Generasi tanpa korupsi, hmmmm... Sangat sulit...sulit... Sekali... Maklum saja korupsi ini sudah mendarah daging di sanubari anak bangsa. Sebagai contoh siapa yang disekolah suka pergi ke kantin ngambil gorengan dua bayar satu ?? Ngacung...!!



Mental-mental malingers ini memang tertanam dari kecil, atau yang lebih mudahnya untuk umum, siapa yang suka jadi kreator ?? baik di kaskus, youtuber, dan media kreator lainnya apa sering bertindak curang seperti copy paste ? Atau pernah pakai bot ? Hayoookk ngacung..!!



Nah ini !! Di dunia digital yang luas dan tak terlihat oleh banyak mata mereka saja sudah bermain curang, rata-rata pelakunya anak muda yang ingin uang cepat tanpa usaha. Miris...!! Ya memang, inilah cikal bakal bibit negara bila mereka mendapatkan jabatan di masa depan, tak amanah, tak jujur, dan tak bisa dipercaya. Curang menjadi kata "Sudah biasa" hmmmmm....



Hingga terbitlah kata "Korupsi" yang semakin populer dengan cara menyalahgunakan posisi/jabatannya untuk kepentingan pribadi atau golongannya. Hingga banyak sekali para pejabat negeri ini di tangkap oleh KPK, bahkan ada yang tertangkap tangan juga loh !! Jumlah uangnya pun tak sedikit bahkan mereka bangga hingga melambaikan tangan ke kamera dan tertawa. Lucu...!! Wong negeri +62 memang pintar melucu, rakyat susah juga tutup mata lagi-lagi dengan tag #Itusudahbiasa.



Korupsi oleh para pejabat negara merupakan cerminan dari kehidupan masyarakatnya yang memang terjadi pembiaran ketika banyak yang korupsi secara kecil. Otomatis secanggih apapun sistem yang diberlakukan negara tanpa ada tindakan hukum yang membuat mereka jera, maka akan terjadi lagi dan lagi. Bahkan korupsi ini menjadi penyakit yang menular bagi orang-orang disekitarnya, bisa dikatakan korupsi berjamaah.

Untuk memberlakukan hukum yang keras kepada para tipikor memang sangat sulit, Lapas pun mampu mereka beli, hukuman mati susah untuk diberlakukan karena bersinggungan oleh HAM yang banyak melindungi orang-orang yang bersalah di negara ini. Lohh.. Kok gitu..? Entahlah mungkin negara kita sudah dikutuk bila keras terhadap orang lain yang bersalah langsung diancam pelanggaran HAM. Tapi bila polisi dunia menggenosida Irak, Suriah dan timur tengah lainnya dianggap bukanlah HAM namun mentertibkan dunia. Jadi bagai buah simalakama, yah sudah terima saja dengan lapang dada, yang penting para koruptor saat ini masuk bui.



Untuk memutus mata rantai korupsi ini mau tak mau, suka tidak suka harus di ajarkan dari lingkungan terdekat. Baik diri sendiri, adik, kakak, orang tua dan lainnya. Dengan cara !!

"Pertama, sugestikan diri bahwa korupsi tindakan tercela, bila kita percaya Tuhan maka Ia pun tak suka dengan perbuatan korupsi yang kita lakukan. Bila kita ingin menjadi orang baik tentu saja uang yang kita ambil dari cara korupsi tak halal dan bisa membuat darah kita terpapar hal yang negatif. Maka tak jarang dari korupsi, berujung pada narkoba, free sex, hura-hura, uang hasil korupsi seperti air yang tak berbekas tahu-tahu kita mati tak membawa apa-apa.



"Kedua, menghindari keadaan yang menyebabkan kita terjerumus pada kasus korupsi. Patuhi birokrasi yang terlihat rumit, jangan potong kompas hingga terjadinya suap-menyuap. Baik kita di pihak yang menyuap pun itu adalah kesalahan membiarkan korupsi terjadi, terlebih lagi siapa sih yang tak mau duit ? Ini yang perlu kita hindari.

Contoh kecil kita melanggar lalu lintas, lantas minta damai berarti sampean ini sudah berusaha menyuap pejabat publik inilah korupsi tahap kecil. Bila diterima keduanya sudah terkena kasus korupsi skala kecil. Untuk itu hindarilah suap menyuap.

"Ketiga, tanamkan kejujuran dalam hati dan berusaha berteman dengan orang-orang yang jujur, ingat korupsi saat ini bukanlah secara pribadi namun secara berjamaah. Bila lingkungan kita banyak yang korupsi dan kita tahu maka lambat laun kita pun akan mencobanya dan terasa nikmat. Karena ketika berada di lingkungan yang terbiasa korupsi maka hal tersebut dianggap hal yang biasa dan wajar, padahal kita tahu itu salah.



Memang di dunia ini banyak badut dan muka bertopeng, seringkali kita menghujat para koruptor tapi sebelum menunjuk orang lain tunjukklah muka sendiri. Jangan-jangan kalau kita ada kesempatan dan berada di jabatan yang sama, bisa lebih rakus untuk menguasai uang negara. Pikirkanlah apakah kita tidak pernah korupsi kecil-kecilan...??

Semoga negara ini bisa belajar dari banyaknya kasus korupsi, dan memberikan rewards juga untuk masyarakat yang berprestasi, baik di lingkungan pejabat hingga wong cilik.



Yukk lahh kita berantas korupsi mulai dari diri kita sendiri, semoga kebiasaan korupsi ini bisa kita hilangkan...

Silahkan like and share, serta follow akun ane karena semua itu gratis ya bosque.

:nyantai:nyantai:nyantai

Serupuutt dolo

c4punk@2019

Tulisan pribadi.
referensi tulisan

Picture by google.