bangengAvatar border
TS
bangeng
Di antara 2 genggaman
Hidup memang memiliki ceritanya sendiri, baik dalam masa yang baik-baik saja, ataupun dalam masa yang sulit sekalipun. Begitu juga aku, seorang mahasiswa yang bisa di bilang biasa-biasa saja. Perkenalkan nama ku Dian, mahasiswa satra semster akhir. Dan inilah cerita masa lalu yan g sangat aku rindukan dengan dirinya.

Sekolah menengah pertama merupakan salah satu masa yang indah pada waktu itu. Aku yang hanya seorang biasa, pemalu, tidak pernah bersosialisasi dengan orang lain utamanya perempuan  masuk kedalam SMA yang bisa dibilang bagus sih kalo dalam skala kota. Masuklah kedalamnya pada tahun 2010 awal. Berbekal pelajaran di SMP dan nasi goreng dari rumah, aku memulai hidup baruku di masa SMA.

Sebagai seorang laki-laki, aku merupaka nanak yang risih dengan keberadaan orang banyak, padahal kan di SMA harus banyak-banyak sosialisasi ya, tapi aku tidak, aku hanya ingin menyendiri tanpa ada satu pun yang mengganggu ku. Dikelas merupakan tantangan terberat, aku selalu disindir teman-temanku karena tingkahku yang sangat absurd ini. 

Ya aku tau kalo sebenarnya mereka bercanda agar aku bisa bersosialisasi, dan nyatanya dalam beberapa waktu aku masih saja terasa risih utamanya dengan teman beda bangku 2 baris dari ku Dina. Selain nama ku dengan dia hampir sama , tapi kita memiliki kepribadian yang sangatlah berbeda. Dina merupakan perempuan yang manis, cerewet, dan terkenal sehingga banyak yang menginginkannya, dan dia pula yang paling suka mem-bully ku.

Di pertengahan masa SMA aku sudah mulai membiasakan diri dengan lingkungan yang ada di sekitarku, bercanda, bermain bersama, atau bahkan, saling jatuh hati. Seorang yang hampir se tipe denganku, manis, dia lah Via. Lucu juga sih, yang dulunya aku bahkan tidak pernah bersosialisasi dengan seorang wanita, sekarang malah menjatuhkan hati kepada mereka, haha. Selama hampir satu tahun aku dekat dengan dia. Banyak yang sudah dilalui bersama tanpa masalah yang berarti.
Menjelang akhir SMA cerita itu berbeda, yang dulu awalnya senang, nyaman, tapi berubah saat orang yang dulu mem-bully, sekarang datang kepadaku dengansebuah  perasaan. Awalnya hanya sebuah percakapan yang biasa melalui SMS, obrolan-obrolan didalam kelas, hingga muncul perasaan suka. Dalam keadaan ini aku masih berhubungan dengan Via. Perasaan ini timbul bukan hanya karena Dina yang suka kepadaku, tapi juga “cie” dari seisi kelas yang membuat ku jatuh.

Dalam beberapa waktu aku sama-sama menjalin hubungan dengan keduanya, Via dengan status hubunganku dengannya, Dina dengan perasaan sama-sama suka dengannya. Perjalanan waktu itu sangat membuat ku bingung, di satu sisi aku ingin dengan Dina, di satu sisi lain aku tak mau melepas hubungan dengan Via, maka aku putuskan ku jalankan dengan Dina walaupun hanya sebatas TTM (Teman Tapi Mesra). 

Seperti  cerita-cerita lama yang pasti memiliki akhir, kita semua merupakan tokoh utama dala cerita yang kita rangkai dalam kehidupan. Dan akhir dari cerita yaitu selesai. Ya, setelah menjalani hubungan ganda tersebut, aku dan Via berpsiah. Perpisahan ini membawa aku dalam perasaan cemas yang tidak terkendali, semua yang ku lakukan, canda, tawa, sedih, susah telah lama kulalui dengan Via. Tanpa alasan yang jelas dan secara tiba-tiba dia meninggalkanku, tepat setelah kami berdua berjalan-jalan di tepi pantai.

Akupun tidak tahu menahu apa yang terjadi pada saat itu, semua pertanyaan hanya dijawab dengan mulut yang diam serta pandangan yang sayu. Perlahan-lahan pun aku mencoba membiasakan diri terhadap hal itu. Kehilangan Via merupakan sebuah kejadian yang membuat ku terpuruk. Dengan hilangnya Via, maka otomatis aku lebih dekat dengan Dina.

Dina yang kukenal memang berbeda dengan orang lain yang mengenal Dina. Ceritaku dengan Dina relatif sangatlah singkat. Orang yang membuat ku jatuh hati sehingga sedikit memalingkan pandanganku dari Via ternyata hanya menjadikan ku sebagai teman cerita. Ah.. bodohnhya aku, meninggalkan sebongkah emas demi sebongkah besi. Dina menghilang begitu saja sejak kami berdua telah lulus. Tidak ada cerita istimewa, tidak ada cerita yang luar biasa. Bisa dikatakan, cerita dengan Via sangatlah membekas di fikiran, bahkan Dina tidak mampu menggantinya.

Pada akhirnya, aku tidak memiliki siapapun diantara kedua orang tersebut. Aku kehilangan Via, sedangkan Dina bukan lebih dari sekadar teman biasa, setidaknya itulah yang diinginkan Dina. Bahkan sampai sekarang pun, aku dengan Via masih berhubungan baik dengan Via dalam hal pertemanan, bukan dengan Dina.

Sampai detik ini, aku masih sangat menginginkan bersanding dengan Via, memperbaiki kesalahan di masa lalu. Akan tetapi, telah hilang sudah kepercayaannya kepadaku. Kini hanya bisa memandang foto dan melihat bahagia dengan pasangannya yang baru, yang seharusnya akulah yang berada disampingnya sekarang.

Penyesalan akan selalu datang di akhir, semua keserakahan yang dimiliki manusia dalam hal apapun akan memiliki dampak yang sangat merugikan. Keinginan untuk memiliki lebih dapat membawa kita kedalam kegagalan yang sempurna. Berbahagialah orang yang bisa menahan rasa ingin yang berlebih. 



Diubah oleh bangeng 21-03-2019 02:35
0
350
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan