Apa ada yang salah dengan kehidupan? Kok bisa ya aku mencintaimu, tanpa sesuatu yang mereka katakan poin penting manusia, apa aku ini sudah tidak waras saja ya?
Spoiler for galeri:
By Delia Adel
Dalam kehidupan manusia, kalian percaya tidak sama yang namanya kebahagiaan yang tak mungkin dan tak terduga?
Well, kalau aku selalu percaya. Sebab Allah memberikan sebuah napas pasti ada makna dan tujuannya. Walau tidak semua debaran jantung menusia itu sama kadar bunyinya. Ada yang suaranya indah serupa lagu yang terbungkus untuk melejit. Ada pula yang kembang kempis. Atau patah-patah, intinya sih semuanya akan diberikan kebahagiaan. Walau kadarnya berbeda-beda.
Spoiler for galeri:
Quote:
Bagaimana sih caranya membentuk sebuah kebahagiaan?
*Dari dasar jiwa
Menurut Delia sih kadar kebahagiaan itu berasal dari jiwa kita sendiri. Jika kita tanamkan sebuah ruang bahagia dalam benak, maka kebahagiaan itu akan terbentuk dengan sendirinya.
*Keluarga
Sebuah kebersamaan keluarga adalah hal paling penting dalam sebuah kehidupan. Kenapa? Karena mereka serupa tonggak dari sebuah hubungan. Benar tidak? Itu yang Delia rasakan dari kecil hingga sebesar ini.
Ketika salah satu anggota keluarga merasa sakit atau terluka, maka seluruh sanak famili merasakan penderitaannya. Dan akhirnya saling menjaga, hingga bahagia terlahir walau keadaannya tidak sedang baik-baik saja.
Di sini peranan keluarga adalah hal paling utama di atas segalanya.
*Lingkungan
Manusia tidak bisa hidup sendirian. Mereka membutuhkan lingkungan untuk bersosialisasi. Berinteraksi dari berbagai jenis suku dan perbedaan. Saling melengkapi satu sama lain, bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Dan lain sebagainya.
So lingkungan juga dapat membentuk kebahagiaan. Tetapi bisa juga sebuah kehancuran jika kita tidak bertindak bijak dalam memilih sebuah jalan.
*Interaksi lawan jenis
Istilahnya berkawan, pacaran, sahabatan dan sebagainya antara lawan jenis. Apakah hal ini salah satu pemicu kebahagiaan?
Ya benar menurut Delia sih! Kenapa? Karena pemikiran lawan jenis, hobi dan kebiasaan mereka berbeda. Hingga melahirkan sebuah hubungan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Tetapi ada pula dampaknya ketika sebuah hubungan itu tumbuh rasa cinta dan ingin memiliki. Dan biasanya jika retak akan menjadi sebuah permusuhan.
*Cinta
Dalam hal ini cinta memberikan banyak faktor pembentukan sebuah kebahagiaan ataupun kehancuran. Tergantung bagaimana manusia itu sendiri menyikapinya.
Begitulah kira-kira menurut Delia. Bagaimana dengan kalian?
Quote:
Kemudian ada lagi yang bertanya kepada Delia saat sedang menulis arti sebuah kebahagiaan.
Delia, lalu apakah bisa bahagia saat putus cinta?
Bisa! Seperti yang Delia bahas di atas, kebahagiaan itu tercipta dari sebuah jiwa. Pertanyaannya adalah, bisakah anda membuat jiwa anda bahagia?
Ada sebuah dilema pada sebuah hati, bila pasangan kita telah mengecewakan. Timbul banyak definisi, praduga dan sebagainya dan akhirnya membentuk jiwa menjadi tidak bahagia.
Spoiler for galeri:
Quote:
Seperti penulis yang bertanya tentang inti masalah atau praduga dari sebuah hubungan yang sudah retak.
"Apa ada yang salah dengan kehidupan ini ya? Kok bisa ya aku mencintainya, tanpa sesuatu yang mereka katakan poin penting manusia, apa aku ini sudah tidak waras saja ya?"
"Kenapa kehidupan ini tidak adil?"
Dan masih banyak lagi kalimat yang hadir, saat amarah bersatu dengan sesuatu yang di sebut kecewa. Padahal jika kita berpikir sedikit lebih luas. Maka kebahagiaan itu akan lahir dengan sendirinya. Benar tidak ya?
Kalau menurut Delia serupa itu. Sebuah perjalanan hidup, baik dan buruk hanya kita sajalah yang menentukan ke arah mana akan bersandar. Walaupun banyak yang memberikan motivasi, tetapi jika jiwanya masih membentuk sebuah kerumitan, maka sampai kapanpun tidak akan pernah masuk semua saran. Lain lagi jika jiwanya ingin sebuah perubahan, maka bahagia akan terbentuk walau tanpa satupun saran.
Percayalah Allah itu ada. Maka semua masalah pasti selesai dengan akhir sebuah kebahagiaan.
Poin yang paling penting adalah apakah kita percaya sebuah kebahagiaan? Jika iya, maka jangan lagi meragukan bahwa kita takkan bisa tersenyum kembali untuk bahagia. Sebab dunia masih penuh warna. Jika hari ini hitam belum tentu esok berupa kegelapan. Bisa jadi esoknya malah membawa banyak warna, hingga kita lupa bahwa kemarin pernah lumpuh total dalam menghirup udara pagi.