Sejak digulirkan pertama kali pada tahun 1956, Liga Champions sudah banyak menghasilkan pertandingan-pertandingan final yang seru dan tak terlupakan. Ada tangis haru, kebahagiaan, kesedihan dan drama-drama yang menghiasinya. Di antara puluhan partai final Liga Champions, daftar di bawah ini adalah 7 final Liga Champions paling seru di era modern, yang sumbernya diambil dari beberapa situs. Berikut ini ulasannya.

7. Barcelona vs Manchester United (2011)



Untuk kedua kalinya Barca dan MU bertarung di final dalam tiga musim terakhir. United membawa misi balas dendam setelah pada 2009 mereka takluk oleh Messi dkk. Terlebih laga final 2011 digelar di negeri sendiri, tepatnya di Stadion Wembley, London. Hasilnya ternyata Manchester United harus dipermalukan untuk keduakalinya oleh Blaugrana dengan skor akhir 3-1. Pedro membawa Barca unggul terlebih dahulu di menit ke 27, kemudian Setan Merah sempat memberi harapan saat Rooney menyamakan kedudukan di menit 34. Namun impian MU meraih gelar UCL ke-4 sirna saat Lionel Messi dan David Villa mencetak gol di babak kedua. Barca pun pesta di Wembley.

6. Manchester United vs Chelsea (2008)


Pecinta sepakbola Inggris sampai kapan pun tidak akan melupakan All English Final pada tahun 2008. MU yang masih dibela Cristiano Ronaldo sedang dalam masa terbaiknya dengan squad yang berkualitas, sedangkan Chelsea yang ditangani Avram Grant saat itu benar-benar berambisi ingin membawa pulang trophy UCL pertamanya. Laga yang berlangsung di Moskow itu berlangsung sangat seru dan menegangkan sampai adu penalti. Di Babak pertama Ronaldo mencetak gol dan membawa United unggul yang kemudian disamakan oleh Frank Lampard. Kedudukan tak berubah (1-1) sampai perpanjangan waktu berakhir. Adu penalti tak dapat dihindari, meski Ronaldo sempat gagal dalam melakukan tugasnya, tapi akhirnya MU berhasil menang 6-5 karena John Terry dan Anelka yang gagal dalam eksekusi penalti. Setan Merah berhasil meraih gelar UCL ketiganya.

5. Bayern Munchen vs Chelsea (2012)


Ambisi The Blues untuk merebut gelar Liga Champions pertama terus berlanjut. Pada 2012 Di Matteo berhasil membawa Chelsea sampai final dan harus berhadapan dengan raksasa Jerman, Munchen. Munchen tak mau kalah karena bermain di Allianz Arena, suatu yang sangat jarang terjadi di mana sebuah tim bermain di kandang sendiri pada partai final. Pertandingan berlangsung sengit, Munchen baru bisa mencetak gol pada menit ke 83 lewat gol Thomas Muller. Tapi 2 menit sebelum waktu normal berakhir, Didier Drogba secara mengejutkan mampu menyamakan kedudukan. Setelah kedudukan masih imbang setelah perpanjangan waktu, pertandingan dilanjutkan dalam drama adu penalti. Kali ini Chelsea menebus kesalahan pada 2008 saat kalah dari MU, John Terry dkk berhasil menang 4-3 dalam adu penalti yang sangat menegangkan itu.

4. Marseille vs AC Milan (1993)


Final liga Champions 1993 mempertemukan Marseille yang berhadapan dengan Milan di Olimpiastadion di Munich, Jerman. Saat itu banyak pihak yang menjagokan Milan akan menang mudah karena pada masa tersebut, Rossoneri benar-benar dalam generasi emasnya dengan pemain seperti Marco Van Basten dan Paolo Maldini. Namun di luar dugaan Marseille mampu menang tipis 1-0 lewat gol Basile Boli di menit 43. Laga tersebut sebenarnya Milan mati-matian untuk mencetak gol, tapi mereka gagal sampai peluit akhir pertandingan dibunyikan.


3. Real Madrid vs Atletico Madrid (2014)


Sejarah terjadi ketika dua tim asal kota Madrid bertemu di partai final. Real Madrid begitu berambisi untuk menggondol trofi kesepuluhnya sedangkan Atletico ingin meraih double winner. Pertandingan yang dramatis terjadi di partai final yang digelar di Lisbon, Portugal tersebut. Atletico unggul lebih dahulu di menit 36 lewat gol Diego Godin. Fans Atletico sudah sangat yakin timnya akan juara, tapi semuanya dibuyarkan oleh gol Ramos di menit injury time babak kedua. Pada babak perpanjangan waktu, tiga gol melesat ke gawang Atletico yang dicetak oleh Bale, Marcello, dan Ronaldo. Hasil akhir Madrid 4, Atletico 1.

2. Manchester United vs Bayern Munchen (1999)


Final yang berlangsung pada tanggal 26 Mei 1999 di Camp Nou itu adalah final yang sangat dramatis dan tidak akan dilupakan oleh pecinta sepakbola di seluruh dunia. Wasit yang memimpin pertandingan ini, Pierluigi Collina, menyatakan bahwa partai final ini adalah pertandingan yang paling dikenang dan sulit dilupakan selama karirnya menjadi wasit. Unggul 1-0 di menit ke 6 lewat gol Mario Basler, Munchen tampil dominan hingga menit ke 90. Semua fans Munchen bersiap untuk berpesta menyambut kemenangan, bahkan fans United sudah banyak yang pasrah dan ada beberapa yang meninggalkan stadion. Namun keajaiban terjadi, dua gol MU tercipta pada injury time. Gol Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjær ke gawang Oliver Kahn membuat Camp Nou menjadi riuh dan membungkam fans Munchen. United pun berhasil meraih Treble Winner bersama Sir Alex.

1. AC Milan vs Liverpool

Jangan menyerah sampai peluit akhir, kira-kira itulah yang 'diajarkan' oleh dua wakil Inggris, MU dan Liverpool. Setelah MU melakukan 'keajaiban' di tahun 1999 kini giliran Liverpool yang melakukannya. Partai final yang digelar di Istanbul, Turki tersebut memang akan sulit dilupakan dan tak terduga. Milan langsung unggul 3-0 di babak pertama. Pada saat jeda, fans Milan sudah yakin akan juara dan fans Liverpool sudah banyak yang tertunduk lesu. Di babak kedua drama terjadi, gol dari Gerrard, Smicer, dan Alonso mampu menyamakan kedudukan yang memaksa menuju perpanjangan waktu. Kedudukan tak berubah setelah extra time berakhir, adu penalti yang menegangkan itu dimenangkan oleh Gerrard dkk 2-3. Liverpool akhirnya mampu menyabet trofi UCL kelimanya

Nah, final yang mana yang menurut agan paling berkesan?