Dalam kesempatan ini ane akan sedikit ikutan dalam memberikan gambaran tentang, kenapa sih toleransi dan kerukunan warga negara itu penting meski kita tengah berada dalam situasi pesta demokrasi seperti saat ini. Jadi gini lho gan/sis, yang namanya pesta demokrasi berupa pemilu itu kan wajar ya dalam kehidupan sebuah negara. Nah salah satu yang akan kita hadapi bulan depan yaitu 17 April 2019 adalah pemilihan wakil rakyat dan pemilihan kepala negara atau presiden.

Karena peristiwanya wajar dan sudah pernah terjadi di masa sebelum ini, lalu apa pentingnya kita harus meningkatkan kesadaran akan toleransi untuk menghadapi pemilu kali ini? 

Berbeda dengan pemilu sebelumnya atau masa sebelum ini, pesta demokrasi tahun ini diwarnai juga dengan banyaknya  kegiatan dukung mendukung di sosial media atau media internet dan online. Sebenarnya sangat baik adanya penggunaan media sosial dan internet dalam membantu menyebarkan informasi tentang calon-calon anggota perwakilan rakyat dan calon-calon pemimpin negara kita, tapi ada tapinya, sebagian dari kita malah menggunakan media sosial untuk melakukan propaganda berupa pembunuhan karakter dan menyebarkan berita-berita yang bisa memprovokasi antar pendukung calon wakil rakyat atau pendukung calon presiden.

Sebenarnya apa sih yang kita cari dengan cara-cara demikian ini? Apakah calon presiden pilihan kita mengetahui hal ini? Apakah wakil rakyat kita akan memberi imbal balik secara langsung kepada kita apabila kita berbuat demikian? Jawabnya tentu saja tidak. Kita bukanlah tim kampanye, kita adalah warga negara, warga negara yang sama, sama-sama memiliki hak pilih, hak pilih untuk menentukan arah pembangunan negara. 

Sudah seharusnya, bahwa kita ini adalah sasaran kampanye dari tim kampanye dari masing-masing calon. Merekalah yang seharusnya memberikan kita gambaran, tentang keunggulan masing-masing calon pemimpin dan calon wakil rakyat. Tugas kita seharusnya menggali  informasi dari mereka, bagaimana dan ide-ide apa dari masing-masing calon yang kita rasa pantas dan masuk akal untuk memajukan negara kita kedepannya.

Ingat gan/sis, siapapun calon presiden kita, mereka yang terpilih nanti tidak akan menjadi dewa penguasa jagad, tidak akan bisa berkuasa semaunya sendiri. Mereka juga bukan manusia sempurna, jadi apabila ada kekurangan pada masing-masing calon, adalah hal yang wajar. Tugas kita sebagai warga negara tentu saja mengawasi jalan nya penyelenggaraan  pemerintahan dengan cara-cara yang beradab dan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak perlu sedikit-sedikit berbuat anarkis atau bikin hasutan  yang memecah belah di media sosial.

Sehingga sangat tidak perlu bagi kita ikut mengorbankan diri mati-matian melakukan tindakan sia-sia seperti melakukan kampanye hitam dan saling berperang di media sosial hanya demi membela seseorang yang tidak mengenal kita. Apalagi bila ada yang sampai merasa tengah dalam kondisi perang dan rela menyerang saudara setanah airnya dengan menyebarkan kata-kata kasar, hasutan dan ejekan yang tidak beradab . Jangan gan/sis, tidak ada gunanya mengorbankan hal-hal seperti itu, kerukunan dan persatuan warga negara adalah sebuah aset berharga yang dimiliki bangsa kita.

Tidak ada di Indonesia satu atau dua entitas yang lebih superior dibanding yang lain, kita semua sama, dan harus bekerja sama membangun bangsa dari dulu, sekarang dan ke masa depan. Jadi, kalo kalian masih nekat ingin berkampanye, maka lakukan lah dengan santun, menjunjung tinggi toleransi , utamakan kerukunan  sesama warga negara dan ajaklah semua orang dalam kebaikan. 

Apabila kalian masih bingung memilih  dan berencana golput, ane sarankan jangan, pertimbangkanlah diantara calon tersebut mana yang menurut agan/sista memiliki paling banyak kelebihan nya menurut kalian, jadi jangan sampai golput ya.

Sekian sedikit tulisan dari ane, apabila ada yang tidak berkenan, tidak setuju dan banyak kekurangan dalam tulisan ini, ane mohon maaf.