Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tinyladyAvatar border
TS
tinylady
Cintaku Bukan Sandiwara Teatermu

Gambar: Pexels.

Aku kapok dengan seniman,
apalagi yang hidupnya terbiasa bermain peran.
Penuh drama!


Beberapa tahun yang lalu, semasa kuliah di salah satu universitas negeri di Jakarta, dalam sebuah kelompok teater Fakultas Sastra, aku mengenalnya.

Seorang pria tinggi berkarisma bernama Prama. Ia punya wajah yang terbilang tampan, sering terpilih jadi pemeran utama di setiap drama yang dibuat kelompok teater ini. Kami sama-sama mengerjakan satu produksi saat itu, dimana dia berperan menjadi Bhisma.

Sejak produksi teater itu, hubungan kami semakin dekat hingga akhirnya kami sepakat untuk berpacaran.

Prama adalah anak tunggal, dari keluarga Jawa yang kental sekali. Ibu dan bapaknya seorang guru Bahasa. Pertama kali aku diperkenalkan dengan Ayah Ibunya, sikap mereka normal-normal saja. Namun, esok harinya Prama bercerita kalau Ayahnya ingin punya menantu orang Jawa. Sedangkan aku, adalah gadis Sumatera tulen. Prama sebagai anak laki-laki satu-satunya di keluarga, diharapkan dapat meneruskan garis keturunan Jawa yang memang diturunkan dari garis keturunan laki-laki.

Entahlah, saat itu kami tidak peduli hal tersebut, karena kami saling suka. Kami tetap kuliah seperti biasa, bertemu saat latihan teater, lalu jalan-jalan berdua selepasnya.

Ah tapi memang ya anak tunggal, anak teater pula. Prama sangat menyukai perhatian tertuju padanya, karena semasa hidupnya sedari kecil hanya Ia yang spesial di hati Ayah Ibunya. Itulah mengapa Prama masih suka bergaul dengan teman-teman wanita di teater itu. Terkadang Ia juga tanpa segan bercerita habis ketemu mantannya, karena saat itu mantannya lagi kesulitan ekonomi, Prama berniat membantunya.

Tentu aku cemburu, ngapain juga dia masih ketemu mantannya? Ketika aku marah karena hal itu, dia justru bersikap defensif.

“Ya kan enggak semua orang seberuntung kamu!” Ucapnya dengan tanpa rasa bersalah sekalipun.

Lalu, selama seharian penuh ponselnya sulit dihubungi. SMS dariku tidak dibalas. Telepon pun tidak diangkat. Sengaja membuatku kesal rupanya.

Ujung-ujungnya lelaki egois tersebut tak sekalipun meminta maaf. Selalu aku yang meminta maaf karena sudah kesal. Duh! Kalau kupikir sekarang, kenapa dulu aku begitu lembek sih! Tau gitu sudah aku tinggal.

Begitu terus hubungan kami penuh pertengkaran karena wataknya yang genit, disamping dia juga termasuk laki-laki yang romantis.

******

Lalu, satu setengah tahun kemudian, kelompok teater kami pentas dalam sebuah lomba. Saat itu dia memerankan peran lain dalam drama baru. Malam sebelumnya kami bertengkar juga, karena dia sudah terlalu cuek kepadaku. Lalu, aku dengan mengajak sahabatku, Husna, datang untuk menonton pertunjukan teater tersebut. Ingin kasih surprise dengan datang tanpa bilang-bilang dulu sebelumnya.

Seusai pentas, setelah tepuk tangan diiringi tirai yang tertutup perlahan di atas panggung. Aku mendatanginya ke belakang panggung.

“Selamat ya!” Ucapku sambil tersenyum kepada lelaki yang sedang membersihkan riasan panggung.

“Loh kok enggak bilang sih kesini? Makasih ya. Aku pikir kamu enggak peduli pentasku kali ini, karena pertengkaran kemarin.” Ucap Prama merajuk.

Karena ruangan tersebut hanya diisi oleh para pemeran yang ikut pentas, aku izin keluar ruang rias tersebut, dan menunggunya di luar.

Setelah beberapa lama aku menunggu dia beberes, dengan harap bisa makan bareng kemudian, justru Ia memupuskan harapanku bisa ngobrol empat mata soal pertengkaran kemarin.

“Kamu pulang sendiri ya, maaf aku enggak bisa nganterin.” Ucap Prama, pacarku saat itu.
“Kok gitu?” Tanyaku.

“Tadi ke sini sama Maya. Dia barengan sama aku naik motor, dan aku udah janji pulangnya bareng lagi sama dia ke Depok. Lagian kamu pulang kan ke rumah? Kita beda arah.” Jelas Prama kepadaku di salah satu gedung pertunjukan teater, selepas Teater Fakultas kami pentas di sebuah perlombaan teater di Ibukota.

Tanpa curiga, aku yang selama ini terlanjur percaya dengannya, mengiyakan begitu saja penjelasannya. Aku pun pulang bersama sahabatku, Husna.

***

Lalu, beberapa minggu setelahnya, pada suatu malam ketika Ia datang ke rumahku. Dengan polosnya aku menyambutnya dengan senyuman. Padahal, malam itu dia mengungkapkan kalau dia menyukai Maya. Terang-terangan. Tanpa pikir panjang. Tanpa peduli gimana perasaanku.

“Oh jadi selama ini kamu sama dia bareng-bareng itu maksudnya bukan lebih dari teman? Oh, yaudah, silakan saja. Kita putus aja, lagian udah gak sejalan lagi kan.”

Lalu, beberapa minggu berikutnya aku tahu dari mulut Prama langsung, Maya menolak Prama untuk jadi pacarnya. Maya sudah jatuh cinta dengan temannya di UKM orkestra.
“Emang enak!” Ucapku dalam hati, sudah tidak peduli lagi.

Prama, anak teater, yang enggak hanya menyukai berperan di atas panggung, tetapi berhubungan sama dia hidupku jadi penuh drama.

Sejak saat itu, aku ogah mengenal seniman. Sungguh aku kapok sama seniman. Kapok sama anak tunggal.

Untunglah masa itu telah berlalu. Bagiku, dengan adanya masa lalu yang pahit, aku jadi lebih bersyukur dengan keadaan yang lebih baik sekarang. Bersyukur dengan hidup tanpa drama. Bersyukur hidup terbebas dari sandiwara cinta mantanku itu. Cintaku bukan sandiwara teaternya!

***


Suatu hari, aku dikenalkan sama seorang pria baru. Teman kuliahnya Rani, sahabatku yang lain. Pria itu jatuh cinta saat melihat foto profil Path-ku. Ia tertarik denganku sejak aku berkomentar di status Path Rani listening music: "Mantan Terindah"-nya Raisa. Komentar yang aku tulis berbunyi...

"Mantan tuh enggak ada yang terindah. Kalau terindah enggak mungkin jadi mantan." Tulisku.

Rupanya komentarku itu menancap di hati pria yang saat itu sedang patah hati juga. Yang kini sudah menjadi suamiku. Alhamdulillah, aku bahagia dengannya.

#SaatnyaMoveOn


Diubah oleh tinylady 21-03-2019 08:46
0
432
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan