Belum lengkap jika perjalanan ke Singapura tidak mengunjungi salah satu wilayah etnik di negara tersebut. Bayangkan negara dengan ruang lingkup penuh budaya Asia yang bisa dikunjungi melalui beberapa wilayah yang tersebar di seluruh Singapura. Perjalanan dengan mengunjungi distrik beragam etnis yang menunjukkan berbagai budaya seperti Melayu, Cina, dan India bisa dinikmati dalam satu negara tanpa menghabiskan banyak waktu. Selain belajar keberagaman budaya, Singapura juga menyuguhkan berbagai kesenian, pusat perbelanjaan dan tempat makan yang membuat wisatawan betah dan nyaman.
Etnis - etnis yang beragam di Singapura membuat negara itu mempunyai keberagaman budaya dalam setiap sendi kehidupan. Kesenian dan budaya di Singapura bukan tercermin dalam setiap etnis yang berbeda tetapi juga dari bangunan, kuliner dan gaya hidup mereka mengandung unsur budayanya masing - masing. Berikut ini adalah 5 tempat di Singapura yang menandakan negara itu mempunyai sangat kaya akan keberagaman budaya.
Chinatown lahir dari kebijakan Sir Stamford Raffles yang membuat sebuah daerah untuk setiap etnis yang berada di Singapura, pada tahun 1828 dia memilih wilayah selatan Sungai Singapura untuk ditempati para imigran Cina, yang sekarang membentuk ruko - ruko dan jalan - jalan Chinatown. Belum lengkap jika pelancong yang ke Chinatown belum mengunjungi kuil Tao tertua di Singapura yaitu, Kuil Thian Hock Keng, untuk melihat kegiatan keagamaan warga Tiongkok kuno di Singapura. Para pelancong disarankan untuk mengikuti tur berjalan kaki ke Ann Siang Hill dan Telok Ayer Green untuk lebih memahami budaya lokal. Waktu terbaik untuk mengunjungi Chinatown yaitu pada saat bertepatan dengan Tahun Baru Cina di Singapura pelancong bisa menyaksikan Hungry Ghost Festival dan pasar bazaar yang menyediakan lapak pinggir jalan yang menjual makanan, lampu, dan cinderamata, yang terakhir wisatawan dapat melihat pertunjukan jalanan Opera Cina yang bertujuan untuk mengusir hantu yang berkeliaran di bumi.
Little India memiliki nuansa yang paling unik dari semua daerah etnis di Singapura. Tempat itu beraroma rempah-rempah yang dijual dan dijajakan sepanjang jalan-jalannya. Little India adalah rumah bagi penikmat belanja dan buka selama 24 jam yang dikenal sebagai Mustafa Centre, di mana ruko - ruko tidak pernah tutup. Pusat belanja suvenir di Little India berada di Arcade, Pasar Tekka, dan kios-kios di Campbell Lane, tempat sari tradisional India dapat dipilih dan dibeli. Waktu terbaik untuk mengunjungi Little India yaitu selama festival tradisional Deepavali dan Thaipusam untuk melihat Little India yang diterangi oleh ribuan lampu dan ramai dengan aktivitas yang bahkan lebih dari biasanya.
Kentalnya budaya Islam Kampong Glam akan langsung terlihat bagi para pengunjung saat memasuki daerah itu. Masjid Sultan dengan kubah emasnya yang besar membuat bayangan panjang di lingkungan itu. Nama-nama jalan di Kampong Glam memiliki pengaruh Arab yang berbeda, dinamai dari kota-kota terkenal di Timur Tengah seperti, Kandahar di Afghanistan, Muscat di Oman, Basra di Irak. Toko-toko di jalan tersebut juga mencerminkan beragam budaya Muslim yang menjadikan mereka bagian dari negara itu, Singapura sebagai rumah mereka. Bangunan tua Kampong Glam memiliki sejarah sebagai bekas rumah bagi bangsawan Melayu tua Singapura. Bekas istana kerajaan sekarang menjadi tempat Pusat Warisan Budaya Melayu dan tempat itu mempunyai delapan galeri yang menampilkan sejarah dan budaya Melayu Singapura. Kampong Glam benar-benar menjadi hidup selama bulan Ramadhan, saat kios makanan dan pasar tiban muncul, banyak penjual menjajakan makanan untuk orang Muslim yang berbuka puasa setelah matahari terbenam.
Lingkungan Katong Singapura, di mana Joo Chiat adalah nama jalan yang paling terkenal. Joo Chiat telah lama dikenal sebagai pusat komunitas masyarakat Peranakan. Peranakan dikenal sebagai keturunan campuran Tiongkok-Melayu mewakili perpaduan antara budaya Melayu dan Cina yang hidup dalam arsitektur vintage Katong. Dalam beberapa tahun terakhir, Joo Chiat telah lolos dari modernisasi cepat yang dikembangkan pemerintah Singapura dengan lebih dari 900 ruko dan bangunan yang dilindungi oleh undang-undang konservasi lokal. Jalan Koon Seng dan Jalan Pantai Timur memiliki beragam ruko dan rumah teras dengan corak Peranakan yang unik. Penggemar sejarah dapat menjelajahi masa lalu Peranakan Katong dengan lebih detail melalui museum seperti Rumah Antik Katong dan Butik Rumah Bebe. Lingkungan ini sangat sempurna. Berhiaskan warna-warna pastel, ruko yang menawan, dan makanan lokal yang luar biasa, Joo Chiat telah memukau wisatawan sejak dahulu. Daerah kantong Peranakan ini masih penuh dengan gedung - gedung tua. Peranakan adalah keturunan imigran Cina yang menikah dengan penduduk asli dari Kepulauan Melayu dan mereka memiliki budaya unik mereka sendiri. Berjalan-jalanlah di jalan-jalan Joo Chiat dan ketahuilah sejarah, arsitektur, makanan, dan pakaian mereka yang memukau.
Holland Village yang sering disingkat dengan Holland V adalah sebuah lingkungan yang terletak di sepanjang wilayah Bukit Timah dan Queenstown di Pusat Singapura. Holland Village adalah tujuan belanja dan bersantap yang populer bagi anak muda ekspatriat Singapura. Tempat itu sering dikunjungi semata-mata hanya untuk urusan makan dan minum. Area ini sudah dihubungkan dengan stasiun MRT yang telah dibuka pada tahun 2011. Holland Village sebelumnya bernama Holland Road yang diberikan oleh Hugh Holland pada tahun 1907. Hugh Holland adalah seorang arsitek dan aktor amatir. Dia adalah penduduk awal lingkungan itu. Jalan Holland Avenue, Holland Close dan Holland Drive secara resmi dinamai setelah jalan utama pada tahun 1972. Holland Road dikenal sebagai Hue Hng Au dalam bahasa Hokkien yang berarti "di belakang taman bunga". Taman bunga disitu mengacu pada Kebun Botani.
Singapura mempunyai luas tidak besar tetapi semangat negara itu untuk maju dan bersaing lebih besar dari pada bangsa - bangsa lain di dunia. Dengan ukuran negara tersebut yang kecil mereka mempunyai keberagaman budaya yang tak kalah dari negara lain. Etnis - etnis pribumi asli maupun etnis pendatang bahu - membahu dalam membangun dan mengembangkan Singapura. Pariwisata adalah salah satu bidang yang serius dikembangkan pemerintah Singapura, banyak sekali objek - objek wisata yang perlu turis kunjungi di Singapura.