Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

firman.tambunAvatar border
TS
firman.tambun
CELOTEH TENTANG DUKA
Namaku Tama, seorang lelaki berkulit putih seputih kulit orang Jepang pada umumnya, memiliki postur tubuh tinggi dan berambut lurus dengan tatanan klimis khas seorang eksekutif muda.

Dara,kekasihku. Seorang wanita berkulit putih berpostur tinggi dan langsing  berambut panjang sedikit bergelombang khas seorang model.



***

Hujan kembali datang, aku dan Dara terjebak diantara derasnya hujan dan gemuruh petir bersahutan. Kami berhenti di teras ruko kosong, basah dan kedinginan. kudekatkan diriku dengan Dara sembari kudekap dia penuh kehangatan, saat itu Dara benar-benar bermanja ria dalam dekapanku.

Kata-kata mesra terlantun bergantian, sungguh kami benar-benar dimabuk asmara. Dunia serasa milik kami berdua tanpa peduli sekeliling kami yang penuh dengan mereka yang melihat penuh iri dan kesal.

Reda hujan memberi perintah untuk segera mengantar Dara pulang kekediamannya, dengan bermodalkan jaket setengah basah kulajukan motor tuaku menerobos gerimis-gemiris hujan. Suasana yang benar-benar romantis ketika Dara dekap aku dengan erat sembari berlindung padaku dari gerimis-gerimis yang datang.

Tidak terasa, jarak kutempuh sudah jauh dan kami sudah sampai di depan kediaman Dara. Sembari turun dari motor tuaku dia mendekapku kembali dan memberi sebuah kecup manis dipipi kiriku. aku tersipu malu atas kecupan itu. Hendakku membalas, dia malah berlari menjauh dan masuk kekediamannya. Lalu dengan lambaian tangan darinya aku kembali pulang kekediamanku.

Sudah 3 tahun lamanya kami bersama mengarungi pahit dan manisnya kehidupan perkuliahan. Bersama dalam suka maupun duka, kami hadapi bersama dengan bermodalkan cinta dan rasa sayang. walau memang akhirnya aku kalah laju dalam hal wisuda, tapi aku tetap berjuang mengejarnya dan dengan dukungan semangat darinya aku akhirnya bisa menemui hari wisudaku.

Seminggu sebelum wisuda Dara sibuk dengan segala kegiatan pekerjaannya, tapi selalu menyempatkan diri untuk memberi semangat padaku. Walau kadang sulit dihubungi namun aku mengerti keadaannya.

Hingga tibalah hari ini. Hari dimana aku akan mendapat gelar sarjana, hari dimana rasa senang gembira menghampiriku. Dara menghubungi dan mulai memberi semangat.


Quote:



sehabis acara wisudaku, aku meninggalkan orang tuaku dan langsung menuju kediamannya. Dengan terburu-buru aku tiba di kediamannya yang sudah ramai dengan orang-orang kondangan, dan aku lihat dia duduk di singgahsana bersama seorang pria tak kukenal menerima salam dari para tamu undangan yang datang.
aku mencoba untuk menghampirinya namun aku dihadang orang-orang suruhan pendampingnya. Kulihat Dara tidak tergubris dan membuang tatapannya dariku seolah ingin bilang padaku untuk pergi dari singgahsananya. Sungguh aku benar-benar bingung, seharusnya hari ini adalah hari kebahagiaanku, namun nyatanya dia yang bahagia dan aku yang menderita.

Kuhisap sebatang rokok di luar tenda acara pernikahanmu, bersama lantunan senandung penuh derita. "Aku hadir pada acara yang menjadikan kalian raja dan ratu sehari, melihatnya sambil tersenyum, tepat dihari aku merayakan hari wisudaku. Sungguh kucoba untuk tegar dan menunggu penjelasan darinya namun tak ada tanda-tanda pergerakan darinya dan justru sikap acuh yang Dara hadapkan padaku".

Sungai duka air mata mengalir deras membasahi pipiku, tak kuasa diriku saat itu, dan akhirnya aku melangkah mundur dari acara kebahagiaanmu dan melangkah maju pada acara pemakaman cintaku.
TAMAT.


Diubah oleh firman.tambun 24-03-2019 01:00
0
505
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan