beberapa menit aku memutuskan untuk pulang dan mengurung diri di kamar.
Ku lihat, jam sudah pukul 23:14 malam. Tak sadar bahwa aku hanya duduk bersandar dinding berjam jam sejak tadi. lalu ku chat Misa. Namun tetap tidak ada balasan.
Aku coba tidur , tidak bisa, aku coba main game juga tidak bisa. Rasanya cuman bisa nangis.
:::::
Tidak sadar ternyata aku ketiduran dan terbangun pukul 07:28 pagi. Ku periksa Hpku, tidak ada balasan chat dari Misa. Lalu coba ku telfon, dia juga tidak mengangkatnya.
Siangnya ku periksa lagi Hpku, namun dia hanya membaca chatnya saja.
Lalu ku chat lagi. Tapi tak ada jawaban. Sorenya ku chat lagi, lagi dan lagi.
Hingga beberapa hari akhirnya dia membalas chatku.
Dan menulis “sudah lah Ki, kamu juga harus ngertiin perasaan aku. Semua ini gak mudah Ki”
Betapa bahagianya aku membaca itu. Meski bukan itu kalimat yg ku harapkan.
aku pun bingung harus bales apa.
Akhirnya aku balas “aku kangen Mis”
“kamu tidak boleh merindukan calon istri orang Ki, sadarkan pikiran kamu” tulis dia
“tapi Mis..” tulis aku
Lalu dia tidak pernah sekali pun membalas chat dan mengangkat telfon dari ku.
Aku benar benar kehilangan komunikasi denganya.
:::::
sedang aku yg masih mencintainya tekadang sengaja lewat depan rumahnya saat malam hari. Berharap melihatnya keluar, dan memandangnya.
Setelah itu aku memutuskan pergi ke kota dan bekerja di sebuah pabrik.
Setelah 4 bulan sejak lamaran itu, akhirnya mereka mengadakan resepsi pernikahan. Aku yg sedang ada di kota ber pura pura sibuk dan mengabaikan undangannya. Padahal aku sebenernya masih menyimpan perasaan kepadanya.
Suami Misa memiliki sebuah toko di pasar. Jadi Misa berjaga di toko milik suaminya.
:::::
2 tahun sudah terlewati sejak pernikahan itu. Entah sial atau beruntung, aku melihat Misa sedang bercanda dengan anaknya di dalam tokonya. Dan betapa absurdnya momen ini, ternyata ibuku adalah langganan Misa.
Tampak familiar senyuman manis di wajahnya. Entah kenapa setelah punya anak, dia malah keliatan lebih seger.
"lhoo Roki, kamu kemana aja?" sapa dia sambil menjabat tanganku.
“hei Mis..” jawabku
“tumben tumbenan kamu kepasar Ki?”Kata dia sambil ketawa
“ya pengen aja.?" jawabku sambil memandangi wajahnya.
"suamimu mana mis?" tanya ku lagi.
"yakin mau ketemu" jawab dia bercanda.
"hm ga jadi deh" balasku.
"hahaha dia lagi ambil barang Ki keluar. jadi santai aja" jawab dia.
Setelah itu kita berbincang cukup lama. dan akhirnya aku menyadari bahwa Misa sudah benar benar menemukan kebahagiaan. Memang sudah lama aku mengiklaskannya. tapi entah kenapa dia jadi lebih cantik setelah dewasa ini.
:::::
Misa...
Engaku tampak seperti bulan.
Dulu saat ku dekap erat engkau. Hanya tampak hamparan pasir yg membosankan.
Sedang saat ku pandangi engkau dari jauh seperti ini. Engaku tampak mempesona.
Seperti purnama di malam yg cerah.
Sekian
Sumber kisah dari temen
Diubah oleh zeref162534 09-02-2020 03:35
0
661
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan