Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

EriantoajiAvatar border
TS
Eriantoaji
Saat Suara Terbeli
Quote:



Saat Suara Terbeli


Bukan Rahasia umum lagi bahwa politik uang adalah hal jamak yang masih selalu terjadi setiap pesta demokrasi terjadi di Negeri ini. Suatu hal yang tidak terpisahkan bagaimana kekuasaan dan uang adalah dua mata koin yang tak terpisahkan.

Walaupun sudah jadi rahasaia umum, studi tentang politik uang dan jual beli suara di Indonesia masih tergolong sangat minim. Tentunya ini sangat aneh, mengingat praktek tersebut sudah bukan hal baru dan masyarakat cenderung melakukan pembiaran tanpa adanya laporan terhadap pihak berwenang.

"Fakta yang terjadi adalah praktik politik uang di Indonesia tidak sedikit."

Salah satu fakta tersebut, terungkap dalam sebuah penelitian terdahulu. Dalam penelitian itu disebutkan, "masyarakat Indonesia cenderung lebih terbuka untuk berbicara mengenai uang yang mereka terima saat pemilu."

Tentu saja ini menarik betapa terbukanya masyarakt Indonesia terhadap politik uang dan malah cenderung memilih sesuai nominal yang ada. Tapi penelitian tentang politik uang dan jual beli suara di Indonesia masih sangat jarang. Kalaupun ada umumnya datanya bersifat anekdotal (bias). Hanya KPK saja yang pernah melakukan survei terhadap politik uang dan hasilnya cukup mencengangkan. Berikut data yang saya kutip dari KPK. "Berdasarkan hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan pada 2013 lalu, sebanyak 71,72% responden di 11 kota di Indonesia menganggap politik uang itu adalah hal yang lazim."

Dengan hasil temuan ini tentu saja memang mengindikasikan sesuatu yang janggal di tengah - tengah masyarakat kita ini. Hingga muncul sebutan - sebutan khas menjelang pemilu seperti "serangan fajar" atau "Terima Uangnya bukan Orangnya" adalah indikasi bahwa memang politik uang sudah sangat menjangkiti demokrasi di negeri ini. Tentunya harus ada langkah kongkrit dari pemerintah maupun akademisi untuk melakukan penelitian mendalam terhadap permasalahan ini. Dan hasilnya digunakan untuk acuan mengedukasi masyarakat. Meski demikian masih perlu lemabaga nonpemerintah untuk berperan aktif dalam mengedukasi hal ini.

Lalu sebagai generasi muda langkah apa yang harus kita lakukan sebagai bentuk penolakan terhadap praktik - praktik tersebut. Tentunya sebagai generasi milineal yang melek informasi dan umumnya lebih berpendidikan daripada generasi diatasnya, harusnya mulai menanamkan sifat anti korupsi sejak dini dan mau menolak segala bentuk penyimpangan politik ini agar praktik - praktik tersebut segera ditinggalkan. Walau pada praktiknya tidak instan tapi kunci dari keberhasilan menghapus kebobrokan siatem ini dimulai dari kesadaran individu. Karena apabila masyarakatnya cerdas dan menolak segala bentuk politik uang tentu pemipin yang kita dapat adalah pemimpin yang baik. Karena sebenarnya pemimpin itu tercermin dari sifat masyarakatnya. Masyarakat baik pemimpin pasti baik.

Diubah oleh Eriantoaji 15-03-2019 23:23
0
285
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan