- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kalau Capresnya Aja Bisa Rukun, Kenapa Pendukungnya Nggak ?


TS
raysat3d
Kalau Capresnya Aja Bisa Rukun, Kenapa Pendukungnya Nggak ?

Quote:
Sudah hampir lima tahun lamanya semenjak Jokowi terpilih menjadi presiden RI, dan selama itu pula "pertempuran" antara kedua kubu (anehnya) masih terus berlangsung. Bahkan sekarang muncul istilah-istilah seperti cebong dan kampret yang jujur ane sendiri ga tau darimana asal muasalnya

Quote:
Ada ga di sini yang berpikir begitu ? Ane yakin banyak, termasuk ane. Siapa juga yang mau percaya sama partai kalau kenyataannya ketika ada kadernya yang kena OTT, tapi ketua partainya masih tenang-tenang aja. Hukumannya ? ga usah ditanya, lihat aja wajah para koruptor yang masih bisa nyengir cem kuda

Quote:
Ish, santai gan... namanya juga ane cuma rakyat kecil, bisanya cuma komentar.
Lagian emangnya ga bosen, baca trit isinya lempeng-lempeng aja

Lagian emangnya ga bosen, baca trit isinya lempeng-lempeng aja

Quote:
Oke cukup intronya, back to the topic, persaingan kedua kubu tersebut bagaimanapun harusnya bisa kita sikapi dengan bijaksana. Anggap aja bahwa mereka itu dua pasang putera terbaik bangsa, yang sedang bersaing demi sama-sama memajukan Indonesia. Keduanya punya kelebihan di satu sisi dan kekurangan di sisi lainnya, ga ada yang benar-benar ideal. Jadi berhentilah berdebat, berhentilah sekadar mengucapkan toleransi, karena toleransi itu dinyatakan dengan perbuatan bukan hanya dengan kata-kata.
Jujur aja di medsos ane dan di tempat kerja ane, kecenderungan yang lebih vokal itu para pendukung capres 02. Dampaknya ane yang lebih sering diam dan santai aja nanggapinnya , eh, malah dianggap pendukung capres 01

Menurut ane hal ini juga sih yang bikin politik Indonesia makin panas. Para pendukung ini (01 & 02) udah blak-blakan aja menunjukkan dukungannya di depan umum, mau itu di medsos atau di lingkungannya. Padahal kalau mereka ditanya kader partai atau bukan, ternyata jawabannya bukan, tapi kok menggebu-gebu banget sih. Nah, masalah terjadi ketika kedua pendukung yang sama-sama vokal ini bertemu, awalnya ngomong biasa, berlanjut ke debat sampe muka merah dan ga ada yang mau mengalah, ujung-ujungnya malah bermusuhan (masih untung ga sampai tonjok-tonjokkan). Ga tau sejak kapan asas pemilu LUBER JURDIL, dimana Rahasia merupakan salah satunya itu, mulai ditinggalkan/ dilupakan.
Ane tanya, apa sih untungnya keras kepala seperti itu ? Kenapa ngga diam dan rahasiakan aja kalau memang kontra, bukankah itu lebih baik ? Perdebatan kalian juga ngga akan sampai kok ke capres dukungan kalian, jadi biasa ajalah. Cukuplah jadikan pemilu ini sebagai ajang pesta demokrasi lima tahunan seperti yang sudah-sudah, ga ada yang spesial, lima tahun ke depan juga akan ada pemilu lagi dan seterusnya begitu. Pada akhirnya semua akan berjalan seperti biasanya, kalian akan kembali ke rutinitas sehari-hari, para kandidat juga akan saling beriringan, para anggota dewan akan kembali ... (isi sendiri)

Quote:
Jadi intinya ada dua dari ane :
1. Rahasiakan apapun pilihanmu (kecuali kalian memang kader atau buzzer, ya silakan deh)
2. Jangan golput, meskipun ga berdampak buat kalian, tapi laksanakanlah kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Semoga kedepannya Indonesia akan menjadi negara yang lebih baik lagi dalam berpolitik dan masyarakatnya bisa jadi lebih maju pemikirannya dengan selalu belajar dari setiap kesalahan dan tidak mengulanginya lagi. Terakhir, Koruptor Lebih Baik Dihukum Mati.


0
459
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan