Kaskus

News

mendoan76Avatar border
TS
mendoan76
Neraca Dagang RI Masih Tekor, Jokowi: Bodoh Banget Kita
https://buc.kim/d/3Rep9G9IBYNr?pub=link

Selasa, 12 Mar 2019 13:30 WIB
Neraca Dagang RI Masih Tekor, Jokowi: Bodoh Banget KitaNeraca Dagang RI Masih Tekor, Jokowi: Bodoh Banget Kita

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram lantaran Indonesia dalam kurun waktu yang lama selalu dihadapkan dengan persoalan defisit transaksi berjalan dan juga defisit neraca perdagangan.

Menurut Jokowi, kunci untuk membenahi masalah defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan adalah investasi dan ekspor.

"Defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan membebani kita berpuluh-puluh tahun tapi tidak diselesaikan, padahal kuncinya kita tahu investasi dan ekspor, kuncinya di situ," kata Jokowi saat meresmikan Rakornas Investasi di ICE BSD, Banten, Selasa (12/3/2019).

Guna terlepas dari masalah transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan. Mantan Wali Kota Solo ini pun meminta kepada pemerintah pusat dan daerah bisa memberikan kemudahan proses berusaha.

"Tahu kesalahan kita, tahu kekurangan kita, rupiahnya berapa defisit kita tahu, kok nggak kita selesaikan, bodoh banget kita kalau seperti itu," tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, kemudahan berusaha di Indonesia harus terus digencarkan. Jangan sampai Indonesia tersalip oleh Kamboja dan Laos dalam hal investasi dan ekspor.

"Kalau kita lihat peringkat investasi kita sejak 2017 kemarin sudah masuk dalam negara yang layak investasi atau investment grade. Ini sebuah poin penting, harus dimanfaatkan," kata Jokowi.

"Dan dari tiga lembaga pemeringkat internasional, standard & poors (S&P), moodys, dan fitch ratings. Ini modal untuk kita," tambah dia.
++++

Nah lho pkde marah geram...
Betapa bodohnya kitak2...
Gimana koment agan2 ?...

++++
Jokowi Keluhkan Defisit Neraca Perdagangan, Ini Jawaban Thomas Lembong


Ivoox
2019/03/13 20:47

IVOOX.id, Jakarta – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menanggapi soal defisit neraca perdagangan dan kekalahan mendatangkan investasi dari negara tetangga yang sempat dikeluhkan oleh Presiden Joko Widodo pada Rakornas BKPM Selasa (12/3).

Dalam sambutannya pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan yang digelar di Jakarta, Rabu (13/3), Tom, sapaan akrabnya, mengakui bahwa dirinya cukup terkejut saat Presiden menyinggung soal neraca perdagangan yang masih defisit.
“Saya lumayan kaget karena kemarin di acara Rakornas BKPM, dalam sambutannya Presiden mengeluhkan neraca dagang, kekalahan investasi, sampai keluar dari mulut beliau kata bodoh,” kata Tom, dikutip Antara.

Tom mengatakan bahwa keluhan Presiden soal defisit neraca perdagangan tidak disampaikan pada pembukaan acara Raker Kementerian Perdagangan, yang digelar di hari dan tempat yang sama dengan Rakornas BKPM, yakni ICE BSD Serpong, Tangerang, Banten, pada Selasa.

Mantan menteri perdagangan itu sedikit berkelakar di depan peserta Raker Kementerian Perdagangan. “Entah kenapa Presiden marah-marah lagi soal neraca perdagangan, tetapi bukan di acara ibu/bapak, tetapi acara saya. Apa yang ibu/bapak terima sekarang, mungkin beliau anggap hasil kerja saya dari tiga tahun yang lalu, hasil kegagalan saya tiga tahun yang lalu,” ungkapnya

Ia mengakui bahwa kinerja ekspor dan investasi Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam. Ada pun realisasi investasi sepanjang 2018 hanya mencapai Rp Rp721,3 triliun.

Dari angka tersebut, target realisasi investasi hanya tercapai 94,3 persen atau tidak mencapat target yang ditetapkan.
Presiden pun menjanjikan akan mencari letak kesalahan Indonesia bisa tertinggal dari negara lain. Sementara menurut Tom, pola kerja di pemerintahan menjadi salah satu penyebab Indonesia tertinggal dari negara-negara ASEAN lainnya.

Ia menyampaikan bahwa pola kerja pemerintahan masih seperti pola kerja di abad 20, yakni didominasi oleh rapat-rapat tatap muka dan surat menyurat yang dinilai sudah ketinggalan zaman. Pola kerja seperti inilah yang ia nilai menjadi kelemahan dasar dari pertumbuhan investasi Indonesia.

“Buat saya, salah satu kelemahan yang cukup fundamental adalah pola kerja kita di birokrasi, di pemerintahan yang masih seperti abad ke-20
sementara di abad ke-21 semuanya serba online, instan, instan messaging, serba kolaboratif di online,” katanya.
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
2.2K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan