Jora5074Avatar border
TS
Jora5074
Inspirasi dan Spirit Menulis dari Penulis Favorit
Bacaan ketika sekolah, kuliah, kerja pasti berbeda isinya. Ada kecenderungan berubah seiring berjalannya waktu. Umur pun bisa berpengaruh besar terhadap buku yang akan dilahap setiap hari. Yang jelas, membaca buku karya penulis favorit adalah pelajaran menulis paling dasar, paling sederhana, sekaligus paling manjur. (divapress/IG). Apa spirit dan inspirasi mereka bagi kita?

Berbicara tentang penulis favorit itu sangat beragam. Ada penulis tentang dunia politik, pendidikan, agama, fiksi dan sebagainya. Masing-masing punya karakter tersendiri dalam menyampaikan sebuah gagasan. Yang jelas kita bisa belajar banyak dari mereka baik cara menyampaikan tulisan, nilai moral dan spiritual kepada pembaca.

Ada penulis kenamaan yang bisa dijadikan tempat belajar menulis. Ada Tere Liye, Asma Nadia, Helvy Tiana, Hanum Salsabila, Dewi Lestari, Habiburrahman el Sirazy dan sebagainya untuk penulis novel best seller.

Ketika mereka menulis pastinya dilandasi asas manfaat, artinya selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan hajat hidup orang banyak. Sekalipun tulisan dalam bentuk novel. Penulis novel pun harus mencantumkan dan menyelipkan nilai moral, spiritual, budaya agar bisa mendidik serta mencerdaskan para pembaca novel secara halus.

Dari mereka kita bisa belajar untuk menulis yang enak dibaca dengan mengetengahkan sejumlah data. Penyampaian ringan tapi pesan dari tulisan tetap bisa sampai ke hati pembacanya. Data yang diperoleh pun beragam mulai dari dalil agama, budaya, maupun keilmuan lain sesuai bidangnya. Tak hanya satu dua data. Dalil agama serta peristiwa bersejarah akan membuat tulisan lebih inspiratif karena mengingatkan bahwa manusia di dunia ini hanya nunut ngombe, kelak akan hidup di alam lain yang lebih kekal. Jangan sampai hidup bernegara selalu mengulang kesalahan yang sama di masa lalu.

Penulis di bidang pendidikan juga cukup banyak, mulai dari penulis lokal maupun nasional seperti Prof Suyanto, Ph. D, dan sebagainya. Kita belajar untuk mengkritik dunia pendidikan yang belum maju meski sudah ada dana BOS, kurangnya tenaga PNS dan fenomena guru honorer.

Penulis agama ada Aa Gymnastiar, Alwi Shihab dan sebagainya. Dengan sering membaca dalil agama maka akan memperkaya hasanah pengetahuan agama yang bermanfaat untuk menulis. Di bidang politik ada Amien Rais, Ahmad Syafii Maarif dan sebagainya. Dari mereka kita belajar secara langsung untuk mengembangkan ide atau gagasan berdasar agama dan pandangan politik.

Kita belajar cara mengkritik atau belajar banyak tentang berbagai seluk beluk keilmuan lainnya yang dibutuhkan oleh penulis. Jika kita menilai sebuah tulisan ternyata dirasa tidak mengenakkan atau memancing kemarahan maka hal tersebut tak perlu ditiru. Kita belajar mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap sesuatu secara elegan. Tidak asal bunyi. Jikalau ada sebuah tulisan yang memancing amarah terus dibalas dengan tulisan yang juga menyerang, lalu apa bedanya kedua tulisan tersebut. Kita belajar berdemokrasi melalui tulisan-tulisan politik meski kadang bikin gerah. Jika sudah seperti itu maka tahan diri dulu.

Lingkungan keluarga, masyarakat, buku yang dibaca bisa membentuk kepribadian dan cara pandang serta tulisan yang dihasilkan seorang penulis. Saling menghormati satu sama lain saja. Itulah pentingnya membaca dari para para penulis negeri.
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
5
1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan