Sore menjelang malam Gan Sis yang kece badai. Thread ini dibuat untuk mengikuti event Generasi Anti Korupsi.

Langsung aja ya..

Bisakah korupsi diberantas? Siapakah yang bertanggungjawab pada pemberantasan korupsi? Negara? Komisi Pemberantasan Korupsi? Atau, malah diri kita sendiri?


Pernah ga sih ngerasa kesel banget kalo lagi nonton televisi, ada berita tentang penangkapan politisi karena korupsi. Banyak macemnya GanSis. Ada yang operasi tangkap tangan alias ketahuan melakukan atau menerima suap, ada yang ketangkep karena menyalahgunakan wewenangnya sebagai pejabat negara, ada juga yang menghindari pembayaran pajak, atau parahnya GanSis ada yang memakai uang negara untuk kepentingan pribadi atau golongan.

Kan, sebel lihatnya, ya, GanSis. Di saat kita berusaha mensejahterakan kehidupan sendiri dengan pontang-panting bekerja sehari-hari. Belum lagi sebagai warga negara yang baik, kita melaksanakan kewajiban membayar pajak. Eh, para oknum penguasa dan wakil rakyat itu malah memakai uang negara tanpa rasa berdosa.

Belum lagi kalo lihat saudara-saudara sesama warga negara Indonesia yang sedang kesulitan hidupnya. Mereka berada di bawah garis kemiskinan, bahkan ada yang sampai menahan lapar karena ga punya uang untuk makan.



Kadang, kita suka ga sadar bahwa bibit-bibit korupsi ada pada diri sendiri. Misalkan ketika sekolah, kita sebagai siswa, pernah datang terlambat dari jam yang telah ditentukan. Atau, ketika ulangan. Seharusnya tidak boleh mencontek, tapi tetap saja dilakukan.

Nah, kaaan... siapa yang pernah melakukan itu?



Ya, memang, yang bisa dipidanakan adalah yang merugikan negara. Tapi, yang bahayanya sistematik justru adalah bibit-bibit ini.

Nah, untuk GanSis yang sudah bekerja. Pernah mengkorupsi waktu kerja? Misalkan, ketika jam istirahat dilebihkan lima menit. Atau pada waktu bekerja malah melakukan hal lain di luar pekerjaan.

Come on, GanSis, sadari betul apa yang ada dalam diri kita. Mau mengubah negeri ini, kalau bermasalah dengan diri sendiri, ya sama aja bohong. Mungkin, kesempatan korupsi besar itu belum kita jalani. Tapi, hati-hati, sesuatu yang kecil, bisa menjadi besar. Seperti halnya bibit, akan terus berkembang, jika tidak dicabut sampai akarnya.

Nah, sekarang yang paling hot adalah ketika Pemilihan Umum akan diselenggarakan serentak di Indonesia.

Hati-hati, ketika memilih pilihan kita. Baik itu partai, calon wakil rakyat, ataupun calon presiden dan wakil presiden. Nantinya mereka akan memimpin negara ini dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Lihat track recordnya, bukan penampilannya. Lihat visi misinya, bukan hanya janjinya. Lihat kesungguhannya, bukan hanya uang yang diberikan ketika fajar menyingsing.