

Hai agan dan sista! Selamat datang di thread Gimi!
Apa kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu ya.

Berbicara soal tempat wisata? Hmm. Pasti tidak pernah ada habisnya. Banyak sekali yang bisa kita eksplor dari tempat wisata. Mulai dari segi arsitekturnya, sejarahnya, kesenian dan budayanya, maupun kuliner khas yang ada di tempat tersebut.
Pada kesempatan kali ini, saya akan share salah satu tempat wisata yang mungkin bisa menjadi rekomendasi bagi agan dan sista saat
#visitsingapore

Salah satu tempat wisata yang bisa agan dan sista kunjungi saat ke Singapura adalah Peranakan Museum. Dari pada penasaran, yuk kita langsung lihat lebih lanjut ada apa saja sih di Peranakan Museum?


Sumber :
Eksterior Bangunan 1,
Eksterior Bangunan 2,
Eksterior Bangunan 3
Quote:
Peranakan Museum merupakan museum yang berisikan seni dan budaya dari komunitas Peranakan di Asia Tenggara. Museum ini merupakan bangunan kolonial yang bernuansa klasik eklektik yang berisikan segala macam benda-benda rumah tangga, tekstil, perhiasan, dan masih banyak lagi.
Bangunan ini dulunya adalah Sekolah Tao Nan yang dibangun pada tahun 1912. Lalu pertama kali dikonversi menjadi Museum Peradaban Asia pada tahun 1994, yang kemudian dibangun kembali menjadi Peranakan Museum pada tahun 2008.

Sumber :
Peta
Quote:
Lokasi Peranakan Museum :
39 Armenian St, Singapore 179941
Jam buka Peranakan Museum :
Buka setiap hari jam 10 pagi sampai jam 7 malam
Jumat jam 10 pagi sampai jam 9 malam.
Nomor yang dapat dihubungi :
+65 63327591
Harga tiket Peranakan Museum :
Dewasa $13
Senior 60 tahun keatas dan anak-anak $9
Akses ke Peranakan Museum :
Menggunakan MRT. Stasiun MRT terdekat adalah City Hall MRT atau Bras Basah MRT.
Level 1 - Introduction
Lantai 1 - Pengenalan

Sumber :
Level 1
Quote:
Pada lantai satu di Peranakan Museum berisikan pengenalan mengenai Peranakan, sejarah-sejarah Peranakan di Singapura, dan masih banyak lagi. Singapura merupakan negara dengan berbagai macam ras yang tinggal dan menetap dinegara ini. Campuran ras yang paling dominan di Singapura adalah Melayu, Tionghua, India, dan yang paling sedikit adalah Eurasia. Hal ini menjadikan warga Singapura menjadi warga yang bertoleransi tinggi dan berwawasan luas. Karena saling menerima, mempelajari budaya, adat, dan kebiasaan dari ras yang berbeda.
Dengan adanya fenomena tersebut, muncullah istilah "Peranakan" yang berarti 'lahir di sini' dalam bahasa Melayu, dan mengacu pada keturunan pedagang asing yang menikah dengan wanita lokal di Asia Tenggara berabad-abad yang lalu. Masyarakat Peranakan Singapura sebagian besar adalah Tionghua Peranakan, keturunan pedagang Tionghua yang menetap di pelabuhan Penang dan Singapura dari abad ke-19.

Level 2 - Weddings
Lantai 2 - Pernikahan

Sumber :
Level 2
Quote:
Pada lantai dua di Peranakan Museum ini, kita bisa menjelajahi tentang ritual pernikahan tradisional Peranakan. Misalnya seperti Chiu Thau dan Lap Chai. Chiu Thau merupakan upacara sembahyang untuk melakukan penghormatan kepada Tuhan, alam, leluhur, orang tua, dan kedua mempelai. Lap Chai merupakan proses pertukaran hadiah untuk pernikahan.
Di lantai dua ini juga ditampilkan kamar pernikahan khas Peranakan serta elemen-elemen penting yang harus ada di dalam pernikahan. Untuk pernikahan Peranakan yang tradisional ini bisa memakan waktu hingga 12 hari loh gansis..


Sumber :
Pakaian Pengantin dan Aksesoris
Quote:
Pakaian pengantin seperti ini sebagian besar digunakan oleh Peranakan Malaka dan Singapura dari akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Warna pakaian pernikahan konsisten, yaitu warna merah. Warna ini sangat disukai oleh orang Cina Peranakan untuk pernikahan mereka.
Untuk dalamannya sendiri, pengantin laki-laki dan wanita menggunakan katun putih. Katun putih berfungsi untuk melindungi pakaian pernikahan dari keringat yang dihasilkan dikarenakan menggunakan pakaian berat dan rumit ini di iklim tropis.
Penggunaan motif pada pakaian pernikahan Peranakan adalah burung phoenix dan peony. Meskipun motif ini juga ditemukan pada pakaian pernikahan dari Penang, tetapi terdapat sedikit perbedaan pada warna dan pilihan motif.


Sumber :
Kerajinan Manik-Manik dan Sulam
Quote:
Orang-orang Peranakan senang menggunakan manik-manik dan sulaman sebagai hiasan pada pakaian, aksesori, barang-barang fungsional, barang-barang dekoratif untuk rumah dan hiasan yang digunakan pada berbagai acara khusus.
Peranakan sangat terkenal dengan manik-manik mereka. Pada awal abad ke-20 beberapa karya manik-manik Peranakan dianggap sebagai yang terbaik di dunia. Hal tersebut dikarenakan komposisi motif dan warna yang tercipta. Banyak motif yang terinspirasi oleh bordir Inggris atau pola tusuk silang.
Keterampilan dalam membuat manik-manik dan sulaman bagi orang Tionghua Peranakan menjadi suatu tradisi yang diharapkan dari menantu perempuan. Gadis-gadis muda dari keluarga Peranakan yang kaya pun juga diharapkan memiliki keterampilan dalam membuat kerajinan manik-manik dan sulaman.

Level 3 - Peranakan's Life
Lantai 3 - Kehidupan Peranakan

Sumber :
Bahasa
Quote:
Pada lantai tiga di Peranakan Museum ini memberikan sedikit gambaran tentang kehidupan komunitas Tionghua Peranakan. Mulai dari bahasa, mode, agama, makanan, kehidupan publik, serta potret individu Peranakan yang signifikan.
Baik Baba Melayu, Penang Hokkien, atau bahasa Indonesia, bahasa merupakan bagian intrinsik dari kehidupan dan identitas komunitas Peranakan. Melalui Puisi Melayu (Pantun), dongeng CIna, atau lakon bahasa Peranakan merupakan warisan budaya komunitas yang telah dilestarikan dan dipromosikan dengan penuh semangat.


Sumber :
Agama
Quote:
Secara tradisional, orang Cina Peranakan memeluk agama yang dimana terdapat percampuran terhadap kepercayaan rakyat, pemujaan leluhur, konfusianisme, daoisme, dan budha yang dibawa oleh nenek moyang mereka yang berasal dari Cina Selatan. Keyakinan ini memberi Peranakan pemikiran untuk memahami hal duniawi dan spiritual.
Seiring dengan berjalannya waktu, orang Peranakan juga memeluk kepercayaan lain yang berasal dari komunitas lokal lainnya. Mereka juga mengembangkan tradisi dan kebiasaan mereka sendiri yang berbeda dari yang sebelumnya.


Sumber :
Kehidupan Publik
Quote:
Anggota dari komunitas Tionghua Peranakan memainkan peran aktif dalam bidang perdagangan, pemberian beasiswa, rekreasi, dibidang sipil dan politik. Mereka juga dijadikan wakil dari masyarakat luas untuk menjaga kepentingan lokal melalui platform seperti dewan legislatif (di Straits Settlements), dewan penasihat, asosiasi dan kelompok masyarakat sipil lainnya. Keterlibatan semacam ini juga memberikan peluang bagi komunitas untuk berinteraksi dengan anggota dari segmen masyarakat lainnya.


Sumber :
Jamuan
Quote:
Makanan Peranakan yang berupa
Chinese Fooddimodifikasi dengan pengaruh lokal (Melayu, India, Thailand dan Indonesia) dan Eropa. Banyak wanita Peranakan di masa lalu adalah koki terampil yang secara kreatif menggunakan bahan-bahan baru dan resepnya dimodifikasi agar sesuai dengan selera keluarga mereka. Dengan adanya ini, menjadi suatu alasan mengapa masakan Peranakan memiliki banyak variasi hidangan mulai dari regional dan versi keluarga yang unik dan makanan penutup.
Selain itu, terdapat juga pameran piring-piring keramik yang berwarna-warni. Piring keramik ini disebut Kamchengs. Setiap piringnya memiliki detail-detail ilustrasi dan perpaduan warna yang cantik tentunya.

Sumber :
Peranakan Museum
Wah secara keseluruhan Peranakan Museum sangat menarik ya? Banyak yang bisa kita pelajari. Mulai dari sejarah bagaimana munculnya Peranakan, adat dan istiadat Peranakan, melihat secara langsung kerajinan khas Peranakan, dan masih banyak lagi.
Semoga ane bisa berkesempatan untuk mengunjungi Singapura dan melihat Peranakan Museum secara langsung dan mempelajari hal-hal baru.
Sumber :
Peranakan Museum 1
Peranakan Museum 2
Peranakan Museum 3
Peranakan Museum 4
Quote: