- Beranda
- Komunitas
- KASKUS Kreator Lounge
Ingat Mati, Wahai Kau Koruptor


TS
idaalfaqieh
Ingat Mati, Wahai Kau Koruptor
Koruptor adalah pencuri

Awali semua dengan basmalah. Bismillahirrohmaanirrohim.
Ketemu lagi dengan diriku seorang Mahmud yang suka gaje. Kali ini karena tahun ini tahun politik, jadi masih politik ya. Korupsi, ehm satu kata yang bikin gimana gitu? Korupsi berarti penyelewengan, atau penyalah gunaan uang milik negara. Dengan lebih jelasnya korupsi itu ya, pencuri.

Sumber: https://www.zonareferensi.com/pengertian-korupsi/
Seperti kata seorang ahli di atas, korupsi juga termasuk perbuatan hina. Koruptor harusnya mendapat hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Bukan malah bisa leha-leha, bahkan ada beberapa yang masih melenggang bebas. Mereka seakan tak merasa bersalah karena perbuatannya. Coba kita lihat beberapa kasus korupsi besar di Indonesia. Yang masih hangat, kasus e-ktp yang berawal dari tahun 2010. Sampai sekarang belum beres juga.
Kerugian negara yang disebabkan ulah bang Setnov dkk itu nggak sedikit lho. Itu uang rakyat yang mereka curi. Tapi ko' terkesan di buat drama. Kek sinetron gitu. Sampai eneg saya lihatnya. Ada saja episode-episode baru yang di ciptakan sang aktris koruptor itu. Seakan tanpa rasa bersalah, mereka tak menyesali perbuatannya. Berakhir di jeruji besi pun tak membuat mereka kapok. Toh di hotel prodeo itu, mereka masih hidup. Di kasih makan, tempat tidur yang enak juga fasilitas spesial lainnya. Jadi, gimana mereka mau jera?
Hukum di Negeri ini memang belum sepenuhnya adil. Lihatlah ketika seorang ketahuan mencuri helm misalnya. Langsung deh, habis terkena amuk massa. Padahal kalau dipikir, berapa si harga helm yang dia curi? Sangat tak sebanding dengan perlakuan amuk massa. Kalau nggak segera ditolong, bisa melayang itu nyawa pencuri helm. Dan ketika sampai di meja hijau, hukuman yang di terima rakyat jelata ini sama sekali nggak ringan. Hukum terkesan runcing ke bawah, tumpul ke atas. Betul apa betul gaes?

Sumber: www.hipwee.com
Perbuatan mencuri alias korupsi ini, menjadi momok yang menakutkan. Bukan hanya negara yang di rugikan. Melainkan rakyatlah yang harus menanggung resikonya. Korupsi bisa dilakukan oleh siapa saja. Bahkan dalam lingkup terkecil sekalipun. Contoh, dalam keluarga. Emak-emak yang suka korupsi uang belanja. Atau pasukan bapak-bapak yang suka nilep jatah uang belanja? Ini nggak beda ya, alias sama saja.
Jangan begitu lah ya. Itu baru jadi bapak dan ibu rumah tangga. Gimana kalau jadi bapak dan ibu negara beneran. Mau jadi apa Negeri tercinta ini? Salah satu jalan keluar dari masalah ini adalah dengan penanaman pondasi agama yang kuat terhadap generasi penerus bangsa. Dimulai dari anak-anak kita. Jangan hanya kebutuhan materinya saja yang kita penuhi. Tapi pengenalan dan pendalaman agama sejak dini sangat penting.
Minimal dengan memberi tahu serta mencontohkan mana perbuatan baik. Mana perbuatan yang buruk. Dengan begitu, anak kita setidaknya sudah punya bekal mindset mana saja yang harus dia lakukan. Dan hal apa yang harus dia hindari. Yuk, kita siapkan generasi penerus bangsa yang bebas dari korupsi!
Ingat, hukum Alloh itu nyata lho. Pencuri akan masuk neraka. Jangankan uang rakyat segitu banyak. Dalam harta kita ada secuil hak orang lain saja akan ada nasabnya ko'. Itu hukum Alloh. Dan setiap kalian yang bernyawa juga akan mati.
Sudah siapkah kalian wahai sang koruptor menerima hukum Alloh?
Sekian gaje kali ini, semoga bisa di ambil hikmahnya ya.
Coretan IAf, 16 Maret 2019.
BelajarBersamaBisa

Awali semua dengan basmalah. Bismillahirrohmaanirrohim.
Ketemu lagi dengan diriku seorang Mahmud yang suka gaje. Kali ini karena tahun ini tahun politik, jadi masih politik ya. Korupsi, ehm satu kata yang bikin gimana gitu? Korupsi berarti penyelewengan, atau penyalah gunaan uang milik negara. Dengan lebih jelasnya korupsi itu ya, pencuri.

Sumber: https://www.zonareferensi.com/pengertian-korupsi/
Seperti kata seorang ahli di atas, korupsi juga termasuk perbuatan hina. Koruptor harusnya mendapat hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Bukan malah bisa leha-leha, bahkan ada beberapa yang masih melenggang bebas. Mereka seakan tak merasa bersalah karena perbuatannya. Coba kita lihat beberapa kasus korupsi besar di Indonesia. Yang masih hangat, kasus e-ktp yang berawal dari tahun 2010. Sampai sekarang belum beres juga.
Kerugian negara yang disebabkan ulah bang Setnov dkk itu nggak sedikit lho. Itu uang rakyat yang mereka curi. Tapi ko' terkesan di buat drama. Kek sinetron gitu. Sampai eneg saya lihatnya. Ada saja episode-episode baru yang di ciptakan sang aktris koruptor itu. Seakan tanpa rasa bersalah, mereka tak menyesali perbuatannya. Berakhir di jeruji besi pun tak membuat mereka kapok. Toh di hotel prodeo itu, mereka masih hidup. Di kasih makan, tempat tidur yang enak juga fasilitas spesial lainnya. Jadi, gimana mereka mau jera?
Hukum di Negeri ini memang belum sepenuhnya adil. Lihatlah ketika seorang ketahuan mencuri helm misalnya. Langsung deh, habis terkena amuk massa. Padahal kalau dipikir, berapa si harga helm yang dia curi? Sangat tak sebanding dengan perlakuan amuk massa. Kalau nggak segera ditolong, bisa melayang itu nyawa pencuri helm. Dan ketika sampai di meja hijau, hukuman yang di terima rakyat jelata ini sama sekali nggak ringan. Hukum terkesan runcing ke bawah, tumpul ke atas. Betul apa betul gaes?

Sumber: www.hipwee.com
Perbuatan mencuri alias korupsi ini, menjadi momok yang menakutkan. Bukan hanya negara yang di rugikan. Melainkan rakyatlah yang harus menanggung resikonya. Korupsi bisa dilakukan oleh siapa saja. Bahkan dalam lingkup terkecil sekalipun. Contoh, dalam keluarga. Emak-emak yang suka korupsi uang belanja. Atau pasukan bapak-bapak yang suka nilep jatah uang belanja? Ini nggak beda ya, alias sama saja.
Jangan begitu lah ya. Itu baru jadi bapak dan ibu rumah tangga. Gimana kalau jadi bapak dan ibu negara beneran. Mau jadi apa Negeri tercinta ini? Salah satu jalan keluar dari masalah ini adalah dengan penanaman pondasi agama yang kuat terhadap generasi penerus bangsa. Dimulai dari anak-anak kita. Jangan hanya kebutuhan materinya saja yang kita penuhi. Tapi pengenalan dan pendalaman agama sejak dini sangat penting.
Minimal dengan memberi tahu serta mencontohkan mana perbuatan baik. Mana perbuatan yang buruk. Dengan begitu, anak kita setidaknya sudah punya bekal mindset mana saja yang harus dia lakukan. Dan hal apa yang harus dia hindari. Yuk, kita siapkan generasi penerus bangsa yang bebas dari korupsi!
Ingat, hukum Alloh itu nyata lho. Pencuri akan masuk neraka. Jangankan uang rakyat segitu banyak. Dalam harta kita ada secuil hak orang lain saja akan ada nasabnya ko'. Itu hukum Alloh. Dan setiap kalian yang bernyawa juga akan mati.
Sudah siapkah kalian wahai sang koruptor menerima hukum Alloh?
Sekian gaje kali ini, semoga bisa di ambil hikmahnya ya.
Coretan IAf, 16 Maret 2019.
BelajarBersamaBisa
Diubah oleh idaalfaqieh 06-04-2019 16:45


hvzalf memberi reputasi
7
949
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan