Gen Y dan Z Menjadi Generasi Anti Korupsi dalam Pemilu Tahun 2019, Bisakah?
TS
zon9k
Gen Y dan Z Menjadi Generasi Anti Korupsi dalam Pemilu Tahun 2019, Bisakah?
Welcome toMy Thread
Selamat Datang Dilapak Juraganzon9k ------------------------------------------------------------
Halo Agan & Sista, Berjumpa lagi dengan Juraganzon9k pada kesempatan yang berbahagia ini. Saat ini kita masih akan membahas PEMILU, tentunya #PemiluDamai dan #PemiluSehat. Sudah menjadi rahasia umum, pemilu untuk DPR [Pusat, Daerah Tk. I dan II], dan Pemilukada, menghasilkan anak haram yang bernama KORUPTOR, bahkan pemilu presiden dan wakilnya juga melahirkan anak haram ini (Saat ini hanya dikalangan mentrinya).
Sungguh tragis bukan?.
Apa kaitan tulisan pemilu ini dengan Gen Y dan Z, serta "Generasi Anti Korupsi"?
Petama kita akan bahas apa itu Gen Y dan Gen Z itu, check this out
Pembagian generasi ini dimulai oleh para sosiolog sejak sosiolog Mannheim mengenalkan teorinya tentang generasi dalam esai berjudul "The Problem of Generation". Para ahli membaginya manusia menjadi sejumlah generasi: Generasi Era Depresi, Generasi Perang Dunia II, Generasi Pasca-PD II, Generasi Baby Boomer I, Generasi Baby Boomer II, Generasi X, Generasi Y alias Milenial, lalu Generasi Z. Berdasarkan penuturan tirto.id, ada banyak rantang usia yang berbeda dalam pengkategorian generasi Z ini. Di Indonesia, Generasi Z Indonesia adalah mereka yang lahir pada pertengahan 1990-an sampai medio 2000-an, dimana Internet hadir di Indonesia pada 1990. Baru pada 1994, Indonet hadir sebagai Penyelenggara Jasa Internet komersial perdana di negeri ini. Generasi Y atau yang lebih dikenal dengan istilah Generasi Milenial, merupakan mereka yang lahir diatas tahun 1980-an hingga 1997. Sedangkan Generasi lainnya, adalah mereka yang lahir diluar tahun yang telah disebutkan diatas.
Lantas apa hubungannya dengan Pemilu dan Generasi Anti Korupsi dengan Gen Y dan Z?.
DPT Pemilu 2019
Menurut agan dan sista, berdasarkan pembagian generasi diatas, generasi mana sajakah yang termasuk dalam DPT Pemilu 2019 ini dan menguasai jumlah suara terbanyak dalam DPT?.
Berdasarkan rilisan KPU tentang DPT Pemilu jika dikaji berdasarkan rentang usia, Pemilih dari Generasi Y (milenial) dan Generasi Z mendominasi DPT Peilu tahun 2019 ini, yaitu sebanyak 103.752.163 Pemilih. Sementara 87.018.103 lainnya merupakan pemilih dari gabungan Generasi Baby Boomber dan Generasi X.
Berdasarkan data diatas kita bisa menarik kesimpulan, apabila generasi Y dan generasi Z ini digunakan dalam memerangi "anak haram pemilu", para napi eks koruptor, ini akan menjadi sebuah "senjata" yang besar dalam mencegah para eks koruptor yang kembali mencalonkan diri di Pemilu 2019 ini agar tidak terpilih lagi, karena seperti yang kita ketahui, pemerintah melalui KPU telah merilis data lengkap para eks koruptor yang mencoba kembali
peruntungannya di pemilu 2019 ini.
Apakah agan dan sista yang berasal dari generasi muda penghuni kaskus tercinta ini penasaran dengan nama dan nomor urut mereka, bahkan partainya? Ane juragan zon9k akan merangkumnya untuk agan dan sista sekalian, check this out
1. Hamid Usman (Caleg DPRD Provinsi Maluku Utara. Dapil Maluku Utara 3, nomor urut 1)
2. Desy Yusnandi (Caleg DPRD Provinsi Banten. Dapil Banten 6, nomor urut 4)
3. H Agus Mulyadi (Caleg DPRD Provinsi Banten. Dapil Banten 9, nomor urut 5)
4. Petrus Nauw (Caleg DPRD Provinsi Papua Barat. Dapil Papua Barat 2, nomor urut 12)
5. Heri Baelanu (Caleg DPRD Kabupaten Pandeglang. Dapil Pandeglang 1, nomor urut 9)
6. Dede Widarso (Caleg DPRD Kabupaten Pandeglang. Dapil Pandeglang 5, nomor urut 8)
7. Saiful T Lami (Caleg DPRD Kabupaten Tojo Una Una. Dapil Tojo Una Una 1, nomor urut 12)
8. Edy Muldison (Caleg Kabupaten Blitar. Dapil Blitar 4, nomor urut 1)
9. Achmad Junaidi Sunardi (DPRD Provinsi Lampung 7, nomor urut 4)
10. Christofel Wonatorei (DPRD Kabupaten Waropen 1, nomor urut 6)
Partai Gerindra
1. Moh Taufik (Caleg DPRD Provinsi DKI Jakarta. Dapil DKI 3, nomor urut 1) 2. Herry Jones Johny Kereh (Caleg DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Dapil Sulawesi Utara 1, nomor urut 2) 3. Husen Kausaha (Caleg DPRD Provinsi Maluku Utara, Dapil Maluku Utara 4, nomor urut 2) 4. Ferizal (Caleg DPRD Kabupaten Belitung Timur. Dapil Belitung Timur 1, nomor urut 4) 5. Mirhammuddin (Caleg DPRD Kabupaten Belitung Timur. Dapil Belitung Timur 2, nomor urut 1) 6. H Al Hajar Syahyan (Caleg DPRD Kabupaten Tanggamus. Dapil Tanggamus 4, nomor urut 1)
Partai Berkarya
1. Mieke L Nangka (Caleg DPRD Provinsi Sulawesi Utara 2, nomor urut 4)
2. Arief Armain (Caleg DPRD Provinsi Maluku Utara 4, nomor urut 1)
3. Yohanes Marinus Kota (Caleg DPRD Kabupaten Ende 1, nomor urut 1)
4. Andi Muttarmar Mattotorang (Caleg DPRD Kabupaten Bulukumba 3, nomor urut 9) 5. Muhlis (DPRD Provinsi Sulawesi Selatan 3, nomor urut 8)
6. Zambri (DPRD Kabupaten Pasaman Barat 1, nomor urut 4)
7. Djekmon Amisi (DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud 3, nomor urut 2)
Partai Hanura
1. Welhemus Tahalele (Caleg DPRD Provinsi Maluku Utara 3, nomor urut 2)
2. Mudasir (Caleg DPRD Provinsi Jawa Tengah 4, nomor urut 1)
3. Akhmad Ibrahim (Caleg DPRD Provinsi Maluku Utara 3, nomor urut 5)
4. YHM Warsit (Caleg DPRD Kabupaten Blora 3, nomor urut 1)
5. Moh Nur Hasan (Caleg DPRD Kabupaten Rembang 4, nomor urut 1) 6. Muhammad Asril Ahmad (DPRD Provinsi Maluku Utara 3, nomor urut 4)
7. Rachmad Santoso (DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara 1, nomor urut 1)
8. Darjis (DPRD Kabupaten Ogan Ilir 4, nomor urut 1)
9. Andi Wahyudi Entong (DPRD Kabupaten Pinrang 1, nomor urut 1)
10. Hasanudin (DPRD Kabupaten Banjarnegara 5, nomor urut 1)
11. Bonar Zeitsel Ambarita (DPRD Kabupaten Simalungun 4, nomor urut 9)
Partai Demokrat
1. Jones Khan (Caleg DPRD Kota Pagar Alam 3 nomor urut 1)
2. Jhony Husban (Caleg DPRD Kota Cilegon 1, nomor urut 4)
3. Syamsudin (Caleg DPRD Kabupaten Lombok Tengah 5, nomor urut 6)
4. Darmawati Dareho (Caleg DPRD Kota Manado 4, nomor urut 1) 5. Firdaus Djailani (DPRD Provinsi Bengkulu 5, nomor urut 1)
6. Farit Wijaya (DPRD Kabupaten Pesisit Barat 2, nomor urut 6)
7. Imam Subandi (DPRD Kabupaten Ogan Komering Ilir 4, nomor urut 6)
8. Syamsudin Olii (DPRD Kabupaten Bolaang Mangondo Utara 1, nomor urut 6)
9. Rahmanuddin (DPRD Kabupaten Luwu Utara 1, nomor urut 7)
10. Polman (DPRD Kabupaten Simalungun 4, nomor urut 4)
PDI Perjuangan
1. Abner Reinal Jitmau (Caleg DPRD Prov Papua Barat 2, nomor urut 12) 2. Mat Muhizar (DPRD Kabupaten Pesisir Barat 3, nomor urut 2)
Partai Keadilan Sejahtera
1. Maksum DG Mannassa (Caleg DPRD Kabupaten Mamuju 2, nomor urut 2) 2. Muhammad Zen (DPRD Kabupaten Okut Timur 1, nomor urut 2)
Partai Bulan Bintang
1. Nasrullah Hamka (Caleg DPRD Prov Jambi 1, nomor urut 10) 2. Sahlan Sirad (DPRD Provinsi Bengkulu 5, nomor urut 1)
3. Syaifullah (DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 1, nomor urut 1)
Partai Garuda
1. Ariston Moho (Caleg DPRD Kabupaten Nias Selatan. Dapil Nias Selatan 1, nomor urut 3) 2. Yulius Dakhi (Caleg DPRD Kabupaten Nias Selatan. Dapil Nias Selatan 1, nomor urut 1)
Partai Perindo
1. Smuel Buntuang (Caleg DPRD Provinsi Gorontalo. Dapil Gorontalo 6, nomor urut 1)
2. Zulfikri (Caleg DPRD Kota Pagar Alam 2. Dapil Kota Pagar Alam, nomor urut 1) 3. Andi Gunawan (DPRD Kabupaten Lampung Timur 1, nomor urut 1)
4. Ramadhan Umasangaji (DPRD Kota Pare-pare 1, nomor urut 2)
PKPI
1. Joni Kornelius Tondok (Caleg DPRD Kabupaten Toraja Utara. Dapil Toraja Utara 4, nomor urut 1)
2. Mathius Tungka (Caleg DPRD Kabupaten Poso. Dapil Poso 3, nomor urut 2) 3. Raja Zulhindra (DPRD Kabupaten Indragiri Hulu 1, nomor urut 10)
4. Yuridis (DPRD Kabupaten Indragiri Hulu 3, nomor urut 6)
PAN
1. Abdul Fattah (Caleg DPRD Provinsi Jambi. Dapil Jambi 2, nomor urut 1)
2. Masri (Caleg DPRD Kabupaten Belitung Timur. Dapil Belitung Timur 1, nomor urut 2)
3. Muhammad Afrizal (Caleg DPRD Kabupaten Lingga. Dapil Lingga 3, nomor urut 1)
4. Bahri Syamsu Arief (Caleg DPRD Kota Cilegon. Dapil Kota Cilegon 2, nomor urut 1) 5. Bonanza Kesuma (DPRD Provinsi Lampung 7, nomor urut 7)
6. Firdaus Obrini (DPRD Kota Pagar Alam 2, nomor urut 9)
PKB
1. Usman Effendi (DPRD Kabupaten Pesawaran 2, nomor urut 8) 2. EU K. Lenta (DPRD Kabupaten Morowali Utara 1, nomor urut 9)
PPP
1. Emil Silfan (DPRD Kabupaten Musi Banyuasin 4, nomor urut 2)
2. Ujang Hasan (DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah 1, nomor urut 2)
3. Rommy Krishna (DPRD Kabupaten Lubuklinggau 3, nomor urut 2)
Calon Anggota DPD
1. DPD Provinsi Aceh, Abdullah Puteh (nomor 21)
2. DPD Provinsi Sumatera Utara, Abdillah (nomor 39)
3. DPD Provinsi Bangka Belitung, Hamzah (nomor 35)
4. DPD Provinsi Sumatera Selatan, Lucianty (nomor 41)
5. DPD Kalimantan Tengah, Ririn Rosyana (nomor 41)
6. DPD Sulawesi Tenggara, La Ode Bariun (nomor 68)
7. DPD Provinsi Sulawesi Tenggara, Masyhur Masie Abunawas (nomor 69)
8. DPD Provinsi Sulawesi Tenggara, A Yani Muluk (nomor 67)
9. DPD Provinsi Sulawesi Utara, Syachrial Kui Damapolii (nomor 40).
Apakah diantara nama-nama diatas ada di daerah pemilihan agan atau sista?. Jika Ya, maka ini bisa menjadi referensi agan dan sista dalam memilih wakil yang agan dan sista pilih. Apakah nama yang lain yang tidak tercantum diatas akan menjadi garansi bahwa mereka, para calon legislatif yang akan kita pilih nantinya tidak akan melakukan Korupsi?, tentu saja jawabanya TIDAK. Disinilah kita harus berperan aktif, sebagai generasi muda dalam mengawal kinerja mereka selama lima tahun kedepan.
Sebagai generasi muda yang selalu cepat mendapatkan arus informasi, kita harus membantu KPK dalam mengawasi kinerja mereka. Apabila ada nantinya mereka terindikasi akan dan atau melakukan tindak pidana KKN, kita sebagai warga negara yang baik silahkah melakukan pelaporan kepada KPK melalui web mereka: KPK Wishtleblowers System agar nantinya dapat dibuktikan dan dipidana sesuai UU yang berlaku.
Ada hal mudah yang dapat kita lakukan untuk mencegah tindakan korupsi dari para calon legislatif yang akan bertarung di pemilu 2019 ini, yaitu dengan cara tidak memilih mereka, para calon wakil rakyat ini, apabila dia menawarkan sejumlah uang kepada kita agar memilihnya ketika di bilik suara (money politic). Hal kecil dan sederhana ini bisa menjadi cara awal kita mencegah praktek korupsi yang akan dilakukan oleh calon wakil kita di lembaga legislatif, maupun DPD.
Melalui peran aktif kita, para generasi muda, kita membantu KPK agar terciptanya Indonesia yang ADIL dan MAKMUR tanpa KORUPSI, karena KORUPSI adalah musuh kita bersama.