- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Puluhan Pria Bersenjata Serang Lahan Garapan


TS
luko.belita
Puluhan Pria Bersenjata Serang Lahan Garapan

Sembilan mobil masuk ke kawasan tanah garapan di Labuhan Deli, Deliserdang. Pria-pria bersebo lengkap senjata keluar dari mobil dan memadamkan listrik di kawasan itu. Lalu, lima rumah mereka rusak.
Penyerangan terjadi di lahan garapan Pasar IV, Desa Manunggal, Kec Labuhandeli, Deliserdang, Minggu (17/3) sekira pukul 03.00 WIB. Para penyerang membawa klewang, martil hingga pistol.
Adi (40), salah seorang warga, mengatakan saat itu sedang jaga malam (ronda kampung) bersama tiga temannya.
Tiba-tiba sembilan mobil pribadi masuk ke kawasan garapan tempat tinggal mereka.
Adi terkejut dengan kedatangan puluhan pemuda itu. Lalu, pemuda-pemuda itu memadamkan aliran listrik.
Dalam keadaan gelap gulita, puluhan pria yang juga menggunakan sebo atau penutup wajah, bersenjata martil besar, kelewang dan pistol mengancam Adi maupun teman-temannya agar tidak lari.
Adi dan dua temannya yang terkepung, tak bisa melawan saat mereka diikat oleh para penyerang. “Aku ingat kali, masih jam 3 pagi. Waktu mereka datang lampu langsung dimatikan. Kami diancam jangan lari. Mereka langsung ikat kami pakai tali,” cerita Adi.
Setelah itu, sambung Adi, para pemuda itu menghancurkan rumah yang baru dibangun di kawasan tersebut. Perusakan juga dilakukan terhadap sejumlah pondasi rumah yang akan dibangun.
Para pelaku mengancam akan menembak warga yang coba keluar rumah untuk melihat aksi mereka. “Mereka tidak lama, ada sekitar setengah jam menghancurkan ini semua. Ada 5 rumah mereka hancurkan.
Terus mereka pergi kabur membawa mobil keluar dari lokasi,” beber Adi, yang merupakan penggarap di tempat itu.
Hal sama juga dikatakan Didik, teman ronda Adi yang berhasil kabur. Pria berusia 35 tahun ini mengaku sempat dikejar pelaku dan diancam akan ditembak. Namun, para pelaku gagal menangkapnya lantaran keburu masuk ke rumah warga.
“Mencekam kali malam itu. Saya waktu dikejar sempat diancam mau ditembak. Rupanya ada kawannya bilang jangan tembak belum ada intruksi, makanya saya selamat,” celoteh Didik.
Setelah puluhan pemuda itu meninggalkan lahan seluas 1 hektar tersebut, masyarakat keluar rumah dan menolong Adi yang terikat.
“Saya bersama masyarakat menolong Pak Adi yang terikat. Kami sempat temukan martil dan HP pelaku yang tinggal di lokasi,” beber Didik.
Syaifal, selaku ketua penggarap menyayangkan sikap OTK yang melakukan penyerangan tersebut. “Ini perbuatan pengecut. Kita minta kepada Bapak Kapolda untuk mengusut mafia tanah yang menggunakan dan membayar preman,” tegas Syaifal.
Ditambahkan Syaifal, berdasarkan laporan dan bukti, para pelaku menggunakan pistol dan berbadan tegap. “Rencananya, besok (Senin) kami akan melapor ke Polda. Semua bukti yang ada akan kami serahkan ke polisi. Ini negara hukum, bukan preman. Kami ingin mafia tanah ini segera diusut,” pinta Syaifal.
Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan Iptu Bonar Pohan ketika dikonfirmasi mengatakan telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. “Kasusnya kita limpahkan ke Polres Belawan,” kata Pohan. (syamsul)
https://metro24.co/puluhan-pria-bers...n-garapan/?amp
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penggarap nya punya izin dari pemilik lahan ga ?
Ormas nya sudah pasti loreng merah, kan daerah kekuasaan nya
Begitulah situasi di kota medan dan sekitarnya jelang pemilu, dimana2 TAMBAH RAWAN , petak dari bocah hingga manula aktif berbuat kriminal

Petisi DOM kan Sumut
3
2.3K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan