- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kecuekanku Terhadap ''Mantan'', Berbuntut sebuah Undangan


TS
amrulseven
Kecuekanku Terhadap ''Mantan'', Berbuntut sebuah Undangan
Kecuekanku Terhadap 'Mantan', Berbuntut sebuah Undangan
Sebelumnya ane amrulseven mengucapkan banyak terimakasih pada agan dan sista yang sudah mampir ditread ane kali ini



Quote:
Cerita bermula ketika aku menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMA, aku sudah sjak lama mengenalnya bahkan kita sering lempar senyum dan sapa setiap bertatap mata, untuk penggambaranya mantanku ini memiliki typikal rambut berponi dan menggunakan sebuah kaca mata untuk membantu penglihatanya, bukan hanya sebagai alat bantu saja melainkan kaca mata tersebut menambah manis diwajahnya, pada era sekolahku dulu belum ada smartphone canggih seperti sekarang ini, melainkan masih menggunakan sebuah handphone yang hanya bisa dipakai untuk melakukan panggilan dan mengirim pesan instan
Quote:
Tiba saat kelelulusan, ' kapan lagi aku bisa bertemu denganya' gumanku, kuberanikan diri untuk mendekat dan meminta nomor telfonya, karena saking akrabnya tidak lah sulit aku mendapatkan kontak tersebut, lalu berlanjutnya hubungan kami melalui pesan sms, butuh waktu untuk memantapkan hati mengungkapkan perasaan tersebut ke dia, hari demi haripun berganti tepat sekitar 5 bulanan barulah terungkap perasaan tersebut, bahkan aku ingat betul hari itu karena bertepatan dengan awal bulan ramadhan
Quote:
Hubungan aku dan dia pun berlanjut dengan hubungan jarak jauh, atau biasa disebut dengan LDR, dan terlebih lagi kami menempuh pendidikan di universitas berbeda, jarak universitarku dengan dia cukup lumayan dengan jarak tempuh sekitar 1 jam mengginakan sepeda motor, jika menggunakan kendaraan umum akan lebih lama tentunya.
Quote:
Hubungan kami pun cukup baik, pada awal - awal semester kami biasa untuk ketemuan, tentunya aku sebagai laki - laki lah yang menemuinya, setiap kita bertemu kita habiskan untuk sekedar jalan ataupun makan, sekali kali kuajaknya dia ke tempat wisata yang dia inginkan. dan untuk memperjelas hubunganku tersebut kubernaikan diri berkenalan dengan orang tuanya, orang tuanya pun tersenyum seperti memberikan lampu hijau kepadaku
Quote:
Namun Hubungan tersebut kian memburuk ketika aku mulai masuk kedalam dunia wirausaha dan sambil menjalani rutinitas kuliahku, usaha kecil tersebut ialah membuka sebuah warnet dan menjual pakaian secara online, hubunganku denganya pun makin merenggang dikarena aku lebih fokus ke duniaku sendiri, aku dan dia sudah semakin jarang bertemu, bahkan mungkin 2 bulan sekali kita bertemu sekali, dalam hatiku ini juga demi dirimu beserta kekhawitaranku dimasa depan kelak, hubungan ku dan diapun terputus hampir tidak ada satu kotak apapun hingga hampir setahun, hingga pada akhirnya dia mengajaku untuk bertemu, kamipun bertemu disuatu tempat disalah satu kota besar di jawa timur.
Quote:
Hari pertemuan yang disepakti pun tiba, aku berangkat memang agak terlambat, sesampainya ditempat, aku langsung menuju ketempat yang sudah kita sepakati, kulihat dari jauh dia sudah menunggu sambil duduk disebuah kursi taman, Dikarenakan dia yang datang lebih awal maka kusapa dengan halus dan sapaanku pun dibalas dengan senyumnya sambil melontarkan, kamu sekarang kurusan ya, aku pun hanya senyum sambil memandang ada sesuatu yang dibawa ditanganya, kutahu kertas tersebut adalah sebuh undangan, sambil kupandang matanya yang berkaca - kaca, dia pun ini buat kamu, aku sudah dijodohkan maafkan aku, lalu kuterima undangan tersebut sambil menjabat tanganya kuucapapkan 'selamat ya' sambi menunduk dan pergi menjauh.
Diubah oleh amrulseven 17-03-2019 06:03
5
763
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan