Gue
Andra, sejujurnya ini kali pertama gue bikin thread selain di forum
Stories from the Heart Karena, bicara soal mimpi, apalagi tentang singapura mengingatkan gue sesuatu hal yang sampai saat ini belum kesampaian, yaitu mengunjungi negara tersebut. Padahal kan jaraknya enggak terlalu jauh dari negara kita, indonesia.
Semua itu karena pada dasarnya gue orang yang anti mainstream. Dan yang terpenting gue yang seorang pejalan ransel atau backpaker ini selalu menitikberatkan budget yang seefisien dan seekonomis mungkin tiap pergi atau mengunjungi suatu daerah maupun negara lain. Hehehe...
Tapi ya bukan cuma itu, melainkan naluri penjelajah gue selalu mengingikan bila pergi ke satu tempat, gue nggak mau yang biasa aja. Dalam arti, hanya mengunjungi tempat atau melakukan aktifitas travelling yang kayak orang – orang pada umumnya, selfie dan foto di tempat yang itu-itu aja, belanja, kuliner di tempat yang orang lain sering kunjungi. Gue selalu pengin thema yang beda!
Makanya, begitu membaca event yang diadakan forum tercinta
KASKUS yang bekerjasama dengan
Singapore Tourism Board , untuk
#visitsingapore ini bikin hati gue tergugah seakan satu hal yang dulu hanya sebatas angan dan mimpi sekarang satu langkah lebih dekat untuk gue bisa mewujudkannya, hehe..
Pertama, sebelum gue menjelaskan isi dari judul diatas, gue mau berbagi info terlebih dahulu nih, agan sista semua pada tau nggak nih sebelumnya kalau jumlah wisatawan indonesia yang
#visitsingapore pada tahun 2018 yang lalu mencapai kurang lebih sekitar 3,2 juta orang (WOW!) dan merupakan jumlah kedua terbanyak setelah negara tiongkok. Dan dari data ini gue berasumsi kalau pastilah didalamnya jumlah wisatawan muslim juga pasti banyak. (no sara).
Kedua, Menurut info #CMIIW global muslim travel index (GMTI) singapura mendapatkan peringkat terbaik selama tiga tahun berturut-turut, Penilaian ini diberikan berdasarkan keamanan, servis yang baik, kemudahan mencari fasilitas shalat, dan gerai makanan halal, dan khusus bahas soal sertifikasi makanan halal disana itu memiliki kualitas ketat dan sangat baik, dan kata teman kantor gue yang udah pernah
#visitsingapore sih, bahkan lebih baik dari indonesia.

jadi aman dan ramah bagi wisatawan muslim lah pasti.
Ketiga, Langsung aja simak kenapa gue pengin mewujudkan mimpi gue “Wisata Menyusuri Jejak Sejarah Islam Di Kampong Glam, Singapura”
Quote:
Karena, muasal nama Kampong Glam Yang dahulu disini banyak tumbuh pohon Gelam yang digunakan untuk membuat kapal. Sebelum reklamasi besar-besaran, dahulunya kawasan ini juga adalah desa nelayan di tepi Rochor River. Namun pada 1822, komplek ini dialokasikan bagi suku melayu serta komunitas muslim termasuk pedagang dari Arab dan Bugis.
Karena, Ada Masjid Sultan yang dikelilingi ruko-ruko berwarna pastel yang berjajar di kedua ruas Bussorah Street. Masjid tertua di singapura ini memadukan arsitektur Eropa dan Asia, yaitu ukiran pada kayu khas Melayu, lengkungan ala Romawi, dan jendela bergaya Perancis, menarik bukan?
Karena Ada Malay Heritage Center atau disebut juga Istana Kampong Glam. Istana ini dikelilingi taman luas yang teduh dan di sini katanya agan dan sista bisa menyaksikan berbagai budaya khas Melayu atau mengikuti workshop membatik serta membuat gerabah
Karena Ada Deli Moroccan, Tempat agan dan sista bisa melepas lelah sambil menikmati kudapan dan eksotisme Bussorah Street, datanglah ke Deli Moroccan. Deli Moroccan juga menyediakan masakan Maroko, seperti
Tagine (semur yang dimasak dengan mangkuk tanah liat). Deli Moroccan memiliki tiga gerai berbeda, yaitu Deli Moroccan, Deli Moroccan Yemen Restaurant, dan Deli Moroccan Turkish Restaurant.
Karena ada The Sultan Hotel. Yang bisa agan dan sista pilih sebagai penginapan setelah lelah seharian mengeksplore area kampong glam singapura. Sebuah bangunan hotel yang terlihat nyaman dengan design art deco yang memberikan kesan klasik dan mewah disaat yang bersamaan.
