Teman-teman penggiat,pencinta, penikmat dan sejenisnya, apakah kalian tau selama kalian berkegiatan di alam bebas (alam liar) selain kalian ada yang hidup dan berkegiatan di sekitaran kalian ?, Ekosistem adalah hal penting yang harus diperhatikan selama kalian berkegiatan di alam bebas (alam liar), dimana hal tersebut sebenarnya kewajiban bagi kita sebagai manusia untuk memperhatikan Lingkungan Sekitar yang berarti kita harus peka terhadap sekitar kita, Teruntuk yang berkegiataan di Rimba dan Gunung apakah kalian tahu status kawasan yang kalian jamah, seperti Status Cagar Alam, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan lain-lain, hal ini menjadi penting saat kita sering berkegiatan di alam bebas(alam liar), agar kita mengerti apa yang harus kita lakukan, kita perbuat, kita pahami.

Sadar adalah kunci dari kepekaan, karena sadar membuat "yang hidup akan menjadi benar-benar hidup dan hidup memang untuk hidup", liatlah disekitar kita sekeliling kita untuk orang-orang yang berada di area Urban apakah kalian sadar bahwa lingkungan kalian sudah berganti dari kayu menjadi besi-besi besar dan beton-beton angkuh?, untuk yang berada di Sub Urban-Rural kaliaan adalah kunci dari kehidupan Urban yang penuh dengan keangkuhan langkah-langkah manusia yang lupa bahwa asal mereka dari Tanah, mereka lupa bahwa keseharian mereka jarang sekali menginjak tanah, hanya Aspal, Keramik dan penutup-penutup yang menghalangi tanah untuk bercumbu dengan kulit manusia.

Langsung Cus Ke Topik awal saja

Sesuai dengan judul "EKSPEDISI HARIMAU JAWA"apa itu ekspedisi Harimau Jawa ?, sebenarnya Ekspedisinya ini adalah "EKSPEDISI PENCINTA ALAM INDONESIA : MENJEMPUT HARIMAU JAWA". Ekspedisi ini adalah kelanjutan dari Ekspedisi Harimau Jawa Kelompok Pencinta Alam pada tahun 1997 di Taman Nasional Meru Betiri, dari hasil ekspedisi 1997 menghasilkan temuan bahwa Harimau Jawa belum punah seperti yang dinyatalam oleh International Union for Conservation of Nature(IUCN) pada 1973 dan selanjutnya di dukung oleh World Wide Fund for Nature (WWF) pada 1996.

Pada 2018 Ekspedisi dilakukan kembali di Taman Nasional Ujung Kulon yang membuhkan hasil yang membuktikan bahwa Harimau Jawa belum punah dengan data-data temuan lapangan, ekspedisi ini menindak lanjuti beredarnya screen shot video yang menunjukan seekor Kucing Besar sedang berjalan setelah menyantap mangsa.


Screen Shot Video Tahun 2017 di Taman Nasional Ujung Kulon

Sebenarnya Selain di Ujung Kulon (Banten), berita-berita dari Warga yang bermukim di pinggiran hutan, menjadi saksi bahwa Harimau Jawa belum punah dan juga Kesaksian Warga melihat Harimau Jawa dan mereka TIDAK PERCAYA BAHWA HARIMAU JAWA TELAH PUNAH, karena mereka masih melihat langsung Harimau Jawa masih ada.

Harimau Jawa adalah Top Predator atau Predator teratas di dalam Rantai makanan eksositem di Pulau Jawa, yang berarti bila mana stetment yang mencuat pada 1973 bahwa Harimau Jawa sudah Punah, Rantai makanan tertanggu dan bisa jadi banyak Hewaan-hewan (Prey) menjadi Over Populasi

Paradigma Inilah yang membuat Stereotip dan Stigma, yang berarti bahwa Jawa tidak mampu melesatrikan lingkungan sekitarnya