Beberapa hari belakangan ini, Syahrini jadi topik hot terkait pernikahannya dengan Reino Barack, seorang pengusaha sukses yang kaya raya, ya kan?
Widiiih ... keren abis! Selamat ya Teh Syahrini, semoga jadi keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Jadi pasangan sampai ke jannah. Aamiin ....


Eh tapi, bukan hal itu yang akan kubahas kali ini, hehe ....


Ini tentang kemarahan salah satu temanku, karena panggilan yang diucapkan seseorang padanya. Lah, lalu apa hubungannya sama Syahrini? Hihihi ....


Karena Syahrini pencetus panggilan ini. Tahu kan, dia suka menyebut dirinya sebagai inces, karena menurutnya, dia adalah seorang princess. Sah-sah saja, ya? Suka-suka dia juga mau menganggap dirinya sebagai apa. Toh, tidak merugikan siapa pun.


Terus intinya apa? Apa hubungannya sama temenku?


Jadi gini, temenku merasa marah ketika seseorang memanggilnya inces. Kenapa marah? Bukankah panggilan inces itu adalah sebuah penghormatan?


Banyak kok inces-inces susulan yang menjadi terkenal karena memakai nama itu. Banyak juga para orang tua yang bangga  memanggil anak perempuannya sebagai inces. 


Namun, ternyata pikiran temenku bukan ke situ ketika mendengar kata inces. Yang terlintas di pikirannya adalah sebuah kata incest (baca inces) yang berarti hubungan sedarah. Nah, lho. Hubungan sedarah!


Aku pun baru ngeh, iya juga ya ... Pantesan temenku marah. Karena memang ternyata, incest itu artinya begitu, hubungan sedarah.


Astagfirullah ... Ngeri ya, hubungan sedarah. Kaya bapak sama anak. Anak sama ibu, kakak sama ade. Iih ...!


Nah, sekarang ... Agan masih mau dipanggil inces?
Kalau aku sih, BIG NO!!!


Lebih baik panggil yang lengkap saja sekarang mah, "Imi lho my princess ...." 😉