- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
SaatnyaMoveOn Kenangan Selalu Menyakitkan


TS
childlsthaa
SaatnyaMoveOn Kenangan Selalu Menyakitkan
"untuk apa ku bersandar, merasakan perihnya sesuatu yang harus nya tak kurasa"
photo by instagram

photo by instagram
Dimulai dari Mas Angga. Dia ini sepupu ane, usia nya gak beda jauh sama ane yang hanya berjarak enam tahun. Kami sering jalan bareng, karena orangtuaku percaya sama dia, maklum aku adalah anak tunggal dan semua sepupuku yang berjumlah 12 Orang itu adalah laki-laki.Tapi Cuma Mas Angga yang deket, karena sepupuku yang lain sudah berumah tangga. Banyak yang menyangka kalau kami itu pacaran, bagi mereka yang belum tahu tentunya. padahal kami adalah sepupuan.
Sejak Mas Angga tahu aku pernah disakiti sama mantan pacarku dulu, dia jadinya overprotektif sama aku, bagaimana tidak? Mas Angga udah tau aku dari kecil, dan udah ngaggap aku sebagai adiknya sendiri begitupun aku sebaliknya. Meski dia sudah punya pacar tapi dia sering ngajak aku nemenin dia kencan sama pacarnya, kerumah pacarnya ( -_-) yah, kadang aku jadi obat nyamuk diantara mereka kadang aku juga yang jadi tali buat nyambungin hubungan mereka kalo lagi putus-nyambung... pacar Mas Angga juga baik banget sama aku, (sering traktir makan) tahun depan mereka akan menikah, dan aku serasa dianugerahi kakak laki-laki dan kakak perempuan. Ya Tuhan, persatukan mereka, bahagiakan orang-orang yang aku sayangi.
Suatu hari. (ditelpon)
Dengan suara yang parau
Quote:
Lanjut cerita... hari sabtu.
Aku mengulurkan sebuah surat undangan pernikahan berwarna putih dihiasi pita pink muda. Disitu tertulis nama kedua mempelai (Juliandra, ST dengan Rani).
Quote:
“Aku gak papa sih Mas, aku Cuma kaget saja, dia yang gak pernah kasih kabar dan gak ada penjelasan usai putus dulu danlangsung seperti ini, aku pikir dia udah lupain aku, dan udah gak akan masuki hidup aku lagi... aku Cuma butuh waktu buat nenangin diri, menerima kenyataan ini aku harus nunjukkin kalo aku baik-baik saja dengan cara aku hadir dipesta pernikahan dia, dandengan keadaanku yang masih belum punya pasangan aku butuh Mas Angga.... Mas Angga bantuin aku.... gak mungkin aku minta bantuan mamah, aku juga gak tega ngeliat mamah. Akun tau mas, mamah juga kecewa pastinya” (Aku)
Quote:
sambil memohon dan memelas. (Aku)
“Inilah kelemahan Mas, Ca..... Hmmm... dari dulu Mas tuh gak tega ngeliat kamu sedih kaya gini, Mas tau bahagianya kamu waktu kamu jatuh cinta, Mas juga tau sedihnya kamu waktu kamu terluka. Gak tega Ca, apalagi ngerengek minta tolong didepan mata... yaudah ok, Everything you do Ca, Mas akan dukung kalo itu bisa ngebuat kamu lebih baik...TAPI kamu harus janji disana gak boleh nangis guling-guling Malu tauuuu.........Janji yah?!!” (Mas Angga)
Quote:
Hari yang ditunggu tibga
Quote:
Di Pesta Pernikahan.
“Kamu udah siap Ca?? Kamu yakin?” (Mas Angga)
“Huuuuuft.... Insyaallah siap Mas...” (Aku)
Aku bergandengan dengan Mas Angga memasuki gedung, melihat sekitar kanan dan kiri.... seketika irama debaran jantungku tak menentu, saat melihat wajah yang dulu pernah ku sayangi, yang pernah kurindui kini bersanding bersama perempuan lain, bagai raja dan ratu. Astaga! Diapun menatapku...!!
“Hayook Ca, kita langsung saja menuju kedua mempelai.... kamu gak mau kan lama-lama disini??” (Mas Angga)
langkahku perlahan sulit digerakkan... Ya Tuhan, kenapa dengan kakiku?? Aku gak mau mematung seperti ini? (Dalam hatiku)
Quote:
semoga kau tidak mengecewakan istrimu seperti kau mengecewakan sepupuku Mariossa, dan semoga istrimu hatinya kuat dengan kekecewaan yang MUNGKIN akan kau perbuat lagi dan lagi” (Mas Angga)
Quote:
(setelah dua tahun lamanya, aku tak mendengar suaranya, .... ini dia suara yang membuatku ridu menggebu, menunggu kabar yang tak mentu, terakhir ku dengar suaranya dia berucap “Jaga diri kamu baik-baik, Dik” Apa?? Sekarang pun Dia masih manggil aku dengan sebutan “Dik”, dihari bahagianya aku sedikit bernostalgia, dan tiba-tiba air mataku tak terbendung lagi menetes perlahan jika mengingat pesan singkat yang kuterima dua tahun silam, Yah, dia memutuskanku lewat pesan singkat tanpa penjelasan, tanpa suara, tanpa terlihat batang hidung. Dan kini dia ada dihadapanku. Matanya, hidungnya, bahunya, masih sama seperti dulu. Enah mengapa Ucapan MAAF dan TERIMAKASIH darinya terdengar sangat sakit)
Quote:
Di taman Kota.
Di luar Gedung pernikahan tepatnya di taman kota. Yang kebetulan malam sekarang adalah malam minggu.... meski waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB suansan masih ramai dipadati segerombolan anak muda atau sepasang anak manusia yang sedang merajut cinta... dihiasi lampu-lampu kota. Yang entah terlihat oleh pandanganku sangat buram dan tak jelas. Mungkin karena air mataku yang terus mengalir.
Quote:
“teruslah menangis Ca, kali ini Mas gak akan ngelarang kamu menangis. Teruslah menangis Ca, kamu berhak untuk menangis, kamu berhak menangisi kesakitan kamu yang selama ini kamu pendam, menangislah Ca untuk setiap butiran air matamu akan berubah menjdi kekuatan baru, teruslah menangis Ca, sampai luka dihatimu habis....” (Mas Angga)
“Sssstttt.... sudah, kamu menangis saja, jangan banyak bicara jangan banyak menyangkal!! pundak yang Mas miliki masih bisa menampung tangisanmu, pelukan yang Mas miliki masih mampu menopang tubuhmu” (Mas Angga)
(Yah, inilah hak ku untuk menangis saat yang tepat untuk menangis , toh disini gak ada seorangpun yang aku kenal selain Mas Angga, disini semua orang acuh tak acuh dan akupun menangis semampuku melumatkan semua rasa sakit didalam dada... yah, karena akupun bukan dewa... aku hanya manusia biasa. wajahku terbenam di dada Mas Angga... pelukanku semakin erat. Dan Mas Angga pun mengelus kepalaku dengan penuh kasih sayang tanpa sepatah kata).
Kami berdua diam membisu, berpelukan kurang lebih sepuluh menit. Mas Angga yang biasa bawel dan paling gak suka liat aku nangis, kini membiarkanku begitusaja. sesekali Mas Angga mengusap air mata yang berlinang dipipiku.
Quote:
"Tapi aku dengan Mas Fajar putusnya baik-baik. dan atas kesepakatan bersama... kalaupun diundang sepertinya gak terlalu terluka. komunikasi aku sama dia masih baik sampe sekarang. Mungkin gak yah, Mas Fajar ngundang aku nantinya??"
“Yeeee... ngarep banget diundang!.. ada juga lho Ca, yang kedua belah pihak itu sepakat buat ngubur atau ngelupain para mantan dengan gak ngundang mereka. Karena mereka tau itu menyakitkan, atau bisa meluakai satu sama lain.... apalagi yang pasangannya cemburuan. Biasanya mereka sepakat buat gak ngundang para mantan” (Mas Angga)
“Berarti tadi istrinya gak cemburuan yah?” (Aku)
“Ya belum tentu juga sih, kadang ada yang mengundang para mantan Cuma untuk pamer atau panas-panasan atau nunjukkin kalo mereka sudah bahagia tanpa mantan. Ada juga yang tulus mengundang untuk meminta do’a restu” (Mas Angga)
“Ohhh.. iya Mas, Pantes ajah di Medsos juga kadang rame banget panas-panasan, pasang foto prewed, pasang foto mesra mereka berdua.... bahkan ada yang tega nge tag gitu ke para mantannya...” (Aku)
Quote:
tapi Mas Rasa selama berhubungan pacar-pacaran dulu, Mas gak pernah ngelakuin hal yang fatal deh... kaya semacem diselingkuhi, atau menyelingkuhi, memutuskan sepihak, atau backstreet gitu... Mbak Pipit juga, gitu sama mantan-mantannya setahu Mas sih semuanya gak ada masalah.....
Quote:
pernikahan itu emang penting. Dimana momentyang paling ditunggu-tunggu oleh semua pasangan. Yang jelas jangan sampe ada dendam diantara semuanya. Kita saling mendo’akan satu sama lain, semakin banyak tamu yang datang untuk mendo’akan semakin bagus. Dan yang lebih pentingnya lagi. Kita gak usah pamer atau panas-panasan gitu, cukup kita tunjukkin kebahagiaan kita terhadap pasanganyang dimiliki sekarang. Buat apa pesta megah tapi ada hati yang terluka? Banyak yang menggunjing, tidak merestui?” (Mas Angga)“Iya ya Mas yah... banyak juga pasangan yang nikah gak ada kabar, tau2 udah bahagia punya anak-anak yang lucu..... malah lebih bahagia...”
“Iya Ca, maksud Mas gitu. Kamu tuh, ya.... pikirin ajah gimana biar kamu cepet dapet pengganti, jangan nunggu undangan terus... kamu duluan yang sebar undangan juga gak papa!” (Mas Angga)
“Iya Mas... tapi gak semudah itu (-_-)” (Aku)
“Jodoh emang gak kemana, tapi kamu juga harus berusaha kemana-mana....” (Mas Angga)
“Iya.. iya... siap BOS! Makasih banyak untuk hari ini ya mas ya.... banyak banget pelajaran yang aku terima... sebagai ungkapan terimakasihku aku mau kok jadi pagar ayu nanti kalo Mas Angga sama Mbak Pipit nikahan
Quote:
"Ok kalo gitu yuuuk pulang... udah gak usah sedih-sedih lagi... besok kita have fun lagi bareng-bareng..."
Diubah oleh childlsthaa 22-03-2019 19:59
0
608
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan