- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jika Tidak Ingin Mendapat “Quote”, Komentar Tak Sopan di Kaskus Tak Usah Nulis


TS
Surobledhek746
Jika Tidak Ingin Mendapat “Quote”, Komentar Tak Sopan di Kaskus Tak Usah Nulis
Quote:
Jika Belum Siap Mental Terhadap Komentar Yang Hadir di Artikel Yang Dibuat, Sebaiknya Urungkan NiatDulu Buat Menulis

Spoiler for Opini Yang Membuat Anda Tercengang:
Tidak sedikit dari pengguna kaskus yang setelah menulis mendapat komentar yang tidak sesua dengan keinginannya. Padahal di kolom komentar bagian kiri atas ada ttik tiga mendatar, buat “lapor gan”. Jadi harusnya tinggal klik “lapor gan” semua selesai. Moderator akan segera menghapus komentar yang tidak layak.
Masalah kemudian timbul dan menjadi perbincangan grup komunitas ketika ada seseorang yang melakukan “ quote” terhadap komentar tersebut. harusnya marahnya kepada pemberi komentar, bukan kepada tukang “quote”. Selama komentar tdak dilaporkan kepada moderator berarti yang memeliki lapak setuju saja ada keomentar tersebut.
Seperti halnya media sosial yang lain, di Kaskus juga berkumpul berjuta mata. Setiap saat selama 24 jam pasti ada yang membuka dan membaca tulisan/artikel apa pun yang ada di sana. Sesuai dengan maksud didirikannya Kaskus.
“Kaskus adalah forum diskusi online tentang hobi dan minat. Temukan teman sehobi dan gabung dengan ribuan komunitas di Kaskus di kelola oleh PT Media Indonesia”
Sebelum menjadi komunitas di Kaskus, seharusnya seseorang sudah tau konsekuensi yang akan dihadapi. Dari sekian tuja mata yang membaca, terdapat sekian juta kepribadian yang secara langsung akan berhadapan dengan artikel yang kita buat. Lalu, timbul anggapan jika belum siap menghadapi sekian tuja pembaca lebih baik urungkan saja niat menulis di Kaskus.
Jika nekad juga mau menulis, karena alasan hobi menulis. Carilah bahasan yang tidak menyinggung masalah hubungan laki-laki dan wanita. Apalagi menyasar hubungan intim. Istilah-istilah dalam hubungan intim seharusnya selalu dihindari. Dengan demikian ketika datang komentar pada kita tidak mungkin sekonyong-konyong menjurus ke arah yang menjurus alat-alat vital atau hubungan sexual.
Jangan salahkan komentar yang datang setelah membaca tulisan kita. Mereka punya hak penuh menilai ke mana arah tulisan kita. Menilai seperti apa tulisan kita. Walaupun menurut kita benar. Tulisan kita mengulik masalah hubungan keluarga yang seharusnya jadi contoh atau pembelajaran buat pembaca. Itu dari sisi pemikiran kita.
Kemungkinan dari sudut pandang orang lain, berdasarkan pengalaman pribadi dan lingkungan pembaca siapa yang menyangka. Namanya juga Kaskus adalah Forum diskusi sesame hobi, pasti kita akan menemukan orang-orang yang memiliki hobi sejenis. Walaupun cara pandang hobi tersebut berlawanan dengan situasi kita.
Masalah kemudian timbul dan menjadi perbincangan grup komunitas ketika ada seseorang yang melakukan “ quote” terhadap komentar tersebut. harusnya marahnya kepada pemberi komentar, bukan kepada tukang “quote”. Selama komentar tdak dilaporkan kepada moderator berarti yang memeliki lapak setuju saja ada keomentar tersebut.
Seperti halnya media sosial yang lain, di Kaskus juga berkumpul berjuta mata. Setiap saat selama 24 jam pasti ada yang membuka dan membaca tulisan/artikel apa pun yang ada di sana. Sesuai dengan maksud didirikannya Kaskus.
“Kaskus adalah forum diskusi online tentang hobi dan minat. Temukan teman sehobi dan gabung dengan ribuan komunitas di Kaskus di kelola oleh PT Media Indonesia”
Sebelum menjadi komunitas di Kaskus, seharusnya seseorang sudah tau konsekuensi yang akan dihadapi. Dari sekian tuja mata yang membaca, terdapat sekian juta kepribadian yang secara langsung akan berhadapan dengan artikel yang kita buat. Lalu, timbul anggapan jika belum siap menghadapi sekian tuja pembaca lebih baik urungkan saja niat menulis di Kaskus.
Jika nekad juga mau menulis, karena alasan hobi menulis. Carilah bahasan yang tidak menyinggung masalah hubungan laki-laki dan wanita. Apalagi menyasar hubungan intim. Istilah-istilah dalam hubungan intim seharusnya selalu dihindari. Dengan demikian ketika datang komentar pada kita tidak mungkin sekonyong-konyong menjurus ke arah yang menjurus alat-alat vital atau hubungan sexual.
Jangan salahkan komentar yang datang setelah membaca tulisan kita. Mereka punya hak penuh menilai ke mana arah tulisan kita. Menilai seperti apa tulisan kita. Walaupun menurut kita benar. Tulisan kita mengulik masalah hubungan keluarga yang seharusnya jadi contoh atau pembelajaran buat pembaca. Itu dari sisi pemikiran kita.
Kemungkinan dari sudut pandang orang lain, berdasarkan pengalaman pribadi dan lingkungan pembaca siapa yang menyangka. Namanya juga Kaskus adalah Forum diskusi sesame hobi, pasti kita akan menemukan orang-orang yang memiliki hobi sejenis. Walaupun cara pandang hobi tersebut berlawanan dengan situasi kita.
Quote:
Contoh sederhana, ketika kita membicarakan tentang mesranya hubungan suami isteri sebagai suatu keluarga. Bagi kita yang sehari-hari berada dalam keluarga yang bahagia pasti akan memberikan tanggapan, bahwa sudah selayaknya ayak sebagai kepala keluarga memberi perintah dan memberi contoh kepada seluruh anggota keluarga.
Sekarang kita lihat dari sisi seseoran gyang hidup dalam lingkungan keluarga, dimana fungsi ayah tidak berada pada tempatnya. Misalnya, seorang remajaj putri yang hidup dalam sebuah keluarga dengan ayah tiri. Hari-hari hidup sebagai pelayan napsu bejat yang ayah tiri. Kemudian membaca tulisan kita tentang indah nya sebuah keluarga. Apa yang terbayang di pikirannya?
Sekarang kita lihat dari sisi seseoran gyang hidup dalam lingkungan keluarga, dimana fungsi ayah tidak berada pada tempatnya. Misalnya, seorang remajaj putri yang hidup dalam sebuah keluarga dengan ayah tiri. Hari-hari hidup sebagai pelayan napsu bejat yang ayah tiri. Kemudian membaca tulisan kita tentang indah nya sebuah keluarga. Apa yang terbayang di pikirannya?
Spoiler for Alasan Penting:
Tentu saja mereka protes. Keindahan keluarga yang ada dalam tulisan kita, jadi penampar yang keras buat mereka. Akhirnya wajar jika kekesalan dalam tulisan kita dituangkan dalam komentar.
Begitu juga tentang artikel-artikel lainnya. Walau menurut kita sudah benar dan layak baca. Menurut sudut pandang kita. Pasti menurut orang lain tidak demikian.
Akhirnya wajar jika pada saat kita mengunggah tulisan yang berkenaan dengan sesuatu yang kita harapkan mendapat respon positif, malah yang keluar adalah respon negative yang sangat tidak kita inginkan. Yang lebih mengerikan adalah ketika kata-kata kotor tertulis besar pada kolom komentar di artikel kita. Kemudian “quote” pula bersama-sama. Latas yang salah siapa? Kita atau orang lain yang memberikan “quote” atau kita yang belum siap terhadap respon berlawanan dari topik yang menjadi tulisan kita.
Begitu juga tentang artikel-artikel lainnya. Walau menurut kita sudah benar dan layak baca. Menurut sudut pandang kita. Pasti menurut orang lain tidak demikian.
Akhirnya wajar jika pada saat kita mengunggah tulisan yang berkenaan dengan sesuatu yang kita harapkan mendapat respon positif, malah yang keluar adalah respon negative yang sangat tidak kita inginkan. Yang lebih mengerikan adalah ketika kata-kata kotor tertulis besar pada kolom komentar di artikel kita. Kemudian “quote” pula bersama-sama. Latas yang salah siapa? Kita atau orang lain yang memberikan “quote” atau kita yang belum siap terhadap respon berlawanan dari topik yang menjadi tulisan kita.
Quote:
Menurut Wikipedia, Quote bahasa Indonesianya adalah kutpan yang merupakan penglangan satu atau ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi yang dikutip itu terkenal atau secara tersurat dihubungkan dengan kutipan sumber aslinya, dan ditandai dengan tanda petik.
Quote:
Kini semua terserah anda. Ingin menulis atau segera berhenti darikomunitas menulis. Tidak ada yangmenyuruh dan tidak ada yang melarang. Semua hanya hobi belaka.
Jika belum siap berhadapan dengan sekian juta mata pembaca dengan sekian juta komentar sebaiknya persiapkan mental dulu. Jika sudah siap dengan datangyan komentar positif dan negatif terhadap artikel yang kita tulis.
Selamat menulis dan selamat berkarya.
Selamat menulis dan selamat berkarya.
Baca juga:
tidak usah sombong
Diubah oleh Surobledhek746 07-04-2019 13:53






hvzalf dan 11 lainnya memberi reputasi
12
3.8K
Kutip
194
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan